Senin, 16 Desember 2024 15:58 WIB

Pentingnya Pemeriksaan Jantung Berkala: Kapan dan Siapa yang Membutuhkannya

Responsive image
68
dr. Eri Widianto - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Pemeriksaan jantung berkala adalah bagian penting dari menjaga kesehatan kardiovaskular, terutama di era di mana penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi masalah jantung sejak dini, mencegah komplikasi serius, dan mengelola kondisi yang sudah ada dengan lebih efektif.

Mengapa Pemeriksaan Jantung Berkala Itu Penting?

Pemeriksaan jantung berkala memiliki beberapa manfaat utama, antara lain:

  1. Deteksi Dini Masalah Kardiovaskular Penyakit jantung sering kali berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Pemeriksaan jantung berkala memungkinkan deteksi dini masalah seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau aritmia, yang dapat mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut seperti serangan jantung atau stroke.
  2. Pengelolaan Risiko Kardiovaskular Bagi individu dengan faktor risiko penyakit jantung, seperti riwayat keluarga atau gaya hidup tidak sehat, pemeriksaan berkala membantu memantau faktor-faktor risiko tersebut. Ini memungkinkan intervensi awal, seperti perubahan gaya hidup atau pengobatan, yang dapat mencegah perkembangan penyakit jantung.
  3. Evaluasi Efektivitas Pengobatan Jika seseorang telah didiagnosis dengan kondisi jantung, seperti hipertensi atau penyakit jantung koroner, pemeriksaan berkala membantu memantau efektivitas pengobatan dan membuat penyesuaian jika diperlukan. Ini memastikan bahwa pengobatan berjalan dengan baik dan membantu menghindari komplikasi.
  4. Pemantauan Kesehatan Umum Pemeriksaan jantung juga dapat memberikan gambaran tentang kesehatan umum seseorang. Misalnya, masalah dengan jantung sering kali berhubungan dengan kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes atau gangguan tiroid. Pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan lainnya yang memerlukan perhatian.

Siapa yang Perlu Mengikuti Pemeriksaan Jantung Berkala?

Pemeriksaan jantung berkala penting untuk berbagai kelompok orang, termasuk:

  1. Individu dengan Faktor Risiko Tinggi Mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, atau riwayat keluarga penyakit jantung harus menjalani pemeriksaan jantung secara teratur. Ini termasuk orang yang merokok, memiliki gaya hidup sedentari, atau berat badan berlebih.
  2. Orang yang Mengalami Gejala Kardiovaskular Jika seseorang mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, palpitasi jantung, atau kelelahan ekstrem, mereka perlu menjalani pemeriksaan jantung untuk mengidentifikasi penyebabnya dan menentukan langkah selanjutnya.
  3. Individu Usia Lanjut Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Lansia atau orang yang memasuki usia lanjut sebaiknya menjalani pemeriksaan jantung secara rutin sebagai bagian dari perawatan kesehatan preventif mereka.
  4. Pasien dengan Kondisi Jantung Terkendali Mereka yang telah didiagnosis dengan kondisi jantung seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, atau aritmia perlu menjalani pemeriksaan berkala untuk memantau kondisi mereka dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
  5. Orang dengan Gaya Hidup Tidak Sehat Individu yang tidak aktif secara fisik, memiliki pola makan buruk, atau berlebihan dalam konsumsi alkohol sebaiknya menjalani pemeriksaan jantung sebagai bagian dari evaluasi kesehatan menyeluruh.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Pemeriksaan Jantung?

Frekuensi dan waktu pemeriksaan jantung dapat bervariasi tergantung pada faktor individu dan rekomendasi dokter. Berikut adalah panduan umum mengenai kapan dan seberapa sering seseorang perlu menjalani pemeriksaan jantung:

  1. Pemeriksaan Rutin untuk Orang Tanpa Gejala
    • Usia 20-40 Tahun: Bagi mereka yang tidak memiliki faktor risiko atau gejala penyakit jantung, pemeriksaan jantung umumnya disarankan setiap 3-5 tahun. Ini dapat mencakup pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kolesterol, dan evaluasi gaya hidup.
    • Usia 40-60 Tahun: Setelah usia 40 tahun, disarankan untuk menjalani pemeriksaan jantung setiap 1-3 tahun, tergantung pada riwayat kesehatan dan faktor risiko pribadi. Pemeriksaan ini biasanya melibatkan tes lebih mendalam seperti elektrokardiogram (EKG) atau echocardiogram.
  2. Pemeriksaan untuk Individu dengan Faktor Risiko
    • Pemeriksaan Tahunan: Bagi individu dengan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat keluarga penyakit jantung, pemeriksaan jantung tahunan mungkin diperlukan. Ini membantu memantau kondisi dan mencegah komplikasi.
    • Pemantauan Intensif: Jika seseorang memiliki kondisi jantung yang terdiagnosis atau komplikasi, pemeriksaan mungkin diperlukan lebih sering, seperti setiap 6 bulan atau sesuai dengan rekomendasi dokter.
  3. Pemeriksaan untuk Orang dengan Gejala Kardiovaskular
    • Segera: Jika seseorang mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau palpitasi jantung, mereka harus segera mencari perhatian medis. Pemeriksaan darurat mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab gejala dan merencanakan pengobatan yang sesuai.

Jenis Pemeriksaan Jantung yang Umum

Berbagai jenis pemeriksaan jantung dapat dilakukan untuk menilai kesehatan jantung, termasuk:

  1. Elektrokardiogram (EKG) Tes ini mengukur aktivitas listrik jantung dan dapat mendeteksi gangguan ritme jantung atau tanda-tanda penyakit jantung.
  2. Echocardiogram Pemeriksaan ini menggunakan gelombang ultrasound untuk menghasilkan gambaran jantung dan menilai fungsi serta struktur jantung.
  3. Tes Stres Tes ini mengukur respons jantung terhadap aktivitas fisik atau obat yang merangsang jantung, membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terlihat saat istirahat.
  4. CT Scan Koroner Tes ini menggunakan sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar detail arteri koroner dan mendeteksi penyempitan atau penyumbatan.
  5. Pemantauan Holter Alat ini merekam aktivitas listrik jantung selama periode 24-48 jam untuk mengidentifikasi gangguan ritme jantung yang mungkin tidak terlihat pada tes EKG singkat.

Pemeriksaan jantung berkala adalah komponen penting dari perawatan kesehatan preventif, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung atau gejala kardiovaskular. Dengan deteksi dini dan pemantauan rutin, masalah jantung dapat diidentifikasi dan dikelola dengan lebih efektif, mengurangi risiko komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup.

Menjadwalkan pemeriksaan jantung secara berkala dan mengikuti rekomendasi dokter tentang frekuensi pemeriksaan dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah masalah jantung yang lebih serius. Penting untuk memahami kapan dan mengapa pemeriksaan ini diperlukan, serta bagaimana hasilnya dapat mempengaruhi rencana perawatan dan gaya hidup Anda.

 

Referensi:
Alageel S, Gulliford MC. Health checks and cardiovascular risk factor values over six years’ follow-up: Matched cohort study using electronic health records in England. Sheikh A, ed. PLOS Medicine. 2019;16(7):e1002863. doi:https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1002863.

Yagi R, Mori Y, Goto S, Iwami T, Inoue K. Routine Electrocardiogram Screening and Cardiovascular Disease Events in Adults. JAMA Internal Medicine. Published online July 1, 2024. doi:https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2024.2270

Sumber gambar: canva.com