Jumat, 02 Februari 2024 10:34 WIB

Cardiac Asthma: Mengenal Lebih Dalam Penyakit Lama dengan Perspektif Baru

Responsive image
1829
dr. Putu Reza Sandhya Pratama - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Penyakit asma adalah kondisi yang umum dijumpai dan biasanya dikaitkan dengan masalah pada saluran pernapasan. Namun, terdapat suatu kondisi yang sering kali disalah artikan sebagai asma paru-paru, yaitu asma jantung atau cardiac asthma. Asma jantung merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif dan memiliki gejala seperti mengi, batuk, maupun kesulitan bernapas saat berbaring. Meskipun kedua kondisi tersebut memiliki gejala yang mirip, penanganan dan pengobatan keduanya penyakit tersebut sangat berbeda. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas lebih dalam tentang ap aitu asma jantung, termasuk didalamnya apa penyebab, gejala, diagnosis, dan bagaimana pengobatannya.

Gejala dan Diagnosis

Asma jantung adalah kondisi yang sering kali sulit dibedakan dengan asma paru-paru, terutama pada pasien yang memiliki penyakit paru kronis seiring dengan penyakit jantung kiri. Gejala khas asma jantung meliputi mengi, batuk, dan sesak napas yang terjadi saat berbaring atau beraktivitas fisik. Pasien juga dapat mengalami pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki akibat retensi cairan.

Diagnosis asma jantung dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik. Pemeriksaan fisik dengan cara mendengarkan bunyi napas menggunakan stetoskop dan menilai adanya suara mengi yang khas pada paru-paru. Tes diagnostik yang dapat dilakukan salah satunya elektrokardiogram (EKG) untuk mengevaluasi fungsi jantung dan radiografi berupa rontgen dada untuk melihat adanya pembesaran jantung atau tanda-tanda kongesti paru.

Penyebab dan Faktor Risiko

Asma jantung terjadi akibat gagal jantung kongestif, yang merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan pembesaran jantung, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gejala asma jantung. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami asma jantung meliputi riwayat penyakit jantung sebelumnya, tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok.

Pengobatan dan Pengelolaan

Pengobatan asma jantung bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah serangan asma yang lebih parah. Tatalaksana utama pada asma jantung adalah dengan mengobati penyakit jantung yang mendasarinya, salah satunya dengan menggunakan obat diuretik dimana obat tersebut berfungsi untuk mengurangi retensi cairan dan mengurangi beban kerja jantung. Selain itu, penggunaan obat bronkodilator dan kortikosteroid inhalasi juga dapat membantu mengurangi gejala dari asma jantung.

Terkadang, terapi dengan obat-obatan yang umumnya digunakan dalam pengobatan asma paru-paru tidak efektif dalam mengobati asma jantung. Oleh karena itu, terdapat penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa faktor inflamasi dan faktor pertumbuhan jaringan juga berperan dalam menyebabkan penyumbatan saluran napas pada asma jantung. Hal ini membuka peluang untuk mengembangkan terapi baru yang lebih efektif dalam mengobati kondisi ini.

Pencegahan dan Perawatan Jangka Panjang

Untuk mencegah serangan asma jantung yang lebih parah, penting bagi pasien untuk menjaga pola hidup sehat, dengan menghindari faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi jantung, seperti merokok dan mengkonsumsi makanan dengan kadar tinggi garam. Selain itu, rutin melakukan pengobatan jangka panjang yang disarankan oleh dokter, seperti mengkonsumsi obat jantung dan menjalani terapi rehabilitasi jantung, juga dapat membantu mengendalikan gejala asma jantung dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Asma jantung adalah kondisi yang sering kali disalahartikan sebagai asma paru-paru, tetapi memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda. Gejala asma jantung meliputi mengi, batuk, dan sesak napas saat berbaring atau beraktivitas fisik. Diagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes diagnostik. Pengobatan asma jantung bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah. Pencegahan melalui gaya hidup sehat dan perawatan jangka panjang juga merupakan langkah penting dalam mengelola kondisi ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang asma jantung, diharapkan dapat dikembangkan terapi baru yang lebih efektif dalam mengatasi kondisi ini.

 

Referensi:

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23234454/

https://www.healthline.com/health/heart-disease/cardiac-asthma

Sumber gambar: canva.com