Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam Arthropod-Borne Virus. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti. DBD merupakan masalah utama penyakit endemik terutama pada daerah tropis. Data World Health Organzation (WHO) pada tahun 2023 melaporkan peningkatan kejadian DBD dengan total kasus infeksi sebanyak 6.5 juta dan 7300 diantaranya dilaporkan meninggal.
Virus DBD memilki masa inkubasi antara 3-10 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala DBD biasanya akan muncul setelah masa inkubasi. Tingkatan gejala yang muncul bisa bermacam-macam mulai dari gejala ringan hingga gejala yang mengancam nyawa. Untuk itu penderita DBD perlu pemantauan ketat setiap harinya.
Gejala awal yang akan muncul pada penyakit DBD adalah demam tinggi hingga 40oC yang tidak turun selama 2-7 hari. Penderita DBD umumnya juga akan merasa nyeri mulai dari kepala, belakang mata, nyeri otot hingga sendi. Gejala lain yang muncul adalah mual muntah, kesulitan menelan dan munculnya bintik-bintik merah di beberapa bagian tubuh.
Penanganan awal pada penderita DBD di rumah adalah dengan pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup. Konsumsi obat paracetamol juga bisa diberikan untuk menurunkan gejala demam dan nyeri yang dirasakan. Hindari pemberian obat golongan NSAID seperti ibuprofen dan aspirin karena bisa menyebabkan perdarahan
Penyakit DBD juga memiliki beberapa gejala kronis yang harus diperhatikan. Gejala kronis biasanya muncul pada hari ke 3-7 setelah masa inkubasi. Gejala kronis yang muncul adalah nyeri perut berlanjut, mual muntah lebih dari 3x sehari, nafas cepat, perdarahan pada gusi, mimisan, muntah atau BAB darah dan kelemahan.
Penderita demam berdarah dengue yang sudah mengalami demam tinggi selama dua hari berturut-turut disertai gejala kronis harus segera mendapatkan penanganan lanjut di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Gejala kronis yang dialami pasien merupakan kondisi kritis yang harus segera medapatkan penanganan pertama terutama dalam instalasi gawat darurat. Penundaan perawatan akan meningkatkan mortalitas atau risiko kematian pada penderita.
RS Sardjito saat ini telah meningkatkan pelayanan dalam rangka penanganan DBD Kronis hingga DSS. Kunjungi klinik MCU di Paviliun Amarta untuk pengecekan laboratorium dan atau hubungi bagian informasi di 1500 705 atau 081215229159 untuk informasi lebih lanjut
Referensi:
Ismah Z, P. T. (2021). Faktor Risiko Demam Berdarah di Negara Tropis. ASPIRATOR - Jurnal Penyakit Tular Vektor, 147-158. https://doi.org/10.22435/asp.v13i2.4629
Kothai, R. &. (2020). Dengue Fever: An Overview. Intech-Open, 1-10. doi: 10.5772/intechopen.92315
Mayasari, R. a. (2019). Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue pada Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Prabumulih Periode Januari–Mei 2016. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 39-50. https://doi.org/10.22435/mpk.v29i1.271
WHO. (2024, April 23). WHO. Retrieved from Dengue and severe dengue: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue#:~:text=The highest number of dengue,7300 dengue-related deaths reported.