Jakarta (08/10) – Sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan layanan kardiovaskular terbaik di asia, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPD Harapan Kita) dan Tokushukai Medical Corporation melaksanakan groundbreaking pembangunan Gedung Harapan Kita-Tokushukai di Jakarta. Acara ini dihadiri Menteri Kesehatan RI, Duta Besar Jepang Untuk Indonesia, Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan jajaran direksi RS dan Tokushukai Medical Group.
“Sebagai RS rujukan tertinggi pelayanan jantung nasional di Indonesia, kami memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Ada 2 upaya yang dilakukan yaitu mengembangkan dan menambah kapasitas di pusat rujukan nasional dan empowering atau mengembangkan rumah sakit umum di daerah dengan program pengampuan jejaring kardiovaskular nasional” kata Iwan Dakota - Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Ia juga berharap pelayanan jantung akan dapat mencapai target dan meningkatkan aksesibilitasnya.
Iwan melanjutkan, pembangunan Gedung RSJPD Harapan Kita-Tokushukai akan dibangun 20 lantai. Dengan penambahan kapasitas dari 400 TT menjadi 750 TT. Dampaknya kemampuan tindakan bedah dari 4000 per tahun akan meningkat menjadi 7000 per tahun diproyeksikan akan terbesar di Asia tenggara.
Pada kesempatan yang sama, CEO Tokushukai Medical Group, Shinichi Higashiue menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah RI atas kolaborasi yang dilaksanakan ini. Ia juga berjanji bahwa dengan pembangunan ini akan memenuhi ekspektasi masyarakat Indonesia. Sementara itu, Masaki Yasushi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia senang bahwa pembangunan fasilitas ini akan membantu meningkatkan pelayanan medis kardiovaskuler di Indonesia.
“Para profesional medis dari Jepang dan Indonesia akan sering bertukar informasi praktik dan klinis, penelitian, Pendidikan, dan pelatihan. Saya yakin akan mengembangkan kemampuan tenaga medis di Indonesia,” harap Masaki Yasushi. Diharapkan kedepan akan dilaksanakan kerjasama lainnya.
Prosesi penandatangan kerjasama antara RSJPD Harapan Kita dan Tokushukai Medical Corporation dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Budi Gunadi Sadikin berterima kasih kepada pemerintah Jepang atas hibah yang diberikan untuk rumah sakit RSJPD Harapan Kita.
“Selain itu, saya berterima kasih dengan kolegium jantung bahwa tidak sensitif dan bisa menerima kerjasama dengan dokter asing. Saya juga berharap ilmunya tidak ditahan sendiri. Saya harap kolegium jantung merupakan salah satu contoh yang saya banggakan, tidak sungkan membagikan ilmunya” jelasnya. Soal pengampuan, 34 rumah sakit provinsi harus diampu oleh RSJPD Harapan Kita supaya bisa bedah jantung terbuka. 514 RS di kab/Kota harus bisa intervensi non bedah kita akan pasang cath labnya, dan 10.000 puskesmas harus bisa trombolisis. Tugas RSJPD Harapan Kita memastikan seluruh masayarakat Indonesia terlayani ketika terjadi serangan jantung,” tutupnya.