Rabu, 31 Januari 2024 16:04 WIB

Apa itu Penyakit Polio?

Responsive image
2324
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit ini disebabkan oleh virus Polio yang berasal dari genus Enterovirus dan family Picorna viridae. Virus ditularkan oleh infeksi droplet dari orofaring (mulut dan tenggorokan) atau dari tinja penderita yang terinfeksi. Penularan terutama terjadi secara langsung yaitu makan atau minuman yang tercemar virus Polio, dan penyebaran air liur pasien melalui udara saat berbicara. Virus Polio yang masuk melalui mulut dan hidung memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan. Infeksi virus Polio terjadi di dalam saluran pencernaan yang menyebar ke kelenjar limfe regional sebagian kecil menyebar ke system syaraf. Polio dapat menyerang pada semua kelompok umur, namun yang paling rentan adalah kelompok umur kurang dari 3 (tiga) tahun. Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Seseorang yang terinfeksi virus polio berisiko mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan terjadi dalam 7-21 hari setelah terinfeksi.

Penyebab Polio

Penyebab Polio adalah Poliovirus. Virus tersebut dapat menyerang manusia melalui rongga mulut serta hidung.

Jenis Polio

1.      Asimptomatik yang mempunyai presentase terbesar hanya dapat dideteksi dengan mengisolasi virus dari feses dan oro faringatau pemeriksaan titer antibodi.

2.      Poliomyelitis Abortif merupakan bentuk yang paling sering, pasien mengalami gejala minor yang ditandai oleh demam, malaise, mengantuk, nyeri kepala, mual, muntah, konstipasi dan nyeri tenggorokan dalam beberapa kombinasi. Pasien Sembuh dalam beberapa hari.

3.      Poliomyelitis Nonparalitik, mengalami kekakuan dan nyeri punggung serta leher. Penyakit berlangsung 2-10 hari dengan kesembuhan cepat dan sempurna.

4.      Poliomyelitis Spinal Paralitik menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai dan gejala ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen yang terjadi pada kaki. Setelah virus Polio menyerang usus virus akan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus dan diangkut seluruh tubuh hingga menyerang seluruh bagian batang saraf tulang belakang dan batang otak. Infeksi ini akan mempengaruhi system saraf pusat dan menyebar sepanjang serabut otak.

5.      Poliomyelitis Bulbar, Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang. Batang otak mengandung neuron motor yang mengatur pernapasan dan saraf kranial, tanpa alat bantu pernapasan, Polio Bulbar dapat menyebabkan kematian. Kematian biasanya terjadi setelah terjadi kerusakan pada saraf kranial yang bertugas mengirim perintah bernapas ke paru- paru. Tingkat kematian karena Polio Bulbar berkisar 25-75% tergantung usia pasien.

Gejala 

1.      Polio Non Paralisis (Polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan)

a.      Demam

b.      Sakit kepala

c.      Radang tenggorokan

d.      Muntah

e.      Otot terasa lemah

f.       Kaku di bagian leher dan punggung

g.      Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai

2.      Polio Paralisis (Polio yang menyebabkan kelumpuhan)

Polio Paralisis merupakan jenis Polio yang berbahaya, karena menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen. Gejala awal Polio paralisis mirip dengan Polio Nonparalisis. Tetapi dalam waktu 1 minggu muncul gejala yaitu :

a.      Hilang refleks tubuh

b.      Ketegangan otot yang terasa nyeri

c.      Tungkai atau lengan terasa lemah

Faktor Risiko

1.      Anak-anak di bawah usia 5 tahun.

2.      Belum mendapatkan vaksinasi Polio waktu kecil.

3.      Tinggal di daerah yang kurang terjaga kebersihannya.

4.      Menderita penyakit autoimun.

Penularan

Penularan Polio melalui droplet penderita yang menyebar melalui jari yang terkontaminasi pada peralatan makan, makanan dan minuman. Peralatan dan barang-barang yang tercemar dapat berperan sebagai media penularan.

Komplikasi

Polio Paralisis dapat menyebabkan sejumlah komplikasi :

1.      Cacat

2.      Kelainan bentuk tungkai dan pinggul

3.      Kelumpuhan

4.      Kesulitan bernapas akibat kelumpuhan otot saluran pernapasan

5.      Gagal napas

6.      Kematian

Pemeriksaan

1.    Pemeriksaan swab tenggorok

2.    Pemeriksaan feses

3.    Analisis cairan sistem saraf pusat

Pencegahan

1.      Edukasi kesehatan tentang Polio.

2.      Vaksin Polio, Vaksinasi diberikan sebanyak 3x dan ditambah dengan 1x booster. Vaksinasi perlu diberikan pada anak di usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan booster-nya di antara usia 4-6 tahun (vaksin dapat berupa polio tetes dan polio suntik).

 

Referensi :

Kementerian Kesehatan. Infeksi Emerging. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan.

Pontoh M. Lely, Engeline Angliadi. 2015. Rehabilitasi Medik pada Poliomielitis. Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Biomedik (JBM) Volume 7 Nomor 2.