Chronic limb-threatening ischemia (CLTI) atau iskemi tungkai kronis merupakan tahap akhir dari penyakit arteri perifer. Hal tersebut disebabkan oleh sumbatan parah pada pembuluh darah arteri sehingga menghalangi aliran darah ke tungkai. CLTI dikaitkan dengan angka amputasi yang tinggi, bahkan merupakan >80% penyebab seseorang mengalami amputasi. CLTI juga dikaitkan dengan penyakit jantung pembuluh darah lain serta kematian. Faktor risiko penyakit ini antara lain laki-laki, usia diatas 60 tahun, merokok, memiliki riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya, memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis, kolestrol tinggi, diabetes, dan hipertensi.
Gejala paling khas dari penyakit ini adalah nyeri parah di tungkai bahkan dalam kondisi sedang beristirahat dan luka yang sulit sembuh. Gejala lain yang mungkin muncul seperti mati rasa, penebalan kuku kaki, denyut nadi kaki berkurang atau tidak teraba, dan kulit kaki menjadi kering dan berwarna kehitaman. Dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendiagnosa penyakit ini seperti pemeriksaan tekanan darah lengan dan tungkai, duplex ultrasound, CT Scan, MRI, dan / atau angiografi.
CLTI adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan segera untuk mengembalikan aliran darah ke daerah yang terdampak. Prioritas nomor satu adalah untuk menyelamatkan anggota tubuh. Terapi endovaskular invasif minimal sering menjadi pilihan. Pilihan terapi yang direkomendasikan tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan sumbatan. Secara umum prosedur dilakukan dengan memasukan kateter melalui pembuluh darah di sekitar paha yang memungkinkan akses alat ke bagian pembuluh darah yang mengalami sumbatan. Beberapa prosedur endovaskular yang dapat menjadi pilihan antara lain angioplasti yaitu dengan memasukan balon dan mengembangkannya untuk membuka sumbatan yang mungkin dilanjutkan dengan pemasangan stent berbentuk tabung jaring logam untuk mempertahankan pembuluh darah tetap terbuka. Pilihan lain berupa prosedur arterektomi untuk menghilangkan plak sumbatan, dengan menggunakan laser maupun secara mekanik. Perawatan oleh tim bedah juga mungkin dibutuhkan untuk penyembuhan luka atau jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk tindakan endovaskular.
Tujuan perawatan pasien dengan CLTI tidak hanya untuk menyelamatkan anggota tubuh yang fungsional tetapi juga untuk meningkatkan kondisi kardiovaskular pasien tersebut. Modifikasi gaya hidup yang lebih sehat harus didorong dan ditekankan dengan berhenti merokok, menerapkan pola makan yang sehat, dan olahraga teratur. Manajemen aktif diabetes, pengobatan hipertensi, penggunaan obat pengencer darah, dan obat penurun kolestrol adalah strategi terapi yang didukung oleh pedoman terkini. Tim dokter di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dapat menangani CLTI secara holistik dan komprehensif dengan harapan memberikan hasil terbaik kepada pasien-pasien yang mengalami penyakit tersebut.
Referensi:
<!--[if gte vml 1]>
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8365864/
https://www.acc.org/latest-in-cardiology/articles/2020/10/05/12/58/what-is-optimal-medical-
https://health.ucdavis.edu/vascular/diseases/cli.html#:~:text=What is critical limb%2
0ischemia,but less common than claudication
https://www.annalsofvascularsurgery.com/article/S0890-5096(20)31102-X/fulltext
https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/8028
https://www.balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/2333
Sumber gambar: canva.com