Kamis, 01 Februari 2024 08:47 WIB

Apa itu Vaksin Rotavirus?

Responsive image
6503
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Diare merupakan penyakit yang masih sering terjadi, terutama di negara berkembang. Diare yang berulang pada anak dapat menimbulkan stunting sebab anak kehilangan zat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh. Rotavirus merupakan salah satu penyebab diare pada anak. Diare yang disebabkan oleh Rotavirus sangat cepat menular. Perlindungan infeksi Rotavirus dapat dilakukan dengan imunisasi/ vaksin. Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin mengandung bakteri, racun, atau virus penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau sudah dimatikan. Saat dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Vaksin Rotavirus (RV) merupakan vaksin hidup yang dilemahkan (Live Attenuated) yang diberikan secara oral, yang dapat bereplikasi di usus manusia untuk menghasilkan respons imun. Dengan mempertimbangkan tingginya beban penyakit diare dan telah adanya beberapa studi tentang diare yang disebabkan oleh Rotavirus serta rekomendasi dari WHO dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ ITAGI) dan tersedianya vaksin yang aman dan efektif serta meningkatkan kualitas hidup anak, maka perlu dilakukan pemberian imunisasi RV sebagai upaya komprehensif pencegahan diare.

Gejala infeksi Rotavirus

1.      Diare selama 3-8 hari

2.      Demam

3.      Muntah

4.      Nyeri perut

Diare akibat infeksi rotavirus sering menyebabkan dehidrasi, gejala yang bisa muncul bila terjadi dehidrasi yaitu :

1.      Jarang buang air kecing

2.      Pusing

3.      Mulut dan tenggorokan kering

4.      Tidak ada air mata saat menangis

5.      Lemas

6.      Mata cekung

Kapan Harus Vaksin?

1.      Vaksin Monovalen

Pemberian vaksin ini sebanyak 2 kali. Dosis pertama diberikan saat anak berusia 6-12 minggu. Dosis kedua diberikan dengan jarak minimal 4 minggu setelah vaksin sebelumnya atau paling lambat sebelum anak berusia 24 minggu.

2.      Vaksin Pentavalen

Vaksin Pentavalen diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama saat anak berusia 6-12 minggu, sedangkan dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu setelah vaksin sebelumnya. Dosis ketiga diberikan selambat-lambatnya pada usia 32 minggu.

Prosedur Vaksin Rotavirus

Vaksin Rotavirus diberikan melalui tetes mulut / oral bukan dengan suntikan, dengan syarat bayi / anak dengan kondisi sehat tidak batuk / pilek.

Tempat Pelaksanaan Imunisasi

Pemberian imunisasi Rotavirus dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan imunisasi rutin lainnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Pelayanan imunisasi Rotavirus dapat dilaksanakan di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti :

1.      Puskesmas, Puskesmas Pembantu

2.      Rumah Sakit

3.      Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberi pelayanan imunisasi

Jadwal pelayanan imunisasi Rotavirus dilaksanakan bersamaan dengan jadwal imunisasi rutin dan perlu diatur agar tidak terjadi penumpukan sasaran serta jadwal yang disusun. Vaksin Rotavirus sangat efektif dan memberikan perlindungan yang baik terhadap infeksi Rotavirus. Meskipun mungkin terjadi infeksi Rotavirus pada bayi setelah divaksinasi, namun hal ini jarang terjadi dan biasanya gejalanya lebih ringan daripada jika bayi tidak divaksinasi.

Manfaat Imunisasi Rotavirus

1.      Mencegah penularan diare akibat Rotavirus.

2.      Berkurangnya risiko infeksi Rotavirus.

3.      Berkurangnya beban ekonomi setiap keluarga yang muncul saat anak rawat inap di rumah sakit akibat penyakit Rotavirus, orang tua bisa menjaga produktivitas kerja sehingga roda ekonomi tetap berjalan lancar.

4.      Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (rajin mencuci tangan dan meningkatkan kualitas sanitasi di setiap rumah tangga).

5.      Menurunkan risiko komplikasi diare dan penyakit pencernaan seperti GE (Gastro Enteritis).

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung program imunisasi :

1.      Menyebarkan informasi / memberikan edukasi kesehatan bahwa diare dapat dicegah dengan imunisasi.

2.      Melengkapi imunisasi bayinya supaya menjadi contoh untuk keluarga lain.

3.      Memastikan bahwa anak yang sudah diimunisasi dan menjaga kebersihan makanan dan menerapkan cuci tangan.

 

 

                          

Referensi            :

Wilopo Agus Siswanto. 2009. Vaksin Rotavirus : Apakah Sudah Waktunya Dimasukkan dalam Program Imunisasi Nasional di Indonesia?. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK UGM Yogyakarta. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Volume 12 Nomer 2.

Vinandyanata Dwiky I Made, dkk. 2021. Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar. Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa. E-Journal AMJ (Aesculapius Medical Journal) Volume 1 Nomor 1.