Apa sih arachnoiditis itu? Penyakit ini sangat jarang di dengar oleh masyarakat awam, dimana memilki definisi peradangan salah satu lapisan selaput system saraf pusat yaitu lapisan arachnoid, dalam hal ini peradangan terjadi pada selaput arachnoid pada susmsum tulang belakang. Sebelum melangkah lebih jauh perlu diketahui bahwa system saraf pusat kita yaitu otak, batang otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh selaput yang Bernama Meningen. Meningen ini terdiri dari 3 lapisan dari luar kedalam yaitu duramater, arachnoid, dan piamater, selaput meningen ini “membungkus” sistem saraf pusat kita dan melindungi sistem saraf pusat kita dari ancaman dari luar1.
Peradangan pada lapisan arachnoid ini sendiri ini dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu iritasi oleh bahan kimiawi, infeksi, cedera langsung pada tulang belakang, kompresi kronis pada saraf sumsum tulang belakang atau komplikasi dari operasi yang melibatkan tulang dan sumsum tulang belakang. Akibat terjadinya araknoiditis ini dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut pada selaput meningen dan terjadinya perlengketan sehingga , saraf yang dilewati oleh selaput araknoid tersebut akan berhimpitan dan menyebabkan sejumlah gejala1.
Apa saja sih gejala yang dialami pada pasien yang mengalami araknoiditis? Gejala utama yang dirasakan adalah nyeri dengan gejala tambahan yang dialami pasien sangat bervariasi mulai dari terjadinya kesemutan, dan adanya nyeri yang seperti terbakar dan menusuk pada kaki bagian belakang dan pinggang bawah belakang. Pada beberapa pasien gejala yang lebih parah dapat terjadi seperti adanya gangguan pada berkemih, buang air besar dan fungsi sexual dan dalam keadaan yang sangat parah, araknoiditis dapat menyebabkan kelumpuhan pada keuda kaki2.
Bagaimana cara mendiagnosis araknoiditis tersebut? Untuk mendiagnosis araknoiditis merupakan hal yang agak sulit, dimulai dari anamnesis pasien dan menggali factor resiko yang dapat menyebabkan adanya araknoiditis seperti Riwayat trauma pada tulang belakang atau Riwayat operasi, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab yang relevan untuk menyingkirkan kemungkinan lain selain araknoiditis dan menentukan bagian terjadinya araknoiditis, kemudian dapat dilakukan pemeriksaan pencitraan tambahan berupa MRI untuk melihat kelainan yang terjadi. Pemeriksaan tambahan berupa electromyogram dapat dilakukan untuk menilai fungsi dari serabut saraf3.
Bagaimana cara mengatasi penyakit ini? Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan araknoiditis, penanganan penyakit ini sama dengan cara mengatasi nyeri kronis, dengan tujuan utama untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengurangi gejala yang dialami. Penanganan dapat berupa manajemen nyeri, fisioterapi dan hingga dapat dilakukan tindkaan bedah, namun ini masih kontriversial dimana dinilai hanya meeingankan gejala sesaat namun berpotensi menambah jaringan parut dan dapat memperparah gejala nantinya4.
REFERENSI
Peng H, Conermann T. Arachnoiditis. [Updated 2021 Nov 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555973/
Wright M, Denney L. A Comprehensive Review of Spinal Arachnoiditis. Orthopaedic Nursing. 2003;22(3):215-219.
Arachnoiditis | Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD) – an NCATS Program [Internet]. Rarediseases.info.nih.gov. 2022 [cited 27 February 2022]. Available from: https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/5839/arachnoiditis
Arachnoiditis [Internet]. WebMD. 2022 [cited 27 February 2022]. Available from: https://www.webmd.com/pain-management/guide/pain-management-arachnoiditis