Senin, 18 November 2024 09:24 WIB

Mengenal Skoliosis

Responsive image
104
Dini Permatasari, Ners - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Skoliosis merupakan gangguan pada tulang belakang yang bisa dialami oleh siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Penyebab Skoliosis sebenarnya sangat beragam dan bisa muncul tanpa disadari. Gangguan ini tidak jarang menimbulkan rasa sakit sampai kondisi tidak nyaman dalam tubuh. Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang hingga membentuk huruf C atau S jika dilihat dari depan. Kelainan ini sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas, sekitar umur 10-15 tahun. Gangguan ini biasanya menimbulkan gejala yang ringan, akan tetapi dapat parah seiring dengan bertambah usia. Skoliosis bisa muncul karena bawaan lahir dari seseorang. Namun, kebiasaan buruk yang dilakukan berulang juga dapat menimbulkan gangguan tulang belakang. Kondisi yang terlihat bisa tubuh bengkok, kaki tidak rata, hingga muncul benjolan pada salah satu bagian tubuh.

Penyebab

1.  Bawaan lahir (Skoliosis Kongenital)

2.  Faktor genetik

3.  Faktor usia yang membuat sendi tulang belakang mulai aus

4.  Gangguan saraf dan otot

5.  Infeksi atau cedera tulang belakang

Faktor risiko

1.  Membawa barang berat

Skoliosis dialami oleh anak-anak yang sedang dalam pertumbuhan. Salah satunya adalah yang suka membawa barang berat di dalam tas, baik tas punggung maupun tas selempang. Secara tidak sadar, beban yang diangkat akan membuat tubuh miring hingga tulang punggung melengkung.

2.  Duduk dengan posisi miring

Saat duduk pastikan dengan posisi nyaman. Sayangnya, posisi nyaman ini biasanya mengajak tubuh duduk meliuk atau tidak lurus. Posisi ini tentu saja akan berpengaruh pada tulang belakang yang juga mengalami gerakan berputar. Jika terus dilakukan, bentuk tulang belakang pun bisa bengkok.

3.  Duduk di tempat yang tidak rata

Seorang pria biasanya menyimpan dompet di kantong belakang. Saat duduk, dompet terkadang masih dibiarkan berada di sana tanpa dikeluarkan terlebih dulu dari saku celana. Kebiasaan buruk ini membuat posisi duduk pada bokong tidak rata. Salah satu bagian bokong akan lebih tinggi sehingga mendorong tulang lain di bagian atasnya.

4.  Duduk tiduran di atas meja

Menaruh kepala di atas meja mungkin salah satu cara duduk yang nyaman. Sayangnya, posisi ini nyaman untuk tulang belakang. Bentuk tubuh akan berbelok ke posisi yang tidak seharusnya. Hal ini bisa lebih parah jika terus dibiasakan.

5.  Membaca sambil tengkurap

Posisi ini dapat mengganggu bentuk tulang belakang. Selain itu leher berada pada posisi yang tidak semestinya. Tengkurap dapat membuat aliran darah pada beberapa bagian tubuh tidak lancar. Hal ini yang kadang membuat tubuh kamu kesemutan.

6.  Duduk bersila

Duduk bersila dapat menjadi penyebab gangguan Skoliosis. Menyilangkan kaki akan membuat tubuh tidak sejajar karena ada satu bagian yang lebih rendah dan bagian lain lebih tinggi. Bukan hanya itu, perempuan yang sering duduk menyilangkan kaki ke bagian belakang juga sebaiknya mulai dikurangi. Pasalnya, posisi tubuh akan lebih condong ke salah satu sisi saja yang membuat bentuk tulang cenderung bengkok.

Gejala

1.  Tubuh condong ke satu sisi

2.  Salah satu bagian bahu terlihat lebih tinggi

3.  Tinggi pinggang tidak rata

4.  Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol

5.  Punggung kaku

6.  Nyeri punggung

7.  Nyeri kaki

8.  Kelelahan akibat punggung kaku

Komplikasi

1.  Nyeri punggung dan berkepanjangan

2.  Postur tubuh terganggu

3.  Gangguan organ dalam

4.  Kerusakan saraf tulang belakang

5.  Perubahan cara berjalan

6.  Kesulitan bernapas

7.  Gangguan Kardiovaskular

Pemeriksaan

1.  Rontgen

2.  CT Scan

3.  MRI

Penanganan

Skoliosis dapat diatasi dengan tindakan dan pengobatan medis. Lebih cepat diobati, hasilnya pun lebih maksimal. Segera konsultasi dokter untuk menjalani pengobatan. Dokter akan memberikan saran pengobatan di bawah ini :

1.  Terapi Latihan Skoliosis

Terapi latihan bisa dilakukan untuk Skoliosis yang ringan. Biasanya terapi Skoliosis disarankan untuk anak-anak karena tulang belakang masih bisa kembali lurus.

2.  Tindakan Operasi

Dokter akan menyarankan tindakan operasi untuk kasus Skoliosis yang sudah parah.

Pencegahan

1.   Melatih postur tubuh dengan menerapkan prinsip ergonomic.

2.   Konsumsi nutrisi dan olahraga teratur.

3.   Hindari duduk terlalu lama.

 

Referensi :

Nabilah Dinah Nurul, dkk. 2022. Hubungan Karakteristik dengan Kejadian Skoliosis pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Swasta Al Muslimin Pandan. Program Studi Fisioterapi. Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi (Jurnal KeFis) Volume 2 Nomor 5.

Puspasari Susy, Futri Dwiningsih. 2018. Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Skoliosis di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Jurnal Kesehatan Aeromedika - Poltekes TNI AU Ciumbuleuit Bandung Volume IV - Nomor 1.