Kanker merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang telah menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010 menunjukkan kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler. Saat ini diketahui bahwa kasus kanker baru di Indonesia berdasarkan data Globocan 2020 sebanyak 396.914 kasus baru yang didominasi oleh kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever. Dengan demikian, penting bagi kita untuk selalu menerapkan perilaku hidup sehat untuk meminimalisir potensi terserang penyakit kanker. Hal ini karena kanker dapat menyerang semua kelompok umur, masyarakat miskin dan kaya dan semua strata pendidikan, dari tidak sekolah sampai perguruan tinggi.
Kanker bukanlah penyakit tunggal namun merupakan kelompok lebih dari 200 penyakit yang berbeda. Kanker secara umum dapat digambarkan sebagai pertumbuhan tidak terkendali dan penyebaran sel-sel abnormal dalam tubuh (Agency for toxic substances and disease registry, 2002).
Kanker dimulai ketika sel-sel di bagian tubuh mulai tumbuh di luar kendali. Pertumbuhan sel kanker berbeda dari pertumbuhan sel normal. Alih-alih mati, sel-sel kanker terus tumbuh dan membentuk baru, sel-sel yang abnormal. Sel-sel kanker juga dapat menyerang (tumbuh menjadi) jaringan lain, merupakan sesuatu yang sel-sel normal tidak bisa lakukan. Sel-sel kanker tumbuh di luar kendali dan menyerang jaringan lain. Sel menjadi sel-sel kanker karena kerusakan DNA. Dalam sel normal, DNA yang mengalami kerusakan atau mati akan diperbaiki. Dalam sel-sel kanker, DNA yang rusak tidak diperbaiki, dan sel tidak mati seperti seharusnya. Sebaliknya, sel terus membuat sel-sel baru yang tidak diperlukan oleh tubuh. Sel-sel yang baru semuanya memiliki DNA yang abnormal. Manusia bisa mewarisi DNA abnormal, tapi kerusakan DNA yang paling sering adalah disebabkan oleh kesalahan yang terjadi saat sel normal mereproduksi atau faktor dari lingkungan. Dalam kebanyakan kasus, sel-sel kanker membentuk tumor.
Di Bulan Februari ini, tepatnya tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Hal ini menjadi momen pengingat bagi kita semua bahwa kanker masih menjadi salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang paling berkontribusi dalam menyumbang angka kematian masyarakat Indonesia.
Bagaimana Strategi Jitu Hindari Kanker?
Selain dengan menerapkan perilaku hidup sehat, berikut ini adalah beberapa strategi jitu hindari kanker :
1. Menjaga berat badan agar tetap sehat dan ideal.
2. Aktif melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, agar tubuh tetap bugar.
3. Lakukan pemeriksaan berkala ke fasilitas kesehatan terdekat.
4. Kurangi konsumsi sodium / garam.
5. Kurangi konsumsi makanan / minuman manis.
6. Hindari makanan yang diasap atau dibakar.
Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan yang mengancam nyawa penderitanya. Namun demikian, dengan mengetahui beberapa tips mencegah kanker di atas, dapat menurunkan potensi risiko masyarakat dari penyakit kanker.
Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat ketika mengalami gejala penyakit kanker untuk mendapatkan penanganan segera dari petugas kesehatan.
Dengan mengetahui gejala kanker sejak dini, kanker lebih bisa disembuhkan. Meskipun beberapa kanker berkembang sepenuhnya tanpa gejala, penyakit ini dapat sangat menghancurkan jika kita mengabaikan gejalanya karena tidak berpikir bahwa gejala-gejala ini mungkin merupakan tanda dan gejala kanker.
Referensi :
Kheriyah. 2014. Hubungan Kuantitatif Antara Struktur dan Akifitas. Fakultas Farmasi UMP.
Ridwan Balatif dan Alshafiera Azayyana Mawadhani Sukma. 2021. Memahami Kaitan Gaya Hidup dengan Kanker : Sebagai Langkah Awal Pencegahan Kanker. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Surabaya.