Operasi adalah salah satu tindakan medis yang paling banyak dilakukan di dunia. Sebagai gambaran, diperkirakan sebanyak 234,2 juta prosedur operasi besar dilakukan dari 56 negara di seluruh dunia. Operasi besar dapat menimbulkan komplikasi pasca operasi yang dapat memperburuk keadaan pasien dan meningkatkan angka mortilitas/kematian pasien. Pada penelitian di 27 negara, pasien operasi yang mendapat komplikasi sebanyak 16,8?n yang mengalami kematian sebesar 0,5%. Insiden ini dapat menambahkan beban biaya dan tenaga kepada klinisi dan pasien. Hal ini sangat perdampak pada sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dimana beban biaya, tenaga dan waktu harus diminimalisir sebanyak mungkin untuk menekan risiko dan defisit. Cara efektif untuk mencegah komplikasi ini adalah dengan menerapkan protokol ERAS.
ERAS (Enhanced Recovery After Surgery) adalah suatu pendekatan perawatan bedah untuk mempercepat pemulihan pasien setelah operasi. Pada tahun 1997, Kehlet memperkenalkan ERAS sebagai suatu inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi durasi perawatan di rumah sakit bagi pasien yang menjalani reseksi sigmoid. Mengacu pada manfaat yang diterima oleh pasien pada tindakan tersebut kemudian ERAS dikembangkan ke dalam berbagai jenis tindakan pembedahan lainnya yang lebih luas dan terbukti efektif.
Ada beberapa manfaat dari penerapan protokol ERAS yang bisa pasien rasakan diantaranya: mengurangi stres operasi, mengurangi nyeri dan mual post operasi, mempercepat pemulihan pasien, biaya perawatan menurun, meningkatkan kepuasan pasien.
Adapun persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanakan penerapan protokol ERAS, yaitu:
1. Perawatan pre operasi meliputi konseling terkait durasi rawat inap, rencana tatalaksana, persiapan operasi, hasil yang diharapkan, kemungkinan terburuk, perawatan pasca operasi. Berhubungan dengan nutrisi mengenai edukasi makan 6-8 jam sebelum operasi dan pemberian asupan minuman berkalori tinggi (carbohydrate rich fluid) 2 jam pre operasi seperti teh manis, jus, fresubin. Pengelolaan merokok dan alkohol juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap pasien. Edukasi hindari merokok dan konsumsi alkohol 4 minggu sebelum operasi. Persiapan daerah operasi dengan scerening area tertentu dan mandi dengan antiseptik dan edukasi mengenai antibiotik (profilaksis antimikroba) yang akan diberikan.
2. Perawatan intra operasi meliputi pemberian agen anestesi yang terdiri dari inhalasi dan cairan infus untuk meminimalkan waktu pemulihan pasca operasi. Pemberian cairan infus bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
3. Pada perawatan post operasi obat anti nyeri seperti NSAID, asetaminofene, tramadol dan ketorolac dapat diberikan sepanjang waktu selama 24 jam post op bersamaan dengan ondansetron untuk mencegah PONV (Post Operative Nausea and Vomiting) merupakan kejadian mual dan atau muntah setelah tindakan operasi menggunakan anestesi pada 24 jam pertama pascaoperasi. Direkomendasi menggunakan analgetik kombinasi dengan mekanisme kerja yang berbeda. Terapi non farmakologis juga dapat diberikan dengan metode hipnosis, aromaterapi atau akupresure untuk mengurangi nyeri yang muncul pasca operasi. Kateter urin direkomendasikan dilepas 1 hari post operasi atau sedini mungkin. Asupan nutrisi secara dini dan tinggi protein pasca operasi menghasilkan proses pemulihan lebih cepat. Pasien operasi dengan metode ERAS dianjurkan untuk mobilisasi dini yang bertujuan untuk mencegah trombosis vena, mencegah penurunan massa otot, menurunkan tingkat infeksi, mempercepat kembalinya fungsi fisiologis tubuh, mempersingkat lama perawatan di rumah sakit.
Referensi:
Astilia., Saputra, Nopan & Sari, Yance K. (2024) Penerapan Protocol ERAS (Enhanced Recovery After Surgery) Berbasis Bukti Di Ruang Operasi : Systematic Review. Informasi dan promosi kesehatan, 3(1).
Abdulloh, Ahmad et al (2022) Manfaat Penerapan Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) Pada Tatalaksana Perioperatif Kraniotomi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13(2022).
Angkejaya, Ony Wibriyono & Maruanaya, Samuel (2023) Penyuluhan Tentang Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) pada Masyarakat Kota Ambon, Communnity Development Journal, 4(4).
Tika, Trias., Sidharti, Liana., Himayani, Rani & Rahmayani, Fidha (2022) Metode ERACS Sebagai Program Perioperatif Pasien Operasi Caesar, Jurnal Medika Hutama, 3(2).