Radang tenggorokan sering dianggap sebagai penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, tahukah Anda bahwa radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Streptococcus pyogenes yang dapat berujung pada masalah kesehatan yang jauh lebih serius? Salah satu komplikasi yang jarang disadari dari infeksi ini adalah penyakit katup jantung. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana radang tenggorokan dapat memicu kondisi yang disebut demam rematik dan bagaimana hal ini dapat berdampak pada jantung Anda, terutama pada katup-katup jantung.
Apa Itu Radang Tenggorokan?
Radang tenggorokan, atau faringitis, adalah peradangan pada tenggorokan yang bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Gejala yang sering muncul yaitu nyeri telan, tenggorokan merah dan bengkak, demam, serta pembesaran kelenjar getah bening di leher. Sebagian besar kasus radang tenggorokan disebabkan oleh virus dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, sekitar 5-15% kasus pada anak-anak dan 5-10% pada orang dewasa disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes atau Streptococcus grup A. Infeksi tenggorokan oleh bakteri ini, yang dikenal sebagai strep throat yang jika tidak ditangani dengan baik maka dapat menimbulkan reaksi imun yang berlebihan di dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi berbahaya, salah satunya adalah demam rematik.
Apa Itu Demam Rematik?
Demam rematik adalah penyakit peradangan yang dapat berkembang sebagai komplikasi dari infeksi Streptococcus yang tidak diobati atau diobati secara tidak maksimal. Demam rematik biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi tenggorokan, terutama pada anak-anak usia 5 hingga 15 tahun, namun dapat terjadi pada usia berapa pun. Reaksi imun tubuh yang berlebihan terhadap bakteri Streptococcus tidak hanya menyerang infeksi, tetapi juga jaringan tubuh sendiri, terutama pada jantung, sendi, kulit, dan sistem saraf. Salah satu komplikasi paling serius dari demam rematik adalah kerusakan pada katup jantung, yang dikenal sebagai penyakit jantung rematik.
Bagaimana Radang Tenggorokan Menyebabkan Penyakit Katup Jantung?
Saat tubuh melawan infeksi Streptococcus, sistem imun terkadang salah mengenali protein pada jaringan tubuh, terutama di jantung, sebagai ancaman yang mirip dengan bakteri. Akibatnya, sistem imun menyerang jaringan-jaringan ini, termasuk katup jantung. Reaksi peradangan ini dapat menyebabkan jaringan parut pada katup jantung, yang mengakibatkan katup tidak bisa berfungsi dengan baik. Ini dikenal sebagai penyakit jantung rematik.
Katup jantung berfungsi untuk mengatur aliran darah masuk dan keluar dari bilik jantung. Jika katup ini mengalami kerusakan akibat jaringan parut, katup tersebut bisa menjadi kaku (stenosis) atau bocor (regurgitasi), yang menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Ini dapat memicu kondisi seperti gagal jantung dan aritmia (detak jantung tidak teratur), yang merupakan komplikasi serius dari penyakit katup jantung.
Gejala Penyakit Jantung Rematik
Gejala dari penyakit jantung rematik bisa berkembang sedikit demi sedikit dan terkadang tidak terlihat selama bertahun-tahun setelah infeksi pertama kali terjadi. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat menjadi indikator bahwa katup jantung telah terpengaruh seperti sesak napas saat beraktivitas atau bahkan saat beristirahat, kelelahan yang berlebihan tanpa sebab yang jelas, nyeri dada terutama saat beraktivitas, palpitasi atau sensasi jantung berdebar, atau pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut, yang disebabkan oleh penumpukan cairan akibat gagal jantung. Jika gejala-gejala tersebut muncul, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter, terutama jika memiliki riwayat infeksi tenggorokan sebelumnya.
Siapa yang Berisiko?
Demam rematik dan penyakit jantung rematik lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja, tetapi juga dapat memengaruhi orang dewasa. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan demam rematik seperti:
Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan penyakit katup jantung yang disebabkan oleh radang tenggorokan dimulai dengan pengobatan yang tepat untuk infeksi Streptococcus. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Jika demam rematik sudah terjadi, pengobatan bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada jantung. Obat-obatan anti-inflamasi, seperti aspirin atau kortikosteroid, sering digunakan untuk mengurangi peradangan pada jantung dan sendi. Selain itu, terapi jangka panjang dengan antibiotik mungkin diperlukan untuk mencegah infeksi berulang.
Pengobatan Penyakit Katup Jantung
Pada beberapa kasus, kerusakan katup jantung akibat penyakit jantung rematik dapat bersifat permanen dan memerlukan pengobatan atau bahkan operasi. Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan kerusakan katup yaitu sebagai berikut:
Radang tenggorokan mungkin terlihat seperti masalah kesehatan yang sepele, tetapi komplikasi dapat menjadi berat ketika tidak diobati dengan baik. Infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh Streptococcus dapat memicu demam rematik, yang pada akhirnya merusak katup jantung dan menyebabkan penyakit jantung rematik. Penting untuk tidak menganggap enteng radang tenggorokan, terutama pada anak-anak, dan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan pengobatan yang tepat, komplikasi seperti demam rematik dan penyakit katup jantung dapat dicegah, sehingga menjaga jantung tetap sehat.
Referensi:
Cunningham MW. Pathogenesis of group A streptococcal infections. Clinical Microbiology Reviews. 2000.
Carapetis JR, Steer AC, Mulholland EK, Weber M. The global burden of group A streptococcal diseases. The Lancet Infectious Diseases. 2005.
Marijon E, Mirabel M, Celermajer DS, Jouven X. Rheumatic heart disease. The Lancet. 2012.
Heart Foundation. Rheumatic fever and rheumatic heart disease. Available at: https://www.heartfoundation.org.au.
American Heart Association. Rheumatic fever and rheumatic heart disease. Available at: https://www.heart.org.
Watkins DA, Johnson CO, Colquhoun SM, et al. Global, regional, and national burden of rheumatic heart disease, 1990–2015. New England Journal of Medicine. 2017.
Gerber MA, Baltimore RS, Eaton CB, et al. Prevention of rheumatic fever and diagnosis and treatment of acute streptococcal pharyngitis. Circulation. 2009.
Sumber gambar: canva.com