Iskemia adalah suatu keadaan kurangnya aliran darah ke organ tubuh tertentu, yang mengakibatkan organ tersebut kekurangan oksigen. Iskemia menyebabkan terjadinya defisiensi nutrisi dan oksigen pada jaringan atau organ tubuh yang sangat diperlukan untuk membantu proses metabolisme sel. Seluruh organ tubuh dapat mengalami kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kematian sel. Penyebab yang sering terjadi disebabkan oleh aterosklerosis, ketika plak yang sebagian besar mengandung lemak menghambat aliran darah. Begitu kondisi ini terjadi arteri yang terhambat dapat mengeras dan menyempit (aterosklerosis). Kondisi lain yang dapat menimbulkan iskemia adalah bekuan darah yang terbentuk dari pecahan plak dan berpindah ke pembuluh darah yang lebih kecil, sehingga dapat menghentikan aliran darah secara tiba-tiba. Tanpa pasokan darah yang cukup, jaringan atau organ tidak mendapat cukup oksigen. Jika terjadi cukup lama, jaringan atau organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, bahkan bisa mengalami kerusakan atau mati. Jika kerusakan atau kematian jaringan tersebut terjadi pada organ vital, seperti otak atau jantung, maka penderita bisa mengalami kondisi berbahaya, seperti stroke atau serangan jantung.
Penyebab Iskemia
Iskemia paling sering terjadi akibat aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah pun menjadi terhambat. Penumpukan ini terjadi secara perlahan sehingga jarang disadari.
Plak di pembuluh darah bisa pecah dan membentuk gumpalan darah. Gumpalan darah ini bisa menyumbat pembuluh darah dan menghentikan aliran darah secara tiba-tiba. Gumpalan darah tersebut juga dapat terlepas dan menyumbat pembuluh darah di area lain. Kondisi ini disebut sebagai emboli.
Faktor Risiko Iskemia
Sejumlah faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami iskemia :
1. Kondisi medis tertentu, seperti : diabetes, hipertensi, hipotensi, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, obesitas, gangguan pembekuan darah, anemia sel sabit, penyakit jantung, tumor, kelainan otot atau tulang, kelainan darah, gagal ginjal, vaskulitis, serta kondisi peradangan, seperti pankreatitis dan diverkulitis.
2. Kebiasaan merokok
3. Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan.
4. Penyalahgunaan NAPZA
5. Cedera
6. Jarang berolahraga
7. Ukuran lingkar pinggang yang lebih dari 80 cm pada wanita dan 90 cm pada pria.
Gejala Iskemia
Gejala yang muncul akibat iskemia tergantung pada lokasi terjadinya kondisi ini. Berikut ini adalah gejala iskemia berdasarkan lokasinya :
1. Iskemia di jantung
Iskemia di jantung terjadi pada pembuluh darah koroner yang terhambat sebagian atau seluruhnya. Iskemia jantung dapat menimbulkan serangan jantung. Gejala yang dapat muncul antara lain :
a. Nyeri dada seperti tertekan.
b. Nyeri di leher, rahang, bahu, atau lengan.
c. Detak jantung menjadi lebih cepat.
d. Sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
e. Mual dan muntah.
f. Berkeringat dingin
g. Pusing atau sakit kepala.
h. Lemas
2. Iskemia di Usus
Iskemia di usus terjadi saat arteri di usus tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup untuk proses pencernaan. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau dalam jangka panjang (kronis). Gejala iskemia usus akut adalah :
a. Nyeri perut secara tiba-tiba.
b. Diare
c. Mual dan muntah.
d. Tinja mengandung darah.
e. Perut membesar
f. Linglung pada penderita lanjut usia.
Sementara, gejala iskemia usus kronis ditandai dengan :
a. Nyeri perut atau kembung selama sekitar 30 menit setelah makan, lalu menghilang setelah 1-3 jam.
b. Nyeri perut yang semakin memberat setelah beberapa minggu atau bulan.
c. Berat badan menurun.
d. Sembelit atau malah diare.
e. Mual
f. Gangguan makan
g. Stroke atau serangan jantung.
3. Iskemia di Otak
Iskemia di otak merupakan salah satu jenis stroke. Pada kondisi ini, pasokan darah pada arteri otak terhambat sehingga sel otak kekurangan oksigen. Akibatnya, terjadi kerusakan atau kematian sel otak.
Gejala akibat iskemia otak meliputi :
a. Lemah atau lumpuh pada setengah badan.
b. Bicara pelo dan kesulitan mengerti orang lain saat berkomunikasi.
c. Gangguan penglihatan, yang meliputi kebutaan pada satu mata atau penglihatan ganda.
d. Pusing atau vertigo.
e. Penurunan kesadaran
f. Kehilangan kemampuan untuk mengontrol tubuh.
4. Iskemia di Tungkai
Iskemia di tungkai terjadi akibat penyakit arteri perifer, yaitu penimbunan plak di arteri tungkai. Gejala kondisi ini antara lain :
a. Tungkai terasa nyeri meski sedang beristirahat.
b. Telapak kaki terasa nyeri atau mati rasa.
c. Kaki terasa dingin dan lemah.
d. Kulit tungkai tampak halus dan mengkilat kemudian menghitam.
e. Kuku kaki menebal.
f. Luka yang tidak kunjung sembuh.
Kapan Harus ke Dokter
Iskemia di otak, jantung, perut, atau tungkai bisa berakibat fatal. Iskemia di bagian tubuh lainnya juga dapat menyebabkan kondisi yang serius. Oleh sebab itu, segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala berikut :
1. Nyeri berat di dada.
2. Nyeri dada yang tidak kunjung reda.
3. Kesulitan bernapas
4. Gejala stroke, seperti lemah di tungkai, mati rasa, pusing, sulit bicara, atau hilang penglihatan.
5. Nyeri perut yang parah.
6. Tungkai, lengan, atau jari terasa dingin, berwarna kebiruan, dan mati rasa.
Referensi :
Agung Wibowo. 2016. Profil Pengobatan Penyakit Jantung Ishemik di RS Islam Surakarta 2015. Jurnal Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jensen R., Hjortbak M., & Bøtker H. 2020. Ischemic Heart Disease : An Update. Seminars in Nuclear Medicine, 50(3), pp. 195-207.
Rezende, P., et al. 2019. Clinical Significance of Chronic Myocardial Ischemia in Coronary Artery Disease Patients. Journal of Thoracic Disease, 11(3), pp. 1005-15.
National Institute of Health. 2020. Medline. Mesenteric Artery Ischemia.
Cleveland Clinic. 2019. Disease & Conditions. Intestinal Ischemic Syndrome.
John Hopkins Medicine. Conditions and Diseases. Mesenteric Ischemia.
Cunha, J. Emedicine Health. 2020. Ischemia Symptoms, Causes, Treatments, and Prognosis.
Hersh, E. Healthline. 2018. Everything You should Know about Ischemia Stroke.