Jumat, 19 Agustus 2022 12:48 WIB

Penatalaksanaan Nyeri Pinggang

Responsive image
3757
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Penanganan nyeri pinggang oleh para dokter sering memberikan pemeriksaan penunjang berkelebihan, utamanaya pemeriksaan imaging dengan penanganan yang berkelebihan sehingga dikatakan overmedicalized.

Pengobatan Sakit Pinggang

Penanganan sakit pinggang tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah metode pengobatan untuk sakit pinggang, baik yang dilakukan secara mandiri maupun atas anjuran dokter:

1. Pengobatan sakit pinggang secara mandiri

Untuk sakit pinggang yang disebabkan oleh otot yang tegang, penanganannya dapat dilakukan secara mandiri, antara lain dengan:

a. Tetap beraktivitas

Saat sakit pinggang sangat berat, istirahat memang disarankan. Namun, terlalu banyak beristirahat dapat membuat otot pinggang melemah. Oleh sebab itu, tetap lakukan aktivitas dan olahraga ringan, seperti berjalan cepat, yoga atau berenang, serta lakukan peregangan otot. Namun, hindari aktivitas berat sampai gejala membaik.

b. Kompres dingin

Kompres area pinggang yang sakit dengan es untuk mengurangi bengkak saat sakit pinggang baru terjadi. Penting untuk diingat, bungkus es dengan handuk atau kantong es terlebih dahulu agar kulit tidak terluka. Lakukan kompres dingin dalam 2 sampai 3 hari.

c. Kompres hangat

Ganti kompres dingin dengan kompres hangat setelah 2–3 hari. Kompres hangat berguna untuk mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, dan melemaskan otot. Lakukan kompres selama 20–30 menit, tiap 2 atau 3 jam.

d. Obat pereda nyeri

Sakit pinggang bisa diredakan dengan beberapa obat yang dijual bebas, seperti paracetamol.

2. Bila langkah pengobatan secara mandiri tidak bisa meredakan gejala, segera periksakan diri ke dokter.

Dokter dapat meresepkan sejumlah obat sakit pinggang berikut sesuai kondisi penderita dan penyebab sakit pinggang:

  • Obat pereda nyeri dalam bentuk krim, oral (minum), atau suntik
  • Pelemas otot, seperti baclofen atau eperisone
  • Antidepresan jenis trisiklik atau SNRI
  • Suntik botox untuk menghambat kinerja saraf
  • Antibiotik, bila terjadi infeksi, seperti infeksi ginjal

Terapi khusus

Beberapa terapi khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit pinggang adalah:

  • Fisioterapi, untuk memperbaiki postur tubuh, serta menguatkan dan meningkatkan kelenturan otot pinggang
  • Akupuntur, untuk membantu meredakan nyeri
  • Manipulasi tulang belakang, untuk memperbaiki posisi tulang belakang dengan memberi pijatan dan tekanan pada punggung dan tulang belakang
  • Traksi, yaitu terapi dengan beban untuk memperbaiki posisi tulang belakang secara bertahap
  • Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), yaitu terapi listrik yang bertujuan untuk memblokir sinyal rasa sakit di sistem saraf

Operasi

Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada penyebab yang mendasari sakit pinggang. Metode operasi yang dapat dilakukan antara lain:

  • Operasi tulang belakang, seperti kyphoplasty untuk memperbaiki tulang belakang yang patah atau laminektomi untuk saraf kejepit
  • Tindakan untuk mengangkat atau memecahkan batu ginjal
  • Operasi pengangkatan kista rahim atau miom
  • Operasi usus buntu

Mengingat biaya operasi tidaklah sedikit, maka sebagai langkah pencegahan, Anda dianjurkan untuk memiliki asuransi kesehatan yang dilengkapi dengan layanan chat gratis bersama dokter. Dengan produk ini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja Anda inginkan.

Sakit pinggang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut ini:

  • Gangguan beraktivitas. Sakit pinggang dapat membuat penderitanya tidak bisa beraktivitas, atau bahkan harus tirah baring (bedrest) untuk waktu yang lama. Tirah baring dalam jangka panjang ini dapat menimbulkan komplikasi baru, berupa deep vein thrombosis atau terbentuknya gumpalan darah pada pembuluh darah tungkai, serta otot menjadi lemah.
  • Sindrom cauda equina.  Sindrom cauda equina terjadi ketika bantalan tulang belakang ujung akhir saraf tulang belakang. Akibatnya, penderita menjadi tidak mampu menahan buang air kecil dan buang air besar. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan saraf secara permanen.
  • Tergantung pada kondisi yang menyebabkan sakit pinggang, komplikasi lain juga bisa terjadi jika sakit pinggang tidak segera ditemukan dan ditangani.

Pencegahan Sakit Pinggang

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah sakit pinggang, yaitu:

  • Lakukan olahraga rutin untuk menguatkan otot pinggang, misalnya renang atau yoga.
  • Tekuk lutut dan jaga tubuh tetap tegak saat akan mengangkat benda berat. Ingat, jangan mengangkat benda berat dalam posisi
  • Hindari mengangkat beban yang terlalu berat. Sebaiknya gunakan alat bantu atau minta bantuan orang lain.
  • Duduklah dalam posisi tegak dan hindari duduk terlalu lama. Disarankan untuk sesekali berdiri dan berjalan untuk meregangkan otot.
  • Pertahankan berat badan ideal untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang.
  • Hentikan kebiasaan merokok, karena kandungan di dalam rokok buruk untuk kesehatan tulang dan dapat mengurangi suplai darah ke pinggang.
  • Penuhi asupan kalsium dan vitamin D untuk mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.
  • Tidurlah dalam posisi menyamping dan lutut terlipat ke atas guna mengurangi tekanan pada pinggang. Gunakan alas tidur yang mampu menahan berat badan dan tidak terlalu empuk.
  • Gunakan alas kaki yang nyaman dan hindari penggunaan sepatu hak tinggi

 

Referensi :

Bakta, M., Wibawa, D. N., Suega, K., & Somia, K. A. (2017). Improving clinical skills and knowledge on comprehensive management of internal medicine in social insurance era. Pkb-Trigonum Ilmu Penyakit Dalam Xxv, 53(9), 1689–1699.

Kusumaningrum, D., Samara, D., Widyatama, H. G., Parwanto, M. E., Rahmayanti, D., & Widyasyifa, S. A. (2021). Postur tubuh dan waktu duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (LBP). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 74–81. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.513

Ningsih, R. W., & Hakim, A. A. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian low back pain dan upaya penanganan pada pasien ashuma therapi Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Olahraga, 10(1), 75–84.

Septadina, I. S., & Legiran. (2014). Nyeri pinggang dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 1(1).

Winata, S. D. (2016). Diagnosis dan penatalaksanaan nyeri punggung bawah dari sudut pandang okupasi. Journal Kedokteran Meditek, 20(54), 20–27. Retrieved from https://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/1021

(DOC, PROMKES, RSMH)

Sumber gambar: https://aissadione.net/wallpaper/gambar-kartun-lucu-sakit-pinggang-ke-2/312x390