Rabu, 20 November 2024 11:47 WIB

Diabetes Pasca Terkena Covid-19 Bisa Muncul, Benarkah?

Responsive image
88
dr. Niki Rahmawati - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Pada umumnya, yang diketahui masyarakat adalah Covid-19 hanya menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Sehingga paru-paru penderita yang sebelumnya tidak ada masalah menjadi penurunan fungsi. Tapi, tahukah Anda bahwa Covid-19 juga bisa menyebabkan diabetes? Sejak awal pandemi Covid-19, para ilmuwan mulai meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan berkembangnya penyakit baru. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat menyebabkan diabetes pada mereka yang terinfeksi Covid-19. Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang dirawat di rumah sakit karena virus corona lebih mungkin didiagnosis menderita diabetes setelah sembuh.

Diabetes atau hiperglikemia onset baru umumnya ditemukan pada pasien Covid-19 yang pernah mengalami gejala berat. Studi kasus di India melaporkan kasus diabetes dan hiperglikemia onset baru yang terjadi pada pasien pasca Covid-19 gejala berat, yang ditunjukkan oleh titer penanda inflamasi yang tinggi. Sebaliknya, studi kasus oleh Ghosh et al menunjukkan hal yang berbedayaitu diabetes onset baru justru ditemukan pada pasien pasca Covid-19 dengan gejala ringan, tanpa disertai hipoksia maupun komplikasi. Pasien juga tidak tergolong obesitas dan tidak memiliki riwayat penyakit komorbid, termasuk diabetes.

Infeksi virus corona penyebab Covid-19 ditemukan dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal ini ditemukan dalam studi yang dipublikasikan pada Maret 2022 lalu.  Studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology ini menemukan bahwa orang yang pulih dari infeksi SARS-CoV-2 memiliki risiko 40 persen lebih besar untuk didiagnosis diabetes di kemudian hari. Studi tersebut mengevaluasi catatan medis dari 181.280 pasien Covid-19 di Departemen Veteran (VA) Amerika Serikat pada 1 Maret 2020 hingga 30 September 2021. Catatan medis mereka kemudian dibagdingkan dengan 4,1 juta pasien VA yang tidak pernah terpapar virus SARS-CoV-2 dan 4,28 juta pasien lainnya yang menjalani rawat inap antara 2018-2019. Tim peneliti menemukan bahwa mereka yang terpapar SARS-CoV-2 memiliki risiko 40 persen lebih besar terhadap diabetes tipe-2. Mereka juga lebih berisiko mengalami masalah pada kadar gula darah.

Adanya beberapa studi kasus yang melaporkan terjadinya diabetes onset baru pada pasien Covid-19 mengindikasikan kemungkinan efek diabetogenik dari Covid-19 yang berpengaruh terhadap peningkatan kadar gula darah puasa dan pengembangan diabetes pada pasien Covid-19. Mekanisme yang memungkinkan terjadinya diabetes mellitus maupun ketoasidosis diabetik pasca Covid-19 dihubungkan dengan proses masuknya virus melalui reseptor ACE2 ke dalam sel beta pankreas yang berakibat sebagai kerusakan sel. ACE2 juga banyak diekspresikan di jaringan adiposa yang bertanggung jawab terhadap metabolisme glukosa. Selain itu, setelah virus masuk ke dalam sel, regulasi reseptor ACE2 akan menurun, sehingga mekanisme penekanan jumlah angiotensin II tidak terjadi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif, penurunan aliran darah ke jaringan, dan gangguan sekresi insulin. Penurunan sekresi insulin yang disertai dengan peningkatan lipolisis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis menyebabkan resistensi insulin. Selain kerusakan sel beta pankreas, kondisi hiperglikemia dan diabetes juga dapat disebabkan oleh respons stres tubuh terhadap Covid-19.

Banyak ahli endokrinologi menduga bahwa Covid-19 dapat merusak pankreas dan memicu masalah gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes. Bukti yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa Covid-19 dapat memicu respons autoimun pada beberapa individu sehingga menyebabkan penghancuran sel-sel di pankreas, yang penting untuk memproduksi insulin. Seiring waktu berjalan, resistensi insulin yang diakibatkan oleh Covid-19 dapat meningkatkan risiko diabetes.

Namun, hingga saat ini belum diketahui pasti apakah mekanisme pengembangan diabetes pasca Covid-19 bersifat sementara atau bertahan dalam jangka panjang. Belum diketahui juga apakah diabetes pada pasien Covid-19 memang merupakan onset baru atau sudah ada sebelumnya tetapi tidak terdeteksi. Dengan demikian, terdapat hipotesis bahwa diabetes merupakan hasil dari gangguan metabolik yang terjadi akibat Covid-19, yang memperparah kondisi DM yang sebenarnya sudah ada, dan bukan merupakan onset baru.

Berbagai penelitian masih perlu dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai komplikasi yang dapat disebabkan oleh COVID-19 pada tubuh, termasuk terjadinya diabetes mellitus onset baru. Evaluasi rutin terhadap gula darah perlu dilakukan pada pasien yang sedang atau pernah menderita COVID-19 dengan kadar gula darah meningkat, meski tidak terdapat riwayat diabetes sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi diabetes onset baru dan ketoasidosis diabetik.

Agar terhindar dari penyakit merugikan ini, butuh pencegahan diabetes meski sedang terinfeksi virus corona atau setelah sembuh dari virus corona. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan itu antara lain sebagai berikut.

1.   Minum Obat Sesuai Anjuran Dokter

Anda diminta untuk minum obat atau menggunakan insulin sesuai dengan anjuran dokter. Hal tersebut guna mengatur kadar gula tetap normal dan tidak ada peningkatan insulin.

2.   Olahraga

Olahraga secara rutin, seperti berjalan kaki atau naik sepeda, juga efektif dalam mencegah diabetes. Olahraga teratur akan menghindari dari kemungkinan obesitas, salah satu penyebab diabetes. 

3.   Jaga Pola Makan dan Tetap Terhidrasi 

Menjaga pola makan merupakan solusi lain untuk menghindari diabetes. Batasi asupan gula dan karbohidrat harian. Nasi putih bisa diganti dengan nasi merah karena kandungan gulanya lebih rendah, dan tinggi serat. Selain itu memperbanyak juga konsumsi buah untuk mengganti camilan manis. Selain itu menjaga tubuh tetap terhidrasi agar sistem imun semakin kuat dan pada akhirnya meminimalkan masuknya penyakit. 

 

Referensi:

Yan Xie, Ziyad Al-Aly, Risk and Burdens of Incident Diabetes in Long Covid : a Cohort Study. The LANCET Diabetes and Endocrinology. 2022. Vol. 10(5) : 311-321.

Rubino F, Amiel SA, Zimmet P, Alberti G, Bornstein S, Eckel RH, Mingrone G, Boehm B, Cooper ME, Chai Z, Del Prato S. New-onset diabetes in Covid-19. New England Journal of Medicine. 2020 Aug 20;383(8):789-90.

Heaney AI, Griffin GD, Simon EL. Newly diagnosed diabetes and diabetic ketoacidosis precipitated by COVID-19 infection. The American Journal of Emergency Medicine. 2020 Nov 1;38(11):2491-e3.

Suwanwongse K, Shabarek N. Newly diagnosed diabetes mellitus, DKA, and COVID?19: Causality or coincidence? A report of three cases. Journal of medical virology. 2021 Feb;93(2):1150-3.

Sumber Foto: https://hospiceofthemidwest.com/how-covid-19-affects-diabetes/