Jantung lemah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor usia (lansia), riwayat dalam keluarga, penyakit tertentu (hipertensi, diabetes, infeksi, dll.), kebiasaan merokok, hingga efek samping obat-obatan. Dari banyaknya masalah yang bisa menghantui jantung, penyakit jantung lemah menjadi salah satu yang perlu diwaspadai. Jantung lemah atau kardiomiopati terjadi ketika otot jantung melemah, sehingga jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan efektif. Seseorang yang mengalami jantung lemah biasanya akan mengalami beberapa gejala pada tubuhnya. Namun, tidak sedikit pula orang-orang dengan kardiomiopati atau jantung lemah yang tidak mengalami keluhan atau gejala di tahap awal. Namun, ketika penyakit jantung lemah sudah semakin memburuk dan jantung makin melemah, maka beragam keluhan muncul pada pengidapnyaJantung lemah adalah kondisi ketika kinerja otot-otot jantung melemah dan tidak dapat memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh. Kondisi ini kerap disebut dengan gagal jantung kongestif. Penyakit ini ditandai dengan jantung membengkak atau membesar. Namun, jika tidak diobati, penyakit jantung lemah bisa berkembang hingga tahap yang mengkhawatirkan karena dapat menyulitkan penderitanya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Meskipun demikian, kondisi ini dapat dikendalikan dan dicegah, sehingga penderitanya masih dapat meningkatkan kualitas hidup dan hidup lebih lama.
Apa penyebab penyakit lemah jantung?
Penyakit lemah jantung sering kali tidak diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami lemah jantung, di antaranya :
1. Usia lanjut (di atas 65 tahun).
2. Riwayat keluarga atau orang tua yang menderita lemah jantung.
3. Efek samping obat-obatan (misal obat yang digunakan untuk kemoterapi pada penyakit keganasan / kanker).
4. Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
5. Penyakit tertentu, seperti : penyakit jantung koroner dan serangan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan irama jantung, tiroid, penyakit katup jantung dan infeksi virus tertentu misal Covid-19.
6. Komplikasi pada ibu hamil dan melahirkan (terjadi terutama pada 1 bulan menjelang kelahiran sampai dengan 5 bulan pasca melahirkan).
Gejala penyakit lemah jantung
Berikut ini adalah ciri-cirinya :
1. Pembengkakan pada tungkai kaki, pergelangan kaki, perut, dan pembuluh darah di leher.
2. Mudah lelah dan letih bila beraktifitas.
3. Sering batuk dan tiba-tiba sesaksaat berbaring terlentang.
4. Detak jantung sangat cepat dan berdebar.
5. Dada terasa berat atau tertekan.
6. Sesak nafas
7. Sering pingsan, terutama setelah melakukan aktivitas fisik.
Bagaimana cara memastikan seseorang terkena penyakit lemah jantung?
Dalam mendiagnosis lemah jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Elektrokardiogram (EKG) yaitu perekaman irama jantung. Pada beberapa kasus, lemah jantung disebabkan oleh irama jantung yang tidak teratur.
2. Ekokardiografi : USG jantung, untuk menilai struktur jantung serta kekuatan pompa otot jantung.
3.Tes darah yang relevan.
4. Foto Rontgen dada.
5. Angiografi jantung : pemeriksaan untuk melihat adanya penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
6. Biopsi otot jantung.
Berbagai Tindakan Pencegahan Jantung Lemah
Gagal jantung atau jantung lemah dapat dicegah dengan berbagai cara di bawah ini :
1. Mengenali penyebab dan faktor risiko jantung lemah.
Gagal jantung kongestif atau jantung lemah dapat dicegah dengan mengontrol kondisi penyebab atau faktor risikonya.
2. Memeriksakan diri ke dokter.
Jika Anda memiliki faktor risiko tertentu untuk terkena gagal jantung, atau mungkin sudah mengalami gejala gagal jantung, seperti sering sesak napas, tidak mampu beraktivitas seperti biasanya, bengkak-bengkak di tubuh, atau sering kelelahan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
3. Membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat.
Menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dapat mencegah jantung bekerja lebih keras. Utamakan konsumsi makanan sehat bersumber dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh atau gandum utuh, serta lemak sehat dan daging tanpa lemak.
4. Mengurangi asupan garam.
Sifat garam adalah menyerap kelebihan air pada tubuh yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Oleh karena itu, kurangilah asupan garam dalam menu makanan Anda menjadi 1 sendok teh per hari.
5. Menghentikan kebiasaan merokok.
Berhenti merokok jika ingin terhindar dari gagal jantung atau jantung lemah. Anda yang tidak merokok pun sebaiknya menghindarkan diri dari paparan asap rokok. Perokok aktif maupun pasif berisiko mengalami peningkatan tekanan darah yang bisa mengakibatkan jantung lemah.
6. Melakukan olahraga secara teratur.
Untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat jantung, lakukan latihan fisik atau olahraga secara teratur. Olahraga rutin dibarengi dengan pola makan sehat juga dapat menjaga berat badan ideal. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai program olahraga yang cocok sesuai kondisi fisik Anda.
7. Mengelola stres
Stres atau perasaan-perasaan negatif meliputi cemas, marah, dan sedih, berisiko meningkatkan tekanan darah. Pada akhirnya berpotensi mengalami gagal jantung atau jantung lemah.
Untuk mengantisipasi kondisi semacam ini, cobalah mengelola stres dengan baik, misalnya dengan melakukan kegiatan santai yang menyenangkan atau melakukan hobi Anda.
8. Mencukupi waktu istirahat.
Istirahat yang cukup akan membuat tubuh dan jantung Anda juga beristirahat. Waktu tidur yang optimal bagi orang dewasa adalah 7-9 jam setiap hari. Jika Anda mengalami sulit tidur, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan penanganan yang sesuai.
Referensi :
Lawson, et al. 2020. Risk Factors for Heart Failure 20-Year Population-Based Trends by Sex, Socioeconomic Status, and Ethnicity. Circulation : Heart Failure.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2024. Anjuran Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per Hari.
National Heart, Lung, and Blood Institute. 2022. What is Heart Failure?
Johns Hopkins Medicine. Congestive Heart Failure : Prevention, Treatment and Research.
American Heart Association. 2023. Classes of Heart Failure.
Watson, S. WebMD. 2023. Congestive Heart Failure and Heart Disease