Apa Itu Bedah Ortopedi?
Bedah ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang menangani masalah pada tulang, sendi, otot, ligamen, dan saraf. Masalah ini mencakup patah tulang, nyeri sendi, radang sendi, cedera olahraga, kelainan bentuk tubuh, hingga gangguan fungsional akibat trauma atau kelainan bawaan. Di Indonesia, kasus patah tulang mencapai 1,3 juta setiap tahun, menjadikannya salah satu masalah kesehatan yang paling umum di Asia Tenggara.
Selain menangani kasus patah tulang, dokter ortopedi juga membantu memperbaiki kondisi lain, seperti osteoporosis, tumor tulang, dan displasia pinggul. Dengan teknologi modern dan keahlian tinggi, bedah ortopedi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.
Jenis Tindakan Operasi Ortopedi yang Umum
1. Artroskopi Sendi
Prosedur ini menggunakan alat kecil (artroskop) yang dimasukkan ke dalam sendi untuk mendiagnosis atau memperbaiki kerusakan, seperti robekan ligamen atau tulang rawan. Metode ini minim sayatan dan memerlukan waktu pemulihan yang relatif singkat.
2. Perbaikan Patah Tulang
Pada kasus patah tulang, dokter ortopedi menggunakan berbagai teknik untuk menstabilkan dan memperbaiki tulang, seperti:
3. Artroplasti (Penggantian Sendi)
Artroplasti adalah prosedur untuk mengganti sendi yang rusak, seperti lutut atau pinggul, dengan implan buatan. Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan radang sendi parah (osteoartritis atau rheumatoid arthritis).
4. Rekonstruksi Otot dan Tendon
Prosedur ini memperbaiki otot atau tendon yang rusak, sering menggunakan cangkok dari bagian tubuh pasien sendiri.
5. Bedah Korektif
Bedah korektif bertujuan memperbaiki kelainan bentuk tubuh, seperti skoliosis atau kaki bengkok. Teknik yang umum digunakan meliputi:
Proses yang Dilakukan (Pre-Operasi)
Dokter ortopedi akan melakukan persiapan matang sebelum operasi, seperti:
Prosedur Intra-Operasi
1. Persiapan Pasien: tanda vital diperiksa, obat atau cairan diberikan melalui infus, dan pasien mengganti pakaian dengan baju operasi.
2. Anestesi: dokter anestesi memberikan bius total atau lokal sesuai kebutuhan prosedur.
3. Tindakan operasi:
Setelah Operasi (Post-Operasi)
Pasien dipantau di ruang pemulihan hingga efek anestesi hilang. Jika kondisi stabil, pasien diperbolehkan pulang dengan petunjuk perawatan, seperti:
Dokter juga akan menjadwalkan kontrol rutin untuk memantau perkembangan penyembuhan. Waktu pemulihan bervariasi tergantung jenis operasi:
Risiko dan Manfaat Operasi Ortopedi
1. Manfaat: mengurangi rasa sakit, memperbaiki fungsi tubuh, dan meningkatkan mobilitas.
2. Risiko: komplikasi jarang terjadi, tetapi bisa meliputi perdarahan, infeksi, pembengkakan, atau nyeri persisten.
Bedah ortopedi adalah solusi efektif untuk mengatasi masalah tulang dan sendi, baik akibat trauma maupun penyakit kronis. Dengan persiapan dan perawatan yang tepat, prosedur ini dapat membantu pasien kembali menjalani hidup aktif dan bebas nyeri. Jika Anda mengalami keluhan tulang atau sendi, segera konsultasikan dengan dokter ortopedi untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Referensi:
Singh A. Procedure and Types of Orthopedic Surgery. J Biomed Eng Med Devic. 2021;6(7):177.
Royal College of Surgeons of England. Orthopaedic Surgery [Internet]. Royal College of Surgeons of England. 2024. Available from: https://www.rcseng.ac.uk/news-and-events/media-centre/media-background-briefings-and-statistics/orthopedic-surgery/
Clinic C. Orthopaedic Surgery [Internet]. Cleveland Clinic. 2023. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24801-orthopaedic-surgery
Vergara-Merino L, Lira MJ, Liquitay CME, González-Kusjanovic N, Morales S. Preoperative education in patients undergoing foot and ankle surgery: a scoping review. Syst Rev [Internet]. 2023;12(1):1–11. Available from: https://doi.org/10.1186/s13643-023-02375-2