Kamis, 21 Maret 2024 11:00 WIB

Pemeriksaan yang Dilakukan oleh Penderita Oliguria

Responsive image
1467
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Setiap orang mempunyai kebiasaan minum yang berbeda, sehingga pengeluaran dalam bentuk air seni pun berbeda-beda tergantung dari banyaknya air yang diminum. Namun demikian pada orang dewasa normal umumnya mengeluarkan 1000-2000 ml urine perhari. Jika dalam kondisi normal mengeluarkan air seni kurang dari itu maka di sebut dengan oliguria, yaitu istilah medis untuk menggambarkan kondisi penurunan volume urine atau air kencing yang keluar dari dalam tubuh. Oliguria adalah kondisi di mana volume urine sangat sedikit, yaitu kurang dari 400 mL/24 jam. Oliguria merupakan gejala dari gangguan kesehatan, mulai dari dehidrasi hingga penyakit ginjal. Produksi urine yang rendah bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki jenis penyakit ginjal tertentu yang dapat menyebabkan cedera ginjal akut. Tubuh manusia memiliki mekanisme fisiologis normal untuk menyimpan cairan dan elektrolit pada episode hipovolemia. Mekanisme ini berada di bawah kendali neurohormonal yang ketat dan sepenuhnya reversibel tanpa cedera ginjal berikutnya. Orang dengan ginjal yang sehat dapat menghasilkan urine sekitar 800-2.000 mL per 24 jam bila ia minum dengan cukup (sekitar 8-10 gelas per hari). Seseorang dapat dikatakan mengalami oliguria jika ginjalnya menghasilkan volume urine kurang dari jumlah tersebut. Batasan oligouria berbeda-beda berdasarkan kelompok usia. Berikut adalah volume urine yang sudah bisa dikatakan sebagai oligouria : Dewasa : kurang dari 400 mL/24 jam, Anak-anak : kurang dari 0,5 mL/kg berat badan/jam (mL/kgBB/jam) dan bayi : kurang dari 1 mL/kgBB/jam.

Penyebab Oliguria

Oliguria bisa disebabkan oleh gangguan aliran darah menuju ginjal (prerenal), kerusakan di ginjal (renal), atau penyumbatan di saluran urine (postrenal).

1.   Gangguan aliran darah menuju ginjal

Gangguan prerenal terjadi ketika aliran darah menuju ginjal terhambat. Beberapa kondisi yang menyebabkan oliguria prerenal adalah :

a. Jumlah darah atau cairan di dalam tubuh berkurang secara drastis akibat perdarahan, dehidrasi berat, atau muntah dan diare berat.

b.   Reaksi alergi berat atau syok anafilaksis.

c.   Hipertensi tidak terkontrol.

d.   Sepsis

e.   Luka bakar berat.

f.    Gagal hati

g.   Gagal jantung

2.   Kerusakan di Ginjal

Kerusakan atau cedera pada ginjal yang dapat menyebabkan oliguria antara lain :

a.   Kerusakan pada sel-sel tubulus ginjal (acute tubular necrosis), seperti yang bisa terjadi pada pasien nefropati diabetik.

b.   Peradangan pada glomerulus atau saringan di ginjal (glomerulonefritis).

c.   Gagal ginjal akut.

d.   Penyakit autoimun yang dapat menyerang ginjal, seperti skleroderma.

e.   Tekanan darah yang meningkat drastis dengan tiba-tiba melebihi ambang batas normalnya (hipertensi maligna).

f.    Kumpulan gejala yang terjadi akibat pecahnya sel darah merah dan rusaknya bagian dalam dinding pembuluh darah (sindrom hemolitik uremik).

g.   Penumpukkan mioglobin dalam urine (mioglobinuria), misalnya pada kesetrum parah atau crush injury.

h.   Keracunan logam berat, aminoglikosida, cyclosporin, atau amphotericin B.

i.    Eklamsia

3.   Penyumbatan di saluran urine

Kondisi yang disebut oliguria postrenal ini terjadi ketika ginjal dapat berfungsi dengan baik tetapi ada sumbatan di saluran urine setelah ginjal, yaitu di ureter, kandung kemih, atau uretra. Beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan oliguria postrenal meliputi :

a.   Batu ginjal

b.   Pembengkakan prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH).

c.   Gangguan saraf di kandung kemih (neurogenic bladder).

d.   Tumor di saluran kemih atau ginjal.

e.   Jaringan parut akibat operasi di saluran kemih.

f.    Infeksi yang disebabkan oleh cacing skistosoma (skistosomiasis).

Oligouria lebih mudah terjadi pada orang yang menderita penyakit kritis, diabetes, atau hipertensi.

Gejala Oliguria

Seperti yang telah dijelaskan, oliguria adalah kondisi ketika volume urine hanya 100-400 mL per hari. Jika jumlah urine lebih sedikit dari angka tersebut, yaitu kurang dari 100 mL per hari atau bahkan sampai tidak ada urine sama sekali, kondisinya disebut anuria.

Selain volume urine sedikit, penderita oliguria juga dapat mengalami gejala-gejala berikut :

1.      Tekanan darah tinggi (hipertensi)

2.      Bengkak di kaki (edema)

3.      Sesak napas

4.      Pucat

5.      Tidak nafsu makan (anoreksia)

6.      Sakit pinggang

7.      Detak jantung cepat (takikardia)

8.      Mual dan muntah parah

9.      Bibir kering

10.    Lemas

Pemeriksaan Oliguria

Dokter akan melakukan wawancara yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan nadi, jantung, dan paru-paru, dilanjutkan dengan perabaan pada perut.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk menegakkan diagnosis :

1.   Tes urine, untuk memeriksa kadar protein dan asam urat, serta mencari tanda-tanda infeksi di dalam urine. Jika urine tidak bisa keluar, dokter akan memasang kateter untuk mengambil sampel urine.

2.   Tes darah, untuk memeriksa BUN (Blood Urea Nitrogen), kreatinin, elektrolit, dan analisis gas darah.

3.   USG ginjal, untuk mendeteksi tumor atau kerusakan di ginjal dan jaringan di sekitarnya.

4.   Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi edema paru, yang sering terjadi pada pasien gagal ginjal.

5.   Ekokardiografi, untuk mendeteksi gangguan pada jantung, seperti gagal jantung.

6.   Sistouretrografi, untuk memeriksa kondisi kandung kemih.

 

Referensi :

Fitri amalia, dkk. 2016. Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Dengan Oliguria Karena Gagal Ginjal yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit M Jamil Padang. Jurnal Kedokteran Universitas Andalas Padang.

Sri Wahyuni Sahang. 2019. Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Ginjal dengan Oliguria dalam Memenuhi Kebutuhan Cairan dan Elekrolit Di Rumah Sakit Labuang Baji Makasar. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makasar.

Bagshaw, S., et al. 2020. Timing of Initiation of Renal-Replacement Therapy in Acute Kidney Injury. New England Journal of Medicine, 383(3), pp. 240-251.

Kaddourah, A., et al. 2019. Oliguria and Acute Kidney Injury in Critically Ill Children: Implications for Diagnosis and Outcomes. Pediatric Critical Care Medicine.

National Institute of Health. 2022. National Library of Medicine. Abdominal Exam.

Mayo Clinic. 2021. Diseases & Conditions. Hemolytic Uremic Syndrome (HUS).

Johns Hopkins Medicine.2022. Vital Signs (Body Temperature, Pulse Rate, Respiration Rate, Blood Pressure).