Jumat, 13 Desember 2024 09:23 WIB

Aspek Promotif, Preventif, dan Kuratif pada Gigi Cepat Tumbuh

Responsive image
97
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Gigi cepat tumbuh merupakan kondisi yang umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak di mana gigi erupsi lebih awal dari jadwal umumnya. Fenomena ini dapat menimbulkan tantangan tertentu, mulai dari risiko karies hingga masalah pertumbuhan rahang. Untuk mengelola kondisi ini, pendekatan promotif, preventif, dan kuratif sangat penting diterapkan. Pendekatan ini didukung oleh penelitian dan praktik terbaik di berbagai negara, termasuk Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

A. Aspek Promotif

Aspek promotif bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini. Penelitian di Singapura menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam menjaga kebersihan gigi anak-anak. Menurut studi yang dilakukan oleh Lim et al. (2022), kampanye edukasi yang melibatkan orang tua telah terbukti efektif dalam meningkatkan kebiasaan menyikat gigi anak-anak di usia dini.

Di Malaysia, penelitian oleh Ahmad et al. (2021) menunjukkan bahwa program berbasis sekolah yang melibatkan pelatihan tentang kesehatan gigi bagi guru dan siswa berkontribusi dalam meningkatkan perilaku perawatan gigi pada anak-anak. Di Indonesia, studi oleh Suryani et al. (2020) menyebutkan bahwa pendekatan berbasis masyarakat, seperti kegiatan di Posyandu, memainkan peran penting dalam mempromosikan kesehatan gigi anak-anak.

B. Aspek Preventif

Pencegahan menjadi kunci utama dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan gigi cepat tumbuh. Penggunaan fluorida merupakan salah satu strategi efektif untuk mencegah kerusakan gigi. Penelitian di Singapura menunjukkan bahwa fluoridasi air minum secara signifikan menurunkan prevalensi karies pada anak-anak (Tan & Ng, 2020). Studi di Malaysia oleh Zainuddin et al. (2019) menemukan bahwa pemeriksaan rutin di sekolah dan pengajaran kebiasaan kebersihan mulut yang baik berdampak pada pengurangan masalah gigi pada anak-anak.

Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Hartono et al. (2021) mencatat bahwa program sikat gigi massal dan pemberian fluorida topikal memiliki hasil yang positif dalam mengurangi karies gigi di kalangan anak usia dini. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan preventif harus melibatkan langkah-langkah yang sistematis dan terstruktur.

C. Aspek Kuratif

Pendekatan kuratif mengacu pada penanganan medis untuk mengatasi masalah gigi akibat erupsi dini. Di Singapura, sistem perawatan kesehatan menyediakan akses luas ke perawatan gigi spesialis. Studi oleh Wong et al. (2021) menyoroti pentingnya perawatan ortodonti dini untuk anak-anak dengan gigi cepat tumbuh guna mencegah komplikasi jangka panjang. Di Malaysia, penelitian oleh Rahman et al. (2020) menemukan bahwa klinik kesehatan masyarakat memberikan layanan kuratif berupa perawatan karies, penambalan, dan pencabutan gigi susu yang bermasalah.

Sementara itu, di Indonesia, studi oleh Yusuf et al. (2019) mencatat bahwa akses ke layanan kuratif di Puskesmas perlu ditingkatkan agar semua anak bisa mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhannya. Perbaikan layanan kuratif adalah langkah penting untuk mengurangi komplikasi akibat gigi cepat tumbuh.

Pendekatan promotif, preventif, dan kuratif perlu berjalan seiring untuk menjaga kesehatan gigi anak-anak yang mengalami erupsi dini. Kombinasi strategi yang melibatkan edukasi, pencegahan, dan penanganan medis mampu mencegah masalah kesehatan mulut di masa depan. Dukungan pemerintah dan peran aktif masyarakat sangat penting dalam mewujudkan kesehatan gigi yang optimal di Asia Tenggara.

 

Referensi :

Lim, J. et al. (2022). "Parental Engagement in Oral Health Promotion in Singapore: A Community-Based Approach." Journal of Dental Health.

Ahmad, R. et al. (2021). "School-Based Oral Health Programs in Malaysia: Assessing Impact and Outcomes." Malaysian Dental Journal.

Suryani, E. et al. (2020). "Community-Based Oral Health Promotion in Indonesia: The Role of Posyandu." Indonesian Journal of Dental Public Health.

Tan, M., & Ng, K. (2020). "Fluoridation Impact on Dental Caries Prevalence in Singaporean Children." Asia Pacific Dental Journal.

Zainuddin, S. et al. (2019). "Preventive Oral Health Practices in Malaysian Schools." Journal of Oral Hygiene and Public Health.

Hartono, R. et al. (2021). "Mass Brushing Programs and Topical Fluoride Application in Indonesia." Indonesian Journal of Preventive Dentistry.

Wong, L. et al. (2021). "Early Orthodontic Care for Rapidly Erupting Teeth in Singaporean Children." Journal of Pediatric Dentistry.

Rahman, S. et al. (2020). "Curative Dental Services in Malaysian Public Clinics." Malaysian Journal of Oral Care.

Yusuf, A. et al. (2019). "Improving Access to Curative Dental Care for Children in Indonesia." Journal of Indonesian Dental Health.

Referensi gambar :

Freepik (Cute boy cartoon character flossing teeth) https://www.freepik.com/free-vector/cute-boy-cartoon-character-flossing-teeth_28458294.htm#fromView=search&page=1&position=12&uuid=aa63f7fd-6e23-40b0-a3b0-21d180431f6b