Seperti yang dapat diketahui, alkohol dapat menyebabkan gangguan dan inkoordinasi motorik. Namun, mungkin tidak disadari bahwa ini mempengaruhi jaringan di bagian otak yang disebut otak kecil, yang dikenal sebagai "cerebellum" yang bertanggung jawab untuk berbagai fungsi slah satunya fungsi motorik.1 Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan degenerasi serebelar alkoholik, penyakit serebelum.1 Degenerasi serebelar alkoholik adalah salah satu penyakit otak yang menyebabkan kerusakan jaringan di otak, yang dikenal sebagai ataksia serebelar. Alkoholik kronis dapat menyebabkan ataksia di cerebellum.2 Pecandu alkohol kronis mungkin berisiko lebih tinggi untuk terjadinya degenerasi serebelar alkoholik karena penyalahgunaan alkohol secara teratur atau kronis.2
Alkohol menargetkan sistem saraf pusat tubuh, menyebabkan gangguan dan hilangnya fungsi motorik. Peminum berat memiliki peningkatan risiko jatuh dan kecelakaan lainnya. Mereka yang minum berlebihan dapat menderita gangguan yang lebih serius seperti degenerasi serebelum.1,2 Konsumsi alkohol berlebih dapat mempengaruhi proses motorik dan kognitif. Jenis kerusakan otak ini dapat ditandadi dengan gejala ataxia, dysarthria, gangguan keseibangan, dan nistagmus.3 Atrofi serebelum dapat terjadi pada tahap akhir proses degenerasi serebelum. Hal ini secara khusus menyebabkan hilangnya sel Purkinje, yaitu sel saraf besar di bagian tengah otak kecil yang memisahkan belahan otak kiri/kanan (yang disebut vermis).3
Sejumlah penelitian medis menerangkan bahwa ataksia serebelar membaik mebgalami perbaikan bila pasien berhenti konsumsi alkohol.4 Menurut hasil penelitian yang pada tahun 2013 Alcoholism: Clinical and Experimental Research, pecandu alkohol yang berhenti konsumsi alkohol mengalami sedikit perbaikan pada gejala ataksia dalam waktu 10 minggu. Namun, setelah periode 10 minggu ini berakhir, biasanya tidak ada peningkatan tambahan selama setidaknya satu tahun.4 Pada pemeriksaan MRI degenerasi serebelar alkoholik tahap awal, secara klinis dan radiologis menunjukkan atrofi yang menonjol dari bagian anterior vermis dan belahan lateral otak lobus anterior. Temuan ini dapat membantu mendiagnosis tahap awal degenerasi serebelar alkoholik.5 Pengobatan pada Alcoholic Cerebellar Degeneration, diutamakan untuk melakukan pantangan konsumsi alkohol, bila gejalanya berat diperlukannya fisioterapi pada gejala ataxia.5
DAFTAR PUSTAKA
Priya D. Shanmugarajah, Nigel Hoggard, Stuart Currie, Daniel P. Aeschlimann, Pascale C. Aeschlimann, Dermot C. Gleeson, Mohammed Karajeh, Nicola Woodroofe, Richard A. Grünewald, Marios Hadjivassiliou. Alcohol-related cerebellar degeneration: not all down to toxicity?. (2016) Cerebellum & Ataxias. 3 (1): 1. doi:10.1186/s40673-016-0055-1 - Pubmed
Laureno R. Nutritional cerebellar degeneration, with comments on its relationship to Wernicke disease and alcoholism. (2012) Handbook of clinical neurology. 103: 175-87. doi:10.1016/B978-0-444-51892-7.00010-3 - Pubmed
Oscar H. Del Brutto, Robertino M. Mera, Nathan R. King, Mauricio Zambrano, Lauren J. Sullivan. Years of Drinking but Not the Amount of Alcohol Intake Contribute to the Association Between Alcoholic Cerebellar Degeneration and Worse Cognitive Performance. A Population-Based Study. (2017) The Cerebellum. 16 (2): 612. doi:10.1007/s12311-016-0824-7 - Pubmed
Del Brutto OH, Mera RM, Sullivan LJ, Zambrano M, King NR. Population-based study of alcoholic cerebellar degeneration: The Atahualpa Project. (2016) Journal of the neurological sciences. 367: 356-60. doi:10.1016/j.jns.2016.06.051 - Pubmed
Lee JH, Heo SH, Chang DI. Early-stage Alcoholic Cerebellar Degeneration: Diagnostic Imaging Clues. (2015) Journal of Korean medical science. 30 (11): 1539. doi:10.3346/jkms.2015.30.11.1539 - Pubmed