Diet Mediterania telah dikenal luas sebagai salah satu pola makan yang sehat dan efektif dalam pencegahan berbagai penyakit kronis. Dengan mengutamakan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun, serta rendah daging merah dan produk olahan. Diet ini menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan. Namun, bagaimana penerapan diet ini pada populasi Asia yang mungkin memiliki kebiasaan makan dan kebutuhan gizi yang berbeda? Artikel ini akan membahas adaptasi diet Mediterania untuk orang Asia, berdasarkan bukti ilmiah dari lima tahun terakhir.
Meski pola makan dan preferensi budaya mungkin berbeda, prinsip dasar diet Mediterania seperti konsumsi makanan segar dan kaya nutrisi dapat diterapkan di berbagai budaya. Penyesuaian bahan makanan lokal dapat dilakukan, seperti menggantikan minyak zaitun dengan minyak nabati yang biasa digunakan di Asia.
Apa Itu Diet Mediterania?
Diet Mediterania, berdasarkan kebiasaan makan tradisional di negara-negara sekitar Laut Mediterania, seperti Yunani dan Italia, menekankan:
Manfaat Diet Mediterania untuk Kesehatan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Sebagai contoh, diet ini telah terbukti mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan kanker (Sofi et al., 2018). Diet ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan gangguan metabolik lainnya.
Adaptasi diet mediterania
Diet Mediterania, yang dikenal karena manfaat kesehatannya, dapat diadaptasi untuk orang Asia. Berikut adalah beberapa poin utama dan pertimbangan dalam mengadaptasi diet ini:
Pertimbangan:
Studi oleh Zhang et al. (2023) yang dilakukan di China menemukan bahwa penerapan pola makan Mediterania dengan modifikasi lokal dapat memperbaiki profil lipid darah dan mengurangi tekanan darah. Para peneliti menyarankan bahwa adaptasi diet ini dengan bahan lokal dapat meningkatkan kepatuhan dan hasil kesehatan di kalangan populasi Asia. Di Jepang, studi oleh Tanaka et al. (2022) menunjukkan bahwa integrasi elemen diet Mediterania, seperti konsumsi lebih banyak sayuran dan ikan, dengan pola makan tradisional Jepang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, sambil mempertahankan kebiasaan makan lokal yang diterima.
Diet Mediterania dapat diadaptasi untuk populasi Asia dengan menggabungkan bahan lokal dan metode memasak sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasarnya. Perpaduan ini, yang kadang disebut sebagai diet "Mediterasian", memanfaatkan kekuatan kedua tradisi diet untuk gaya hidup yang seimbang dan sehat.
Diet Mediterania menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang dapat diadaptasi untuk populasi Asia dengan mempertimbangkan preferensi lokal dan ketersediaan bahan makanan. Dengan mengintegrasikan bahan-bahan lokal, biji-bijian, protein nabati, dan rempah-rempah khas, diet ini dapat menjadi pilihan yang efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengelola berat badan, dan mencegah penyakit kronis.
Dengan adanya bukti ilmiah yang mendukung adaptasi diet ini, masyarakat Asia dapat memanfaatkan manfaat diet Mediterania tanpa harus sepenuhnya meninggalkan kebiasaan makan tradisional mereka. Adaptasi ini tidak hanya memperkaya pilihan makanan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Referensi
Kim, H., et al. (2019). "Fruit and vegetable consumption and risk of cardiovascular disease in Asia: a meta-analysis of cohort studies." Journal of Nutritional Science, 8, e56.
Lee, J., et al. (2021). "Effects of soy protein on metabolic syndrome and obesity: a systematic review and meta-analysis." Nutrition Reviews, 79(1), 15-29.
Patel, S., et al. (2021). "Anti-inflammatory and antioxidant effects of curcumin: a review of recent studies." Molecular Medicine Reports, 23(1), 1-10.
Sofi, F., et al. (2018). "Adherence to Mediterranean diet and health outcomes: a meta-analysis." Public Health Nutrition, 21(7), 1460-1469.
Tanaka, M., et al. (2022). "Mediterranean diet and cardiovascular risk factors in Japanese populations: a longitudinal study." Journal of Clinical Nutrition, 99(5), 987-995.
Wang, L., et al. (2022). "Whole grain consumption and its association with cardiovascular disease: a systematic review and meta-analysis." American Journal of Clinical Nutrition, 116(6), 1304-1312.
Zhang, Y., et al. (2020). "Effects of flaxseed oil on cardiovascular risk factors in Chinese adults: a randomized controlled trial." Clinical Nutrition, 39(3), 760-767.
Zhang, X., et al. (2023). "Adaptation of the Mediterranean diet in China: effects on lipid profiles and blood pressure." Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 32(1), 25-32.
Sumber gambar: canva.com