Rabu, 12 Juni 2024 11:07 WIB

Faktor Penyakit Jantung Koroner Terhadap Wanita Usia 50

Responsive image
364
Promosi Kesehatan, Tim Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit Jantung Koroner (PJK) telah menjadi penyebab kematian utama di dunia maupun di Indonesia. Banyak orang terkena serangan jantung tanpa ada gejala apapun sebelumnya. Selama 50 tahun terakhir, semakin banyak orang terkena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner diperkirakan 30% menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. Kematian bisa dialami pada usia muda, hal ini bertentangan dengan akan sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 berupa meningkatnya umur harapan hidup yang telah dimulai dari tahun 2005 sampai pada tahun 2025 mendatang. Peluang PJK pada laki- laki lebih tinggi berisiko dari pada perempuan. Sedangkan pada perempuan yang sudah mengalami menopose risikonya tinggi mengalami PJK. Penyebab kematian tertinggi di Indonesia, menurut Survei Sample Registration System Tahun 2014 menunjukkan 12,9% kematian akibat penyakit jantung koroner. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi salah satu masalah kesehatan dalam sistem kardiovaskular yang jumlahnya meningkat cepat dengan angka kematian 6,7 juta kasus. Laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner hampir 10 tahun lebih cepat dari pada wanita, sedangkan bagi wanita risiko terjadi penyakit jantung koroner meningkat pada saat mengalami masa menopause. Penyebab kematian wanita adalah penyakit kardiovaskuler dan terbanyak adalah penyait jantung koroner. Berdasarkan kelompok usia didapatkan responden yang berusia ? 40 tahun berisiko 2,72 kali dibanding < 40> 45 tahun merupakan masa peralihan dari pre-menopause ke perimenopause, sehingga sangat penting dilakukan pendekatan dan pencegahan tentang faktor-faktor risiko PJK.  

Faktor yang Dapat Diubah

1.    Faktor Hipertensi

Bahwa tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung karena tekanan darah menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap dinding arteri dan mngakibatkan kerusakan endotel yang memicu atreosklerosis. Dan perubahan aterosklerosis pada dinding pembuluh darah menyebabkan kenaikan pembuluh darah. Sehingga terdapat sinergi antara tekanan darah dengan aterosklerosis.

2.    Faktor Kolesterol Tinggi

Dari segi kolesterol sebagai salah satu faktor penyebab terbanyak setelah hipertensi. hal ini juga mempengaruhi kejadian penyakit jantung koroner karena kolesterol dapat mempengaruhi hipertensi.

3.    Faktor Obesitas

Dari segi obesitas juga merupakan faktor pemicu terjadinya penyakit jantung koroner. Salah satu penyebab serangan jantung adalah obesitas. Obesitas atau kegemukan akan diikuti dengan penimbunan lemak dan peningkatan kolesterol darah, sehingga dapat mengakibatkan alterosklerosis dan thrombosis.

4.    Faktor Diabetes Mellitus (DM)

Dilihat dari segi riwayat Diabetes Mellitus juga merupakan faktor pemicu terjadinya penyakit jantung koroner. Hal ini menunjukkan bahwa DM merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah dalam dunia kesehatan. Dampak negatif diabetes terhadap kesehatan perempuan lebih berat daripada laki-laki, karena perempuan mempunyai faktor biologis yang unik di samping pengaruh faktor sosio-ekonomi. Faktor tersebut tidak menguntungkan, tidak hanya dari diagnostik dan pengobatan tetapi juga berpengaruh terhadap peningkatan risiko dan komplikasi progresifitas penyakit dan mortalitas kardiovaskular.

5.    Faktor Riwayat Merokok.

Merokok telah dimasukkan sebagai salah satu faktor risiko utama PJK disamping hipertensi dan hiperkolesterolami. Orang yang merokok > 20 batang perhari dapat mempengaruhi atau memperkuat efek dua faktor utama risiko lainnya.

Faktor yang Tidak Dapat Diubah

1.    Faktor Usia

Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Hal tersebut sudah menjadi wajar karena semakin bertambahnya usia maka semakin menurunnya kinerja organ tubuh manusia. Pada usia lansia, biasanya orang menjadi kurang aktif, berat badan meningkat. Pengaruh gaya hidup yang kurang gerak, makan makanan yang kurang gizi mempercepat kerusakan jantung, sirkulasi darah dan meningkatkatkan kadar kolesterol. Bertambahnya usia pembuluh darah secara perlahan-lahan kehilangan keelastisannya. Perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh usia proses kerapuhan dinding pembuluh darah tersebut semakin panjang, semakin tua usia semakin besar kemungkinan terjadi penyakit jantung koroner.

2.    Faktor Riwayat Keluarga

Faktor lain yang dapat menyebabkan terserang penyakit jantung adalah genetika. Faktor genetik dapat mewariskan kelainan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kondisi terkait lainnya. Risiko penyakit jantung bisa meningkat bahkan lebih bila faktor keturunan dikombinasikan dengan pilihan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan makan makanan yang tidak sehat.

 

Referensi :

 Arnisam, S. W. 2019. Pengaruh Obesitas Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK) D.

 Ghani, L., Susilawati, M. D. and Novriani, H. 2016. Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia.

Harnani, Y., Alhidayati and Witri, R. 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan.

Husna, N. 2020. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Kekambuhan Penderita Penyakit Jantung Koroner.