Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat, salah satunya yaitu dengan tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Oleh karena itu, upaya besar perlu dilakukan dengan dukungan semua pihak agar perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) menjadi kebiasaan sehari-hari. Cuci tangan merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir. Jika tangan bersifat kotor, maka tubuh sangat berisiko terhadap masuknya mikroorganisme. Mencuci tangan dengan memakai air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Masalah-masalah yang sering muncul karena kurangnya kepedulian terhadap cuci tangan pakai sabun akan dapat timbul penyakit seperti diare, ISPA, kolera, cacingan, flu, dan Hepatitis A. Kebiasaan hidup sehat yang sederhana, seperti cuci tangan pakai sabun, merupakan salah satu cara mencegah penyebaran virus maupun bakteri. Tangan merupakan bagian tubuh manusia yang paling rentan terkontaminasi kotoran dan bakteri. Maka mencuci tangan dengan sabun yang dilakukan secara benar menggunakan teknik 6 langkah sangat penting agar kotoran, kuman, bakteri serta virus pembawa penyakit tidak masuk kedalam tubuh.
Tujuan Cuci Tangan
1. Mengurangi mikroorganisme pada tangan dan mencegah kontaminasi.
2. Mencegah atau mengurangi perisriwa infeksi.
3. Memelihara tekstur dan integritas kulit tangan dengan tepat.
Tujuan cuci tangan untuk menghilangkan mikroorganisme yang bersifat sementara yang mungkin dapat ditularkan ke perawat, klien, pengunjung, atau tenaga kesehatan lain. Setiap klien mempunyai mikroorganisme yang saat ini tidak membahayakan bagi klien, namun dapat membahayakan bagi pengunjung. Seorang pengunjung atau klien itu sendiri rentan terhadap masuknya mikroorganisme, jika tubuh orang tersebut terdapat pintu masuk yang dapat digunakan untuk jalan masuk mikroorganisme tersebut. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang paling berisiko terjadinya infeksi nosokomial, karena infeksi ini dapat menular dari pasien ke petugas kesehatan, dari pasien ke pengunjung atau keluarga ataupun dari petugas ke pasien.
Indikasi Cuci Tangan
Indikasi cuci tangan WHO, cuci tangan yang efektif melibatkan kesadaran kesehatan pekerja, indikasi, dan kapan waktu melakukan cuci tangan. Aksi cuci tangan dapat dilakukan dengan handrubbing dengan produk berbasis alkohol atau dengan mencuci tangan dengan sabun dan air (handwashing). Terdapat “5 momen” dimana tenaga kesehatan harus melakukan cuci tangan yaitu :
1. Sebelum menyentuh pasien.
2. Sebelum melakukan prosedur asepsis.
3. Setelah terpapar dengan cairan tubuh.
4. Setelah bersentuhan dengan pasien.
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.
Teknik Cuci Tangan
1. Teknik cuci tangan dengan air (handwashing)
a. Basahkan tangan dengan air
b. Berikan sabun secukupnya, dan ratakan ke seluruh permukaan tangan.
c. Gosok telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan.
d. Telapak tangan kanan digosokkan kepunggung tangan kiri beserta ruas-ruas jari, begitu juga sebaliknya.
e. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari saling terkait.
f. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.
g. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri, begitu sebaliknya.
h. Jari kiri menguncup, gosok memutar kekanan dan kekiri pada telapak kanan dan sebaliknya.
i. Keringkan tangan. Mencuci tangan memerlukan waktu sekitar 40-60 detik, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan langkah c sampai h sekitar 15-30 detik.
2. Teknik cuci tangan dengan handrubbing menggunakan bahan berbasis alkohol
a. Berikan alkohol secukupnya pada tangan, ratakan alkohol keseluruh permukaan tangan, gosok telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan.
b. Telapak tangan kanan digosokkan kepunggung tangan kiri beserta ruas-ruas jari, begitu juga sebaliknya.
c. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari saling terkait.
d. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.
e. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri, begitu sebaliknya.
f. Jari kiri menguncup, gosok memutar kekanan dan kekiri pada telapak kanan dan sebaliknya.
g. Keringkan tangan. Waktu yang diperlukan yaitu sekitar 20-30 detik.
Referensi
Taadi, T., & Setiyorini, E. 2019. Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Cuci Tangan 6 Langkah Moment Pertama pada Keluarga Pasien di Ruang Anak. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(2), 203-210.
Zuliyanti, N. I., & Rachmawati, F. 2020. Pengaruh Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Terhadap Praktik Cuci Tangan 6 Langkah Siswa SD N 2 Pangenrejo Purworejo. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 11(1).
Iskandar, M. B. 2018. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Cuci Tangan 6 Langkah 5 Momen Keluarga Pasien di Ruang Rawat Inap RS Roemani Semarang (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
Jama, F. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam Melakukan 6 Langkah Cuci Tangan. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 4(2), 96-109.