Rabu, 24 Agustus 2022 11:44 WIB

Pentingnya ASI

Responsive image
3632
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kesehatan merupakan investasi bagi manusia, karena tanpa kesehatan, manusia tidak dapat berproduksi. Upaya dalam berinvestasi kesehatan dimulai sejak manusia di dalam kandungan, nutrisi yang baik bagi janin, dan ketika lahir. Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi yang ideal bagi bayi dan berkontribusi bagi pertumbuhannya. ASI adalah makanan pertama dan pilihan terbaik bagi bayi pada awal kehidupan

Menyusui merupakan salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan perkembangan sosial serta ekonomi individu. Angka kematian bayi menjadi salah satu indikator penting untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara dan bahkan untuk mengukur kemajuan suatu bangsa. Salah satu cara untuk menekan angka kematian bayi adalah dengan memberikan makanan terbaik yaitu Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat mengurangi angka kematian pada balita.

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan paling sempurna untuk bayi karena memiliki kandungan berbagai zat gizi dan antibodi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembagan bayi. Bayi yang menerima ASI Eksklusif telah terbukti lebih cerdas dan sulit terserang penyakit ASI juga mempunyai khasiat preventif secara imunologik dengan adanya antibodi dan zat-zat lain.

Berbagai manfaat ASI yang bisa didapatkan bagi bayi antara lain dapat membantu memulai kehidupan bayi dengan baik, mengandung antibodi, selain ASI mengandung komposisi yang tepat juga membuat rasa nyaman dan aman bagi bayi sehingga adanya ikatan antara ibu dan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh, membentuk perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara, menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Serta menurunkan risiko ibu mengalami depresi postpartum atau depresi pasca melahirkan. Melihat begitu banyak manfaat ASI eksklusif sebagai makanan sekaligus minuman terbaik untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan.

Beberapa faktor penyebab kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif di antaranya inisiasi yang terhambat, ibu yang kurang pemahaman atau kurang pengalaman, tidak ada dukungan keluarga, faktor sosial budaya, kondisi fisik dan psikis ibu serta kondisi bayi yang tidak sehat serta kebijakan rumah sakit yang kurang mendukung laktasi. Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas SDM secara umum.

Untuk mendukung keberhasilan menyusui perlu adanya upaya pemberian informasi yang benar dan dukungan kuat untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan ibu dapat menyusui secara optimal, dengan dukungan kuat dari para ayah, keluarga, teman, tempat kerja dan masyarakat, dengan keterlibatan semuanya mari kita dukung pemberian ASI eksklusif.

 

Referensi :

Made Lady A., dkk. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif dengan Perilaku ASI Eksklusif. https://erepo.unud.ac.id.

Marsiana Wibowo. Dukungan Informasi bagi Ibu Menyusui dalam Memberikan ASI Eksklusif. https://journal.unnes.ac.id.

https://ejournal.litbang.kemkes.go.id.

https://promkes.kemkes.go.id.