Gagal jantung kronis (GJK) dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang rendah (FEVK) adalah kondisi serius yang memerlukan pengobatan yang tepat. Salah satu terapi yang dianjurkan adalah penggunaan penyekat beta. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pentingnya dosis target penyekat beta dan detak jantung yang dicapai dalam mencapai manfaat maksimal dari pengobatan ini masih belum jelas. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya dosis target penyekat beta dan detak jantung yang dicapai dalam pengobatan GJK kronis dengan penyekat beta.
Penyekat beta adalah salah satu pilar utama dalam pengobatan pasien dengan GJK dan FEVK rendah. Penggunaan penyekat beta telah terbukti efektif dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan kondisi ini. Namun, masih ada perdebatan mengenai apakah dosis target penyekat beta atau detak jantung yang dicapai lebih penting dalam mencapai manfaat maksimal dari pengobatan ini.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji hubungan antara dosis target penyekat beta, detak jantung yang dicapai, dan perubahan fungsi ventrikel kiri pada pasien dengan GJK kronis. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mencapai detak jantung target atau perubahan detak jantung yang signifikan dengan peningkatan dosis penyekat beta mengalami peningkatan fungsi ejeksi ventrikel kiri yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak mencapai target tersebut. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa pasien yang mencapai dosis target penyekat beta tidak mengalami perbaikan fungsi ejeksi ventrikel kiri yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak mencapai dosis target tersebut.
Berdasarkan data-data tersebut, detak jantung atau perubahan detak jantung tampaknya lebih penting dalam meningkatkan fungsi ejeksi ventrikel kiri daripada dosis target penyekat beta pada pasien dengan GJK kronis. Oleh karena itu, mencapai detak jantung yang tepat atau perubahan detak jantung yang signifikan dengan penggunaan penyekat beta mungkin lebih penting daripada dosis target dalam mencapai manfaat maksimal dari pengobatan ini.
Berdasarkan temuan ini, penting bagi para profesional kesehatan untuk memperhatikan detak jantung pasien dengan GJK kronis yang sedang menjalani pengobatan dengan penyekat beta. Jika detak jantung pasien masih di atas batas tertentu, langkah-langkah harus diambil untuk menurunkan detak jantung tersebut, termasuk peningkatan dosis penyekat beta atau pertimbangan penggunaan obat lain seperti ivabradine. Selain itu, penting juga untuk memantau perubahan detak jantung pasien secara teratur dan melakukan penyesuaian dosis obat jika diperlukan.
Meskipun penelitian yang telah dilakukan memberikan wawasan penting tentang hubungan antara dosis target penyekat beta, detak jantung, dan perubahan fungsi ventrikel kiri pada pasien dengan GJK kronis, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas hubungan ini. Penelitian masa depan dapat fokus pada mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi detak jantung pasien dan mencari strategi terbaik untuk mencapai detak jantung yang tepat dalam pengobatan GJK dengan penyekat beta.
Dalam pengobatan pasien dengan GJK kronis dan FEVK rendah, penting untuk mencapai dosis target penyekat beta dan detak jantung yang tepat. Meskipun dosis target penyekat beta penting, detak jantung yang tepat atau perubahan detak jantung tampaknya lebih kritis dalam meningkatkan fungsi ventrikel kiri dan mencapai manfaat maksimal dari pengobatan ini. Oleh karena itu, para profesional kesehatan harus memantau detak jantung pasien secara teratur dan melakukan penyesuaian dosis obat jika diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
Referensi:
Porapakkham P, Porapakkham P, Krum H. Is target dose of beta-blocker more important than achieved heart rate or heart rate change in patients with systolic chronic heart failure? Cardiovasc Ther. 2010 Apr;28(2):93-100. doi: 10.1111/j.1755-5922.2010.00136.x. PMID: 20398098.
Eriksen-Volnes T, Westheim A, Gullestad L, Slind EK, Grundtvig M. ?-Blocker Doses and Heart Rate in Patients with Heart Failure: Results from the National Norwegian Heart Failure Registry. Biomed Hub. 2020 Feb 21;5(1):9-18. doi: 10.1159/000505474. PMID: 32775329; PMCID: PMC7383246.
Sumber gambar: canva.com