Kamis, 17 Oktober 2024 15:46 WIB

Pentingnya Eksfoliasi Kulit Kepala untuk Mengatasi Ketombe

Responsive image
422
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Rambut adalah serat yang tumbuh dari lapisan kulit dan terbuat dari keratin, yang merupakan zat dominan dalam strukturnya. Sebagai jaringan mati, rambut tidak memiliki indra perasa. Selain berfungsi melindungi tubuh, rambut juga berperan penting dalam penampilan. Saat ini, banyak orang menghadapi berbagai masalah rambut, mungkin disebabkan oleh kemajuan zaman, pengetahuan, dan teknologi, serta penggunaan berbagai alat dan produk perawatan rambut. Hal ini mungkin tidak dialami oleh nenek moyang kita di masa lalu. Salah satunya adalah ketombe, yang juga dikenal sebagai dermatitis seborheik. Ini menunjukan pada pengelupasan sel-sel kulit kepala yang mati secara berlebihan. Ketombe Kering (Pityriasis Capitis Simples) ditandai dengan adanya sisik-sisik berwarna putih hingga kuning atau kehitam-hitaman, yang tampak mengkilap dan kering di kulit kepala. Ketombe ini dapat menyebabkan rasa gatal yang hebat dan kerontokan rambut akibat gangguan pada pertumbuhannya. Sementara itu, Ketombe Basah (Pityriasis Steatoides) juga menunjukkan sisik-sisik yang serupa dengan ketombe kering, tetapi dalam kondisi basah. Ciri-ciri lainnya mirip dengan ketombe kering, meskipun ketombe basah sering kali memiliki bau yang lebih menyengat dan membuat penataan rambut menjadi lebih sulit karena kelembabannya. Kulit kepala yang sangat kering dapat menyebabkan pengelupasan dan terbentuknya serpihan-serpihan. Pada kulit kepala yang kering, ini adalah jenis ketombe kering yang muncul. Kulit kepala yang terlalu berminyak dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur, yang memanfaatkan minyak berlebih tersebut. Jamur ini dapat memicu pengelupasan kulit kepala yang berlebihan, menyebabkan ketombe, terutama ketombe basah yang sering muncul pada kulit kepala berminyak. Kulit kepala yang terlalu berminyak dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur, yang memanfaatkan minyak berlebih tersebut. Jamur ini dapat memicu pengelupasan kulit kepala yang berlebihan, menyebabkan ketombe, terutama ketombe basah yang sering muncul pada kulit kepala berminyak. Mencuci rambut terlalu sering atau terlalu jarang dapat berdampak negatif. Jika terlalu sering mencuci, minyak alami di rambut bisa hilang, yang dapat menyebabkan ketombe kering. Sebaliknya, jika jarang mencuci, minyak akan menumpuk dan berpotensi menyebabkan ketombe basah. Eksfoliasi merupakan prosedur yang bertujuan untuk membersihkan kotoran, debu, sel kulit mati, dan sisa sebum yang ada di permukaan kulit. Proses ini juga berperan penting dalam mempercepat regenerasi kulit. Dengan melakukan eksfoliasi pada kulit kepala secara teratur, kamu dapat menjaga kebersihan kulit kepala dan mencegah munculnya berbagai masalah pada rambut atau kulit kepala.

Manfaat Eksfoliasi Kulit Kepala

1.    Mengatasi masalah ketombe 

Ketombe adalah masalah kulit yang disebabkan oleh penumpukan sel-sel kulit mati di kulit kepala. Kondisi ini bisa terjadi jika kulit kepala tidak dibersihkan dengan baik. Oleh karena itu, hanya menggunakan sampo mungkin tidak cukup; penting untuk memastikan kulit kepala benar-benar bersih melalui eksfoliasi.

2.    Kulit kepala terasa lebih segar

Setelah melakukan eksfoliasi, kulit kepala akan terasa lebih segar. Proses ini sangat dianjurkan bagi kamu yang sering beraktivitas di luar, karena dapat mencegah kulit kepala dan rambut terasa panas, serta membantu menghindari timbulnya bau tidak sedap.

3.    Pertumbuhan rambut yang lebih sehat 

Perawatan rambut yang sehat dimulai dengan perawatan kulit kepala yang benar. Salah satu cara yang bermanfaat adalah eksfoliasi kulit kepala, yang dapat membantu mendorong pertumbuhan rambut yang lebih sehat. Selain membersihkan kotoran dan membuka pori-pori, pijatan saat eksfoliasi juga meningkatkan aliran darah ke kulit kepala. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan rambut yang lebih optimal dan memperkuat batang rambut yang dihasilkan.

 

 

Referensi :

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2016. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 26 Tahun 2016 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Obat dan Makanan. Jakarta.

Harum, N. F., Djayanti, K., Widyanti, S., Nurjanah, Y. A., Masruroh, F., Syamsuar, M., Nurlitasari, A., Faaza, T. A., Sari, R. D. K., Maulana, Y., Rahmawati, A., dan Sukarno, R. H. A. 2017. Profil Pengetahuan Mahasiswa dalam Mencegah dan Mengatasi Gangguan Ketombe. Jurnal Farmasi Komunitas.

Utami, A. R., Sukohar, A., Setiawan, G., dan Morfi, C. W. 2018. Pengaruh Penggunaan Pomade Terhadap Kejadian Ketombe pada Remaja Pria. MAJORITY.

Schwartz, J. R. dan Dawson, T. L. 2017. Dandruff and Seborrheic Dermatitis. in Baran, R. dan Maibach, H. I. (eds). Textbook of Cosmetic Dermatology. 5th Edition.