Selasa, 26 Maret 2024 07:56 WIB

Apa yang Menyebabkan Black Lung Disease?

Responsive image
628
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit paru-paru hitam, juga dikenal sebagai pneumokoniosis pekerja batubara (CWP), adalah penyakit akibat kerja yang -walau sempat menurun- kini meningkat baik insiden maupun tingkat keparahannya di Amerika Serikat. Black lung disease umumnya terjadi pada pekerja tambang batu bara yang langsung terpapar batu bara. Debu batu bara mengandung partikel-partikel yang bila terhirup akan mengendap di paru-paru, lalu menyebabkan peradangan dan jaringan parut. Karena kondisi ini tidak dapat disembuhkan, pengobatan difokuskan pada penanganan gejala dan mencegah kerusakan paru-paru lebih lanjut. Jika parah, transplantasi paru-paru dapat dipertimbangkan. Pencegahan adalah kuncinya, dan mereka yang terpapar harus dipantau secara teratur. Black lung disease merupakan kondisi permanen, tetapi gejalanya sering kali baru timbul bertahun-tahun setelah paparan debu batu bara. Berdasarkan tingkat keparahannya, black lung disease terbagi dua, yaitu simple dan complex black lung disease. Pada simple black lung disease, jaringan parut yang terbentuk di paru-paru masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Kondisi ini biasanya ditemukan dari pemeriksaan kesehatan rutin pekerja. Sementara pada complex black lung disease, jaringan parut yang terbentuk di paru-paru sudah meluas dan gejala yang terjadi pun sudah kentara dan mengganggu. Simple maupun complex black lung disease perlu dirawat dan dipantau secara rutin untuk mencegah kerusakan paru-paru lebih lanjut.

Penyebab Black Lung Disease

Black lung disease disebabkan oleh pengendapan debu batu bara di dalam paru-paru. Kondisi ini disebut juga dengan pneumoniocosis pekerja batu bara. Debu batu bara mengandung karbon dan terkadang silika. Bila partikel-partikel ini masuk dan mengendap di paru-paru, tubuh akan menganggapnya sebagai benda asing.

Sebagai respons terhadap benda asing, tubuh akan mengerahkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi dan mengeluarkannya. Respons inilah yang menyebabkan peradangan paru-paru dan akhirnya memicu pembentukan jaringan parut (fibrosis).

Debu batu bara yang sudah mengendap di dalam paru-paru tidak akan bisa hilang. Akibatnya, makin lama seseorang bekerja dengan batu bara, makin banyak pula debu yang menumpuk di paru-paru orang tersebut.

Gejala Black Lung Disease

Pada tahap awal, black lung disease bisa tidak menimbulkan gejala meski jaringan parut sudah terbentuk di paru-paru. Jika jaringan parut meluas, penderita black lung disease dapat mengalami sejumlah gejala berikut :

1.   Nyeri dada

2.   Dada terasa seperti diikat

3.   Sesak napas

4.   Mudah lelah saat beraktivitas, bahkan pada aktivitas yang biasanya tidak membuat lelah

5.   Batuk kering

6.   Batuk berdahak yang disertai lendir kehitaman

Pemeriksaan Black Lung Disease

Dokter akan melakukan wawancara terhadap pasien dan selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, salah satunya dengan mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop. Selain dengan tes fisik, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan penunjang berikut untuk menegakkan diagnosis :

1. Foto Rontgen dada atau CT scan, untuk mencari tanda-tanda peradangan khas black lung disease di paru-paru.

2.  Tes fungsi paru, untuk mengukur seberapa baik kemampuan paru-paru dalam proses pernapasan.

3.   Analisis gas darah, untuk mengukur kadar oksigen dalam darah jika gejala sudah parah.

Penanganan Black Lung Disease

Pengobatan black lung disease bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah perburukan penyakit sehingga pasien bisa beraktivitas dengan normal. Beberapa metode penanganan yang bisa dilakukan adalah :

1.   Obat-obatan

Pemberian obat-obatan, seperti bronkodilator, bertujuan untuk menjaga agar saluran pernapasan tetap terbuka. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk meredakan gejala peradangan.

2.   Terapi rehabilitasi paru

Terapi rehabilitasi paru berguna untuk membantu fungsi paru-paru agar bisa bekerja lebih efektif. Terapi ini akan mengajarkan jenis-jenis olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan paru-paru dan kemampuan untuk bernapas.

3.   Terapi oksigen

Terapi oksigen dapat diberikan dokter untuk mengobati black lung disease yang parah. Metode ini dilakukan dengan mengalirkan oksigen tambahan ke paru-paru melalui selang.

4.   Transplantasi paru-paru

Transplantasi paru-paru dapat dilakukan untuk mengatasi black lung disease yang parah dan ketika metode lain sudah tidak efektif mengobati penyakit ini. Prosedur ini dilakukan dengan mengganti paru-paru yang rusak dengan paru-paru yang sehat dari pendonor.

Untuk penderita simple black lung disease yang tidak memiliki gejala, penanganan terfokus pada menjaga kesehatan dan meminimalkan paparan terhadap debu batu bara, iritan, atau infeksi, agar kesehatan paru-paru tetap terjaga.

Komplikasi Black Lung Disease

Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani, black lung disease berisiko menimbulkan komplikasi berikut ini :

1.      Tuberkulosis (TBC)

2.      Penyakit paru obstuktif kronis (PPOK)

3.      Penyakit jantung koroner

4.      Gagal jantung

5.      Kanker paru-paru

Selain itu, black lung disease juga diketahui dapat menurunkan harapan hidup penderitanya hingga 12,6 tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kondisi ini terjadi atau setidaknya mencegah simple black lung disease menjadi lebih parah.

Pencegahan Black Lung Disease

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya black lung disease pada penambang batu bara atau orang yang berisiko terpapar batu bara, yaitu :

1.   Pakai alat pelindung diri atau masker yang sesuai saat bekerja.

2.   Gunakan masker saat melepas dan mencuci baju kerja.

3.  Selalu mandi untuk membersihkan badan dan rambut dari debu-debu yang menempel setelah bekerja.

4.  Pastikan untuk membersihkan pakaian yang terkena debu dengan benar dan jangan sampai debu tersebut terhirup.

5.  Cuci tangan dan wajah sebelum makan maupun minum di tengah bekerja.

6.  Lakukan pemeriksaan berkala dan vaksinasi rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter.

7.  Terapkan pola hidup sehat, misalnya dengan berolahraga rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tidak merokok.

 

Referensi :

Ulfa Himayati, dkk. 2021. Kejadian Penyakit Paru Hitam Pada Pekerja Tambang Batu Bara Di PT.A Kota Sawahlunto dan Factor-Factor yang Mempengaruhinya. Jurnal Respirologi Indonesia Jakarta

Song, Y., et al. 2022. Effects of Chemical Composition on the Lung Cell Response to Coal Particles: Implications For Coal Workers' Pneumoconiosis. Respirology

Colinet, J. 2021. The Impact of Black Lung and a Methodology for Controlling Respirable Dust. Mining, Metallurgy & Exploration.

National Institute of Health. 2021. MedlinePlus. Coal Worker's Pneumoconiosis.

Cleveland Clinic. 2023. Diseases & Conditions. Black Lung Disease (Coal Workers’ Pneumoconiosis).