Kamis, 21 Maret 2024 10:41 WIB

Gejala yang Dirasakan Penderita Penyakit Mieloproliferatif

Responsive image
779
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit mieloproliferatif adalah kelompok penyakit yang muncul akibat sumsum tulang terlalu banyak memproduksi sel darah merah, sel darah putih, atau sel keping darah (trombosit). Seseorang yang menderita penyakit mieloproliferatif dapat merasakan berbagai gejala, di antaranya demam, sesak napas, kulit pucat, berkeringat di malam hari, hingga tubuh terasa lemas. Penyakit mieloproliferatif terbagi ke dalam 6 jenis, yang dibedakan berdasarkan gangguan yang terjadi. Enam jenis penyakit mieloproliferatif tersebut meliputi Leukemia Mielositik (Granulositik) Kronik (LGK). Kanker indolen (bertumbuh secara lambat) yang disebabkan karena banyaknya sel darah putih yang tidak sempurna di sumsum tulang dan darah. Polycythemia vera dimana kadar sel darah merah tinggi, baik pada sumsum tulang maupun darah, sehingga darah menjadi lebih kental. Mielofibrosis di mana banyak terdapat sel darah merah dan sel darah putih yang tidak sempurna di dalam tubuh. Trombositemia esensial dimana terjadi peningkatan jumlah trombosit atau platelet di dalam darah. Chronic neutrophilic leukemia dimana darah pasien banyak mengandung sel darah putih yang disebut neutrofil dan Chronic eosinophilic leukemia dimana terdapat banyak jenis sel darah putih yang disebut eosinofil pada sumsum tulang, darah, dan jaringan tubuh lain. Masing-masing jenis penyakit membutuhkan penanganan yang berbeda. Bila tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini berpotensi menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah periostitis. Penyakit mieloproliferatif adalah kondisi medis yang langka tetapi serius. Hal ini karena penyakit mieloproliferatif meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan atau pecah pada pembuluh darah, yang menjadi penyebab stroke.Selain itu, penyakit mieloproliferatif juga meningkatkan risiko munculnya leukemia akut, yakni kondisi yang terjadi akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih yang tidak normal.

Penyebab Penyakit Mieloproliferatif

Pada penderita penyakit mieloproferatif, sumsum tulang mengalami gangguan sehingga menghasilkan banyak sel darah yang cacat. Belum diketahui mengapa kondisi tersebut terjadi. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, yaitu :

1.      Kelainan genetik

2.      Infeksi virus

3.      Keracunan zat kimia

4.      Paparan radiasi

Gejala Penyakit Mieloproliferatif

Gejala penyakit mieloproliferatif tergantung pada jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit mieloproliferatif dan gejala yang menyertainya :

1.   Leukemia mielositik kronis

Leukemia mielositik kronis terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak sel darah putih jenis mieloid yang belum matang. Gejalanya dapat berupa :

a.   Demam

b.   Kulit pucat

c.   Kulit mudah memar

d.   Berkeringat di malam hari

e.   Penurunan berat badan

f.    Mudah lelah

g.   Pembengkakan kelenjar getah bening

2.   Polisitemia vera

Polisitemia vera terjadi ketika jumlah sel darah merah di dalam tubuh terlalu banyak. Kondisi tersebut bisa menyebabkan darah lebih cepat mengental.

Gejala yang umum terjadi pada polisitemia vera adalah :

a.   Gatal, terutama setelah mandi air hangat

b.   Kaku, kesemutan, atau lemas di tangan dan kaki

c.   Nyeri di perut kiri atas, terutama setelah makan

d.   Perdarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah

e.   Sesak napas, terutama saat berbaring

f.    Pembengkakan pada sendi jari kaki

3.   Myelofibrosis

Myelofibrosis adalah kondisi ketika jaringan parut terbentuk di sumsum tulang akibat banyaknya sel tidak normal yang diproduksi. Gejala myelofibrosis antara lain :

a.   Demam

b.   Nyeri tulang

c.   Perdarahan

d.   Lemas atau mudah lelah

e.   Sesak napas

f.    Nyeri di bawah tulang rusuk sebelah kiri

g.   Produksi keringat meningkat, terutama di malam hari

4.   Trombositemia esensial

Trombositemia esensial terjadi ketika jumlah trombosit melebihi batas normal. Gejala yang umum terjadi pada trombositemia esensial adalah :

a.   Sakit kepala

b.   Nyeri dada

c.   Penglihatan kabur

d.   Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki

e.   Tangan atau kaki berdenyut

5.    Chronic neutrophilic leukemia

Chronic neutrophilic leukemia adalah kondisi ketika sumsum tulang memproduksi banyak sel darah putih jenis neutrofil. Gejala pada chronic neutrophilic leukemia meliputi :

a.   Asam urat

b.   Nyeri tulang

c.   Kulit gatal (pruritus)

d.   Kulit mudah memar

6.    Chronic eosinophilic leukemia

Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang banyak memproduksi sel darah putih jenis eosinophil. Gejala chronic eosinophilic leukemia yang umum terjadi adalah :

a.   Lemas

b.   Demam

c.   Nyeri otot

d.   Bengkak di kulit sekitar mata atau bibir

Kapan harus ke dokter

Penyakit mieloproliferatif biasanya tidak menimbulkan gejala. Kondisi ini terkadang baru terdiagnosis ketika penderita menjalani pemeriksaan darah rutin dalam medical check up.

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan juga perlu segera dilakukan bila mengalami beberapa gejala di bawah ini :

a.   Sering sakit kepala

b.   Mudah lelah

c.   Telinga berdenging

d.   Sering mengalami infeksi

e.   Penurunan berat badan

f.    Perdarahan

g.   Kulit memar tanpa sebab yang jelas

h.   Gangguan pada mata, misalnya penglihatan kabur

 

Referensi :

Made Putra Sedana. 2017. Penyakit Chronic Myeloproliferative , Sebuah Tinjauan. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Szuber, N., Elliott, M., & Tefferi, A. 2019. Chronic Neutrophilic Leukemia: 2020 Update on Diagnosis, Molecular Genetics, Prognosis, and Management. American Journal of Hematology, 95(2), pp. 212-24.

American Society of Clinical Oncology. 2019. Managing Stress.

Canadian Cancer Society. 2022. Chronic Neutrophilic Leukemia.

National Institute of Health. 2020. National Cancer Institute. Chronic Myeloproliferative Neoplasms Treatment (PDQ®) - Patient Version.