Rabu, 03 April 2024 10:34 WIB

Mengenal Operasi Bentall

Responsive image
815
dr. Arifin Muhammad Siregar - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Aorta adalah arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pada beberapa kasus, aorta dapat mengalami kelainan atau kerusakan, seperti aneurisma (pembengkakan pada dinding aorta) atau diseksi (pecahnya lapisan dalam dinding aorta). Jika tidak diobati, kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi serius yang dapat berujung pada kematian. Untuk menangani permasalahan pada aorta, dapat dilakukan suatu teknik operasi jantung yang disebut operasi Bentall. (1)

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->Operasi Bentall adalah teknik operasi jantung yang pertama kali dilakukan pada tahun 1968 oleh seorang ahli bedah jantung asal Inggris bernama Hugh Bentall. Teknik ini melibatkan penggantian bagian “akar” aorta yang rusak, yaitu bagian awal aorta yang bersambungan dengan jantung. Selain itu, pada operasi Bentall juga dilakukan penggantian katup aorta yang bermasalah. Operasi Bentall disebut juga sebagai aortic root replacement. (2)

Sebelum operasi Bentall, pasien akan menjalani beberapa tes dan pemeriksaan seperti tes darah, elektrokardiogram, dan pemeriksaan radiologi. Selain itu, pasien juga akan diinstruksikan untuk tidak makan atau minum selama beberapa jam sebelum operasi. Operasi Bentall dilakukan di bawah anestesi umum dan biasanya membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam. Selama operasi, pasien akan dihubungkan ke mesin jantung-paru untuk menghentikan detak jantung pasien dan mengalirkan darah keluar dari jantung, sehingga operasi dapat dilakukan pada jantung yang diam dan tidak penuh dengan darah. (3)

Operasi Bentall melibatkan beberapa tahap. Operasi diawali dengan pembuatan sayatan di dada pasien dan membuka rongga dada. Setelah mesin jantung-paru dijalankan, operasi Bentall dapat dilakukan. Bagian aorta yang rusak atau bermasalah akan diangkat bersama dengan katup aorta. Arteri koroner, yang mengalirkan darah dari aorta ke otot-otot jantung, juga turut dipisahkan dari aorta. Bagian aorta yang rusak dan katupnya ini  kemudian diganti dengan graft buatan yang terdiri dari katup mekanik atau biologis dan sebuah silinder aorta buatan. Ujung Graft ini akan dijahit ke bagian aorta yang sehat dan disambungkan ke jantung melalui ujung yang lainnya. Arteri koroner kemudian disambungkan ke graft melalui lubang yang dibuat pada graft. (3,4)

Katup aorta buatan yang dipasang berupa katup mekanik atau bioprostetik/biologis. Katup mekanik terbuat dari bahan sintetis kuat yang dapat bertahan hingga 15-20 tahun. Penggunaan katup jenis ini mengharuskan pasien mengonsumsi obat pengencer darah seumur hidup. Obat pengencer darah dapat meningkatkan risiko perdarahan dan harus dilakukan pemantauan dalam penggunaannya. Sementara itu, katup bioprostetik terbuat dari jaringan manusia atau hewan. Meskipun penggunaan katup bioprostetik tidak mengharuskan pasien mengonsumsi obat pengencer darah secara rutin, katup jenis ini umumnya tidak bertahan lebih lama daripada katup mekanik, sehingga pasien harus dioperasi kembali saat katup telah rusak. Oleh karena itu, pemilihan jenis katup harus disesuaikan dengan kondisi yang dimiliki oleh pasien. (5)

Setelah semua komponen terpasang, dokter bedah kemudian akan melakukan pemeriksaan terhadap kebocoran pada sambungan yang telah dipasang tersebut. Jika semuanya sudah terpasang dengan baik dan tidak ada kebocoran, maka proses operasi selesai dan pasien dapat dipindahkan ke ruang pemulihan untuk menjalani masa pemulihan pasca operasi. Setelah operasi, pasien akan dirawat di unit perawatan intensif untuk pemantauan dan pengobatan lebih lanjut. Selama masa pemulihan, pasien akan menjalani beberapa tes dan pemeriksaan seperti tes darah, elektrokardiogram, dan pemeriksaan radiologi. Pasien juga akan diberikan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Selain itu, pasien akan diinstruksikan untuk menjaga agar sayatan tetap bersih dan kering serta menghindari aktivitas fisik yang berat selama beberapa minggu setelah operasi. (6)

Meskipun teknik operasi ini tergolong rumit, operasi Bentall merupakan teknik operasi jantung yang relatif aman dan efektif. Pasien yang menjalani operasi ini biasanya dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu 1-2 minggu setelah operasi. Namun, seperti halnya dengan operasi jantung lainnya, operasi Bentall juga memiliki risiko dan komplikasi, seperti infeksi, perdarahan, atau kerusakan pada katup aorta buatan. Untuk itu, penting bagi pasien untuk memahami risiko dan manfaat dari operasi Bentall dan berdiskusi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani operasi.

 

Referensi:

Moorjani N, Viola N, Ohri S. Chapter 16 Thoracic aortic disease. In: Key questions in cardiac surgery. TFM Publishing Ltd; 2014. p. 329–32. 

Bentall H, De Bono A. A technique for complete replacement of the ascending aorta. Thorax. 1968;23(4):338–9. 

Kouchoukos NT. Chapter 12 Aortic Valve Disease. In: Kirklin/Barratt-Boyes Cardiac Surgery: Morphology, diagnostic criteria, natural history, techniques, results, and indications. Philadelphia: Elsevier Saunders, 2014; p. 580–3. 

Chikwe J, Cook D, Weiss A. Chapter 8 Valve disease. In: Oxford Specialist Handbook of Cardiothoracic surgery. Oxford: Oxford University Press; 2013. p. 390–1. 

David T. How to decide between a bioprosthetic and mechanical valve. Canadian Journal of Cardiology. 2021;37(7):1121–3. 

Bojar RM. Chapter 8 Early Postoperative Care. In: Manual of Perioperative Care in Adult Cardiac surgery. 6th ed. Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell; 2021. p. 401–3. 

Sumber Gambar: canva.com