Selasa, 31 Desember 2024 14:00 WIB

Mengenal Penyakit Emfisema

Responsive image
210
Ahnaf Syariful Hidayat, AMK - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Emfisema merupakan jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema adalah penyakit yang mengenai parenkim paru. Orang yang terkena emfisema mengalami kerusakan pada alveoli. Alveoli merupakan tempat pertukaran gas pernapasan sehingga penderita emfisema akan sulit bernapas. Emfisema adalah salah satu jenis Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang umum terjadi. Emfisema akan memburuk seiring berjalan waktu. Meskipun ada penanganan untuk memperlambat perkembangan penyakit emfisema, namun alveolus yang rusak tidak bisa dipulihkan.

Penyebab

Penyebab utama emfisema adalah paparan zat yang dapat mengiritasi paru-paru dalam jangka panjang, seperti :

1.   Asap rokok

2.   Polusi udara

3.   Asap atau debu bahan kimia dari lingkungan

Gejala

1.  Sesak napas, terutama saat beraktivitas

2.  Nafas pendek terutama saat beraktivitas ringan

3.  Batuk yang terus-menerus dan mengeluarkan dahak

4.  Mengi

5.  Sesak atau nyeri di dada

6.  Nafsu makan menurun

7.  Penurunan berat badan

8.  Kelelahan

9.  Tubuh menjadi lemah

Faktor Risiko

1.  Merokok

2.  Seseorang sering terpapar asap rokok atau perokok pasif

3.  Menetap atau bekerja di lingkungan yang mudah terpapar polusi udara, seperti lingkungan pabrik atau industri

4.  Berusia 40 tahun ke atas

5.  Memiliki riwayat Defisiensi Alfa-1 Antitripsin atau Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) dalam keluarga

Komplikasi

1.  Pneumonia

2.  Pneumothorax

Pemeriksaan

1.  Pemeriksaan fisik

2.  Elektrokardiografi

3.  Pemeriksaan laboratorium darah lengkap

4.  Pemeriksaan CXR

5.  CT Scan Toraks

Penanganan

1.   Pemberian obat-obatan

2.   Terapi

Mengikuti Program Fisioterapi

a.   Breathing Exercise

• Memposisikan pasien dengan nyaman, dengan posisi tidur atau duduk.

• Fisioterapi di samping depan pasien, kedua tangan terapis diletakkan pada bagian Lateral Lower Costae.

• Pasien diminta untuk menarik dan menghembuskan nafas serileks mungkin.

• Latihan diulangi 4-6x pengulangan (semampu pasien).

• Pasien diminta untuk mengulangi latihan ini sendiri.

1)  Chest Fisioterapi

• Latihan batuk efektif

Postural drainage

Perkusi

• Chest mobilization

2)  Stretching otot yang mengalami spasme

3.   Menerapkan pola hidup sehat

• Berhenti merokok

• Menghindari asap rokok atau polusi udara

• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

• Berolahraga rutin

Pencegahan

1.  Berhenti merokok

2.  Usaha menjauhi asap rokok

3.  Menghindari polusi udara

4.  Kenakan masker untuk mengurangi paparan zat di udara yang dapat mengiritasi paru-paru

 

Referensi :

Jonathan Steven, dkk. 2019. Patofisiologi Emfisema. Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Pusat Respirasi Nasional Persahabatan Jakarta. Jurnal Respirologi Indonesia Volume 39 Nomor 1.

Milyarona Pranita Fitri, dkk. 2022. Tatalaksana Emfisema Subkutis pada Pneumothorax : Review Literatur. Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Continuing Medical Eduvatio. Proceding of The 15th Continuing Medical Education.