Jumat, 31 Januari 2025 16:10 WIB

Bedah Ortopedi: Solusi Komprehensif untuk Masalah Tulang dan Sendi

Responsive image
51
Muhammad Farchan Maulana, S.Kep.,Ns. - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Apa Itu Bedah Ortopedi?

Bedah ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang menangani masalah pada tulang, sendi, otot, ligamen, dan saraf. Masalah ini mencakup patah tulang, nyeri sendi, radang sendi, cedera olahraga, kelainan bentuk tubuh, hingga gangguan fungsional akibat trauma atau kelainan bawaan. Di Indonesia, kasus patah tulang mencapai 1,3 juta setiap tahun, menjadikannya salah satu masalah kesehatan yang paling umum di Asia Tenggara. 

Selain menangani kasus patah tulang, dokter ortopedi juga membantu memperbaiki kondisi lain, seperti osteoporosis, tumor tulang, dan displasia pinggul. Dengan teknologi modern dan keahlian tinggi, bedah ortopedi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan. 

Jenis Tindakan Operasi Ortopedi yang Umum

1. Artroskopi Sendi 

Prosedur ini menggunakan alat kecil (artroskop) yang dimasukkan ke dalam sendi untuk mendiagnosis atau memperbaiki kerusakan, seperti robekan ligamen atau tulang rawan. Metode ini minim sayatan dan memerlukan waktu pemulihan yang relatif singkat. 

2. Perbaikan Patah Tulang 

Pada kasus patah tulang, dokter ortopedi menggunakan berbagai teknik untuk menstabilkan dan memperbaiki tulang, seperti: 

  • Pemasangan pin, pelat, atau sekrup untuk reposisi tulang. 
  • Penggunaan fiksasi internal atau eksternal (ORIF/OREF). 
  • Imobilisasi dengan gips atau alat khusus. 

3. Artroplasti (Penggantian Sendi)

Artroplasti adalah prosedur untuk mengganti sendi yang rusak, seperti lutut atau pinggul, dengan implan buatan. Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan radang sendi parah (osteoartritis atau rheumatoid arthritis). 

4. Rekonstruksi Otot dan Tendon 

Prosedur ini memperbaiki otot atau tendon yang rusak, sering menggunakan cangkok dari bagian tubuh pasien sendiri. 

5. Bedah Korektif 

Bedah korektif bertujuan memperbaiki kelainan bentuk tubuh, seperti skoliosis atau kaki bengkok. Teknik yang umum digunakan meliputi: 

  • Osteotomi: Memotong dan memposisikan ulang tulang. 
  • Fusi Tulang: Menggabungkan dua tulang menjadi satu untuk meningkatkan stabilitas. 

Proses yang Dilakukan (Pre-Operasi) 

Dokter ortopedi akan melakukan persiapan matang sebelum operasi, seperti: 

  1. Pemeriksaan awal: meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan (rontgen, CT-scan). 
  2. Konsultasi: dokter menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, risiko, potensi komplikasi, serta waktu pemulihan untuk membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan pemahaman pasien 
  3. Penjadwalan operasi: untuk kasus darurat, seperti patah tulang parah, operasi dilakukan segera. Namun, untuk operasi elektif, pasien dapat menjadwalkannya sesuai kesiapan fisik dan mental. 

Prosedur Intra-Operasi 

1. Persiapan Pasien: tanda vital diperiksa, obat atau cairan diberikan melalui infus, dan pasien mengganti pakaian dengan baju operasi. 

2. Anestesi: dokter anestesi memberikan bius total atau lokal sesuai kebutuhan prosedur. 

3. Tindakan operasi: 

  • Patah tulang diperbaiki dengan pin, pelat, atau sekrup. 
  • Ligamen rusak diganti dengan jaringan sehat dari tubuh pasien atau donor. 
  • Luka dijahit dan dibalut setelah prosedur selesai. 

Setelah Operasi (Post-Operasi) 

Pasien dipantau di ruang pemulihan hingga efek anestesi hilang. Jika kondisi stabil, pasien diperbolehkan pulang dengan petunjuk perawatan, seperti: 

  • Obat-obatan : antibiotik untuk mencegah infeksi dan analgesik untuk mengurangi nyeri. 
  • Kebersihan luka: Instruksi diberikan untuk menjaga kebersihan area operasi. 
  • Terapi latihan: dilakukan untuk memulihkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi. 

Dokter juga akan menjadwalkan kontrol rutin untuk memantau perkembangan penyembuhan. Waktu pemulihan bervariasi tergantung jenis operasi: 

  • Operasi penggantian lutut: 3 bulan. 
  • Operasi patah tulang: 3 bulan. 
  • Cedera olahraga: 3–9 bulan. 

Risiko dan Manfaat Operasi Ortopedi

1.      Manfaat: mengurangi rasa sakit, memperbaiki fungsi tubuh, dan meningkatkan mobilitas. 

2.      Risiko: komplikasi jarang terjadi, tetapi bisa meliputi perdarahan, infeksi, pembengkakan, atau nyeri persisten. 

Bedah ortopedi adalah solusi efektif untuk mengatasi masalah tulang dan sendi, baik akibat trauma maupun penyakit kronis. Dengan persiapan dan perawatan yang tepat, prosedur ini dapat membantu pasien kembali menjalani hidup aktif dan bebas nyeri. Jika Anda mengalami keluhan tulang atau sendi, segera konsultasikan dengan dokter ortopedi untuk mendapatkan penanganan terbaik.

 

Referensi:

Singh A. Procedure and Types of Orthopedic Surgery. J Biomed Eng Med Devic. 2021;6(7):177.

Royal College of Surgeons of England. Orthopaedic Surgery [Internet]. Royal College of Surgeons of England. 2024. Available from: https://www.rcseng.ac.uk/news-and-events/media-centre/media-background-briefings-and-statistics/orthopedic-surgery/

Clinic C. Orthopaedic Surgery [Internet]. Cleveland Clinic. 2023. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24801-orthopaedic-surgery

Vergara-Merino L, Lira MJ, Liquitay CME, González-Kusjanovic N, Morales S. Preoperative education in patients undergoing foot and ankle surgery: a scoping review. Syst Rev [Internet]. 2023;12(1):1–11. Available from: https://doi.org/10.1186/s13643-023-02375-2