Fogging adalah metode pengendalian vektor penyakit, terutama nyamuk, yang dilakukan dengan menyemprotkan insektisida dalam bentuk aerosol. Teknik ini digunakan secara luas untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue, chikungunya, dan malaria. Proses fogging terdiri dari beberapa langkah penting:
Keunggulan dari fogging adalah sebagai berikut:
Meskipun fogging efektif, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:
Fogging adalah alat yang berguna dalam upaya pengendalian penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk. Dengan pendekatan yang tepat dan penanganan yang hati-hati, fogging dapat berkontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Referensi :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman Pengendalian Penyakit Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2020). Panduan Fogging untuk Pengendalian Vektor. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Tim Peneliti Kesehatan Lingkungan. (2019). Evaluasi Efektivitas Fogging dalam Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 14(2), 150-156.
Rachmawati, D. (2021). Implementasi Fogging dalam Mencegah Penyebaran Demam Berdarah. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Tropis, 12(1), 45-52.
Sari, A. R., & Utami, R. (2022). Fogging dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesehatan, 10(3), 200-206.
Sumber gambar:
https://asset-2.tstatic.net/jabar/foto/bank/images/contoh-vektor-penyakit_20171031_201155.jpg
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTILScNPVC0aKSNKjvsXIo-5bzHhIy6m4JKAA&s
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTY_hH-T6IJW55jHr_8I6XcNz5-bL8bhzMy0g&s
https://dinkes.jakarta.go.id/assets/upload/image/shutterstock-444646891.jpg