Penyakit Cushing merupakan suatu penyakit yang masuk ke dalam spektrum penyakit sindroma Cushing. Sindroma cushing merupakan sindroma yang disebabkan oleh peningkatan jumlah kortisol di dalam tubuh dalam jangka panjang.1 Sindroma Cushing dapat disebabkan karena seseorang mengkonsumsi glukokortikoid dalam jangka panjang seperti obat kortikosteroid atau karena penyakit Cushing akibat peningkatan kortisol akibat gangguan sekresi hormone tersebut di dalam tubuh.1,2 Penyakit Cushing merupakan penyebab paling umum dari sindroma Cushing (sekitar 70-80% kasus). Gangguan hormone kortisol pada penyakit Cushing disebabkan karena adanya sekresi hormone Adrenokortikotropin (ACTH). Hormon ACTH merupakan hormon di dalam tubuh yang berfungsi mengatur sekresi hormon kortisol. Peningkatan sekresi hormon ACTH disebabkan oleh terjadinya adenoma kelenjar pituitary khususnya adenoma kortikotrop (bagian kelenjar pituitary yang berfungsi mensekresi hormon ACTH.2
Adenoma kortikotrop merupakan suatu tumor dengan karakteristik jinak dan bertumbuh lambat. Pada umumnya, tumor ini bertumbuh kurang dari 10 mm.2 Pada fungsi normalnya hormone kortisol berperan dalam beberapa fungsi penting dalam tubuh seperti mempertahankan tekanan darah dan fungsi kardiovaskular, menurunkan respon peradangan dari sistem imun, menyeimbangkan efek dari hormon insulin yaitu memecah glukosa untuk energi, dan mengatur metabolisme dari protein, karbohidrat, dan lemak. Hormon kortisol dikeluarkan dalam suatu ritme yang disebut dengan ritme sirkadian, ritme yang menyesuaikan fungsi fisik, mental, dan perilaku manusia dalam 24 jam. Secara normal pada pagi hari hormon kortisol akan tinggi pengeluarannya karena pada pagi hari secara umum manusia akan beraktivitas sehingga membutuhkan energi yang akan dibentuk dengan bantuan kortisol. Hormon kortisol juga dapat menjadi lebih tinggi kadarnya ketika seseorang dalam kondisi stres baik secara fisik ataupun mental sebagai bentuk kompensasi.1,3 Adenoma kortikotrop atau adenoma kelenjar pituitari mengakibatkan pengeluaran kortisol yang seharusnya diatur sedemikan rupa oleh ritme sirkadian menjadi terganggu sehingga kadarnya menjadi berlebih di dalam tubuh. Pada umumnya, wanita memiliki berisiko lima kali lebih besar dibandingkan laki-laki dalam menderita adenoma kortikotrop.1
Hormon kortisol yang berlebihan di dalam tubuh mengakibatkan beberapa gejala dan tanda seperti2,3:
- Obesitas
Obesitas biasanya memiliki karakteristik dengan penumpukan lemah secara sentral seperti pada wajah, dan bagian tengah tubuh.
- Tanda adanya kekurangan protein
Ditandai dengan kulit yang lebih tipis, adanya garis-garis di tubuh (pada perut, pinggang, payudara, panggul, dan ketiak), lebih gampang lebam, jika luka sembuhnya akan lama, dan penyusutan otot pada tangan dan kaki (tampak lebih kurus pada tungkai).
- Penghancuran tulang
Penghancuran tulang mengakibatkan osteoporosis dan lebih parahnya menyebabkan patah tulang.
- Peningkatan tekanan darah
- Gangguan sistem imun
Gangguan sistem imun ditandai dengan menjadi lebih rentan terkena infeksi sehingga lebih sering sakit.
- Kelebihan hormone androgen (hiperandrogenisme)
Hormon androgen yang berlebih mengakibatkan tumbuhnya rambut-rambut di wajah (hirsutisme), menstruasi menjadi tidak teratur pada wanita.
- Gangguan mood dari ringan ke berat
Gangguan mood yang terjadi dapat berupa kecemasan, depresi, atau menjadi mudah tersinggung.
Penegakkan diagnosis penyakit Cushing dilakukan melalui pemeriksaan kadar kortisol di urin dalam 24 jam dan diulang setidaknya dua kali atau melihat respon hormon kortisol dengan memberikan obat kortisteroid sebesar 0,5-1 mg pada pasien. Cara penegakkan diagnosis lain adalah melihat tumor pada kelenjar pituitary melalui pemeriksaan radiologi seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI).2 Pengobatan penyakit Cushing utamanya adalah mengangkat tumor kelenjar pituitari yang terbentuk dengan pembedahan. Pembedahan yang dilakukan disebut dengan transfenoidal adenomektomi. Keberhasilan pembedahan ini secara statistik adalah 60-90% tingkat keberhasilannya bergantung dengan besarnya tumor, lokasi, dan pengalaman dari dokter bedah saraf yang mengerjakan. Setelah pengangkatan pengeluaran hormon pada pasien akan turun sehingga akan diberikan kortikosteroid sebagai pengganti dan biasanya dalam 1-2 tahun pengeluaran hormon akan kembali normal seperti sebelumnya.1,2
Daftar Pustaka
National Endocrine and Metabolic Diseases Information Service. Cushing’s Syndrome. 2008.
Castinetti F, Morange I, Conte-Devolx B, Brue T. Cushings disease. Vol. 7, Orphanet Journal of Rare Diseases. BioMed Central Ltd.; 2012.
Lonser RR, Nieman L, Oldfield EH. Cushing’s disease: Pathobiology, diagnosis, and management. Vol. 126, Journal of Neurosurgery. American Association of Neurological Surgeons; 2017. p. 404–17.