Selasa, 23 Agustus 2022 11:35 WIB

Faktor Risiko Nyeri Pinggang

Responsive image
1227
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Nyeri pinggang adalah suatu sindrom berupa nyeri di daerah lumbosakral pada tulang belakang yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab. Dua pertiga orang dewasa pernah mengalami sakit pinggang semasa hidupnya.

Faktor risiko yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit pinggang, terutama pada orang dewasa, di antaranya:

- Berusia 30 tahun ke atas

Kejadian pada pria dan wanita pada usia 30 sampai 50 tahun adalah seimbang, dan sering berhubungan dengan pekerjaan.

- Memiliki berat badan berlebih

- Kurang berolahraga

Selain cedera, sakit pinggang juga dapat terjadi akibat gangguan pada organ di tulang belakang, atau gangguan pada organ di bagian tubuh lain. Gangguan pada saraf tulang belakang yang dapat menyebabkan sakit pinggang meliputi:

- Peradangan pada sendi di tulang belakang

- Saraf kejepit akibat penonjolan bantalan tulang belakang (hernia nukleus pulposus)

- Pengikisan bantalan tulang belakang akibat proses penuaan

- Penyempitan ruas tulang belakang atau stenosis spinal

- Cedera tulang belakang akibat terbentur atau kecelakaan

- Kelainan pada lengkung tulang belakang, seperti kifosis, lordosis, atau skoliosis

- Spondylolisthesis

Penyebab dari nyeri pinggang sangat bervariasi, semua kelainan anatomis daerah lumbosakral dapat menyebabkan nyeri pinggang termasuk kelainan organ abdommen disekitar dan akibat psikologis. Menurut Keim HA faktor penyebab nyeri pinggang antara lain kelainan kongenital, tumor, trauma, toksisitas, kelainan metabolik misalnya osteoporosis, penyakit peradangan misalnya artritis rematoid, dan ankilosing spondilitis, kelainan degeneratif misalnya spondilosis, osteoaretritis, herniasi nukleus pulposus, dan stenosis spinal, infeksi, kelainan sirkulasi, kelainan mekanik baik intrinsik maupun ekstrinsik, serta psikologis.

Keluhan nyeri pinggang, berasal dari berbagai komponen pada tulang belakang yang mengandung saraf sensoris, termasuk ligament, joint facet, perios vertebra, anulus fibrosus, fascia dan otot paravertebra, termasuk pembuluh darah dan saraf pada tulang belakang.

Komponen tulang belakang yang sering menyebabkan keluhan nyeri pinggang adalah

· Sendi tulang belakang

Sendi three joint complexe (2 sendi appofisial, 1 sendi intervertebralis), merupakan sumber nyeri akibat kelainan berupa sinovitis, degenerasi tulang rawan, kerusakan DIV, trauma yang menyebabkan subluxation atau kelermahan dari appophyseal joint.

· Jaringan ikat pada tulang belakang, pada otot, ligamen atau fascia.

Kontraksi otot abdomen dan otot dada yang baik menggurangi 20-50% tekanan DIV. Pada nyeri pinggang stadium awal terjadi rekasi spastik otot (reactive muscle spasm), selanjutnya diikuti physiologic adaption. Apabila otot lama tidak dipergunakan (disuse) dapat terjadi pemendekan atau atropi otot (disuse)

· Perubahan biomekanik tulang belakang menimbulkan perubahan tekanan pada DIV.

Berbagai kegiatan dapat meningkatkantekanan padaDIV. Posisi tubuh berdiri dikatakan sebagai standar tekanan pada DIV, maka terjadi peningkatan tekanan DIV pada berbagai keadaan. Kegiatan jalan meningkatkan tekanan 15%, duduk meningkatkan tekanan 30%, batuk meningkatkan tekanan 50%, kegiatan loncat meningkatkan tekanan 59%, fleksi tulang belakang meningkatkan tekanan 20-85%, angkat benda 20 kg dengan lutut ditekuk meningkatkan tekanan 300%, dan dengan lutut lurus meningkatkan tekanan 500%.Peningkatan berat badan meningkatkan tekanan pada DIV. Kegiatan yang menurunkan tekanan pada DIV, misalnya duduk dengan backrest dengan posisi lebih dari 90 akan menurunkan 10-20%

· Gangguan ergonomik, sebagai factor sekunder akan memperberat keluhan NP,

misalnya mengendarai kendaraan jarak jauh, sering angkat benda, duduk tak nyaman,

· Psikologis, stress meningkatkan keluhan NP.

· Merokokmenyebabkan anoksemia jaringan pada DIV. Anoksia dan nutrisi, akan mengurangi proses penyembuhan pada DIV.

 

Referensi :

Bakta, M., Wibawa, D. N., Suega, K., & Somia, K. A. (2017). Improving clinical skills and knowledge on comprehensive management of internal medicine in social insurance era. Pkb-Trigonum Ilmu Penyakit Dalam Xxv, 53(9), 1689–1699.

Kusumaningrum, D., Samara, D., Widyatama, H. G., Parwanto, M. E., Rahmayanti, D., & Widyasyifa, S. A. (2021). Postur tubuh dan waktu duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (LBP). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 74–81. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.513

Ningsih, R. W., & Hakim, A. A. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian low back pain dan upaya penanganan pada pasien ashuma therapi Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Olahraga, 10(1), 75–84.

Septadina, I. S., & Legiran. (2014). Nyeri pinggang dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 1(1).

sumber gambar : Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay, https://www.bola.com/ragam/read/4458807/11-tanda-skoliosis-yang-jarang-diketahui

 

( DOC,PROMKES,RSMH)