Rabu, 08 Mei 2024 15:35 WIB

Peran Spiritualitas untuk Menjaga Kesehatan Mental di Masa COVID-19

Responsive image
141
Febria Savitry Arum Melati, S.Kep., Ns - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Pada masa pandemi covid-19 ini, gangguan kesehatan mental menjadi meningkat. Hasil studi yang dipublikasikan oleh Morbidity and Mortality Weekly Report menyatakan bahwa gejala depresi dan gangguan kecemasan di Amerika Serikat meningkat pada bulan April sampai dengan Juni 2020 dibandingkan dengan periode tahun 2019. Anne Thode, seorang terapis di Newyork menyatakan bahwa individu yang memiliki kesehatan mental sebelum masa pandemi Covid-19, keadaannya semakin memburuk.

Dalam masalah Ibadah, pandemi Covid-19 juga telah memberi dampak pada ritual ibadah orang beragama. Seluruh anggota masyarakat yang biasa beribadah di rumah ibadah seperti Islam ke masjid, Kristen ke Gereja dan Hindu ke Pura, di himbau pemerintah untuk menahan diri datang ke tempat ibadah tersebut, hal ini dimaksudkan untuk menekan kenaikan angka positif covid. Bila pun tetap beribadah di rumah ibadah, maka para ahli ibadah diharuskan untuk menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. Hal ini terjadi kepada umat Islam yang kegiatan ibadah salat taraweh di bulan ramadan tahun lalu. Mereka lebih banyak salat taraweh dirumah bersama anggota keluarga lainnya.

Penguatan ibadah dapat menjadi jawaban atas rasa takut, galau, tertekan dan gangguan mental lainnya. Pemerhati jiwa anak UNICEF, Ali Aulia menyatakan bahwa pembatasan sosial menjadi sebab utama dari rasa takut yang berlebihan yang dialami remaja karena banyaknya informasi covid-19 yang mereka terima. Aspek spiritual manusia itu antara lain:

a.    Dalam pengalaman beribadah, merupakan sebuah perasaan manusia yang menitikkan pada rasa bahagia dan kegembiraan yang diperoleh ketika dirinya terlibat dalam hal spiritualitas

b.    adanya bentuk keyakinan pada sesuatu yang utuh tentang kehidupan yang terjadi pada alam semesta, atau dikenal dengan universalitas

c.     adanya keyakinan didalam diri manusia akan sesuatu yang berasal dari realitas manusia dalam menembus suatu kelompok tertentu, yang dikenal dengan keterikatan

Konsep kesehatan jiwa dalam Islam dapat dijelaskan seperti berikut ini:

a.    Suci Al-Qur’an sebagai obat bagi setiap penyakit yang terjadi pada manusia termasuk penyakit mental, sehingga ada hubungan antara penyakit mental dan sisi spiritual manusia

b.    Islam memberi tujuan hidup yang jelas, baik didunia maupun kehidupan di akhirat

c.     Agama Islam memberikan saran bagi umatnya untuk selalu sabar dan menjalankan perintah shalat ketika sedang diberikan cobaan oleh Allah

d.   Islam menyarankan agar seluruh umatnya untuk berzikir hanya kepada Allah jika ingin memperoleh hati yang tenang dari berzikir

e.    Islam memberikan tuntunan mengelola kekayaan

f.   Seorang muslim seyogyanya berhati bersih dan suci. Seluruh tindakannya disebabkan karena Allah dan meninggalkan yang dilarang agama juga karena-Nya.

g.  Nabi Muhammad adalah teladan hidup. Semua ajaran yang dibawanya, tindakan yang lakukannya, menjadi contoh yang baik untuk diikut

Sehingga dengan melakukan sebuah pengkhayatan dan pengamalan ajaran Islam, membuat seseorang mampu  mendapatkan rasa bahagia dan sejahtera secara mental. Islam peduli pada perawatan mental dan pengobatannya. Islam adalah fitrah yang sangat penting bagi spiritualitas manusia. Kegiatan zikir sebagai olah spiritual membuat seseorang menjadi lebih tenang dalam mengontrol diri sendiri bahkan mampu merangkul orang lain dalam menangani tingkatan kecemasan akibat covid-19. Selain itu dengan pikiran yang selalu positif sehingga mampu menjaga kesehatan mental.

 

Referensi:

Azania, D., & Naan, N. (2021). Peran Spiritual Bagi Kesehatan Mental Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid-19. HUMANISTIKA: Jurnal Keislaman, 7(1), 26-45. https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/384

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/illustration-character-muslim-girl-boy-doing-worship-islam_21087385.htm#query=spiritual&position=0&from_view=search