Asam urat adalah asam berbentuk kristal yang merupakan hasil dari pemecahan purin. Secara alamiah, purin ada dalam tubuh dan dalam makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) maupun dari hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Asam urat merupakan bentuk umum dari radang sendi yang sangat menyakitkan. Biasanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu (seringkali sendi jempol kaki). Serangan nyeri asam urat yang berulang dapat menyebabkan artritis gout yakni suatu bentuk radang sendi yang memburuk.
Berapa normal asam urat dalam tubuh kita?
Kadar normal asam urat menurut WHO pada pria adalah 3,5- 7 mg/dl dan pada wanita 2,6 - 6 mg/dl.
Apa tanda dan gejala penyakit asam urat?
Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul pada penderita gout di antaranya adalah :
1. Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari kaki dan jari kaki.
2. Terganggunya fungsi sendi yang biasanya terjadi di satu tempat, sekitar 70-80 % pada pangkal ibu jari.
3. Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal asam urat dalam cairan dan jaringan sendi, ginjal, tulang rawan dan lain-lain.
4. Telah terjadi >1 kali serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut.
5. Adanya serangan nyeri pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki.
6. Serangan juga biasa terjadi di tempat lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan atau jari-jari tangan.
7. Sendi tampak kemerahan.
8. Peradangan disertai demam (suhu tubuh >38 C), dan pembengkakan tidak simetris pada satu sendi dan terasa panas.
9. Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam urat di ginjal.
Bagaimana tatalaksana yang optimal untuk penyakit asam urat / gout?
Tatalaksana optimal untuk penyakit gout membutuhkan tatalaksana farmakologi maupun non farmakologi. Tatalaksana non farmakologi meliputi edukasi pasien, perubahan gaya hidup dan tatalaksana terhadap penyakit komorbid antara lain hipertensi, dislipidemia, dan diabetes mellitus.
1. Diet
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gout di antaranya faktor genetik, berat badan berlebih (overweight), konsumsi obat-obatan tertentu (contoh : diuretik), gangguan fungsi ginjal, dan gaya hidup yang tidak sehat (seperti : minum alkohol dan minuman berpemanis).
Hindari makanan yang mengandung tinggi purin dengan nilai biologik yang tinggi seperti hati, ampela, ginjal, jeroan, dan ekstrak ragi.
Makanan yang harus dibatasi konsumsinya antara lain daging sapi, domba, babi, makanan laut tinggi purin (sardine, kelompok shell fish seperti lobster, tiram, kerang, udang, kepiting, tiram, skalop). Alkohol dalam bentuk bir, wiski dan fortified wine meningkatkan risiko serangan gout. Demikian pula dengan fruktosa yang ditemukan dalam corn syrup, pemanis pada minuman ringan dan jus buah juga dapat meningkatkan kadar asam urat serum.
Sementara konsumsi vitamin C, dairy product rendah lemak seperti susu dan yogurt rendah lemak, cherry dan kopi menurunkan risiko serangan gout.
Pengaturan diet juga disarankan untuk menjaga berat tubuh yang ideal. Diet yang ketat dan tinggi protein sebaiknya dihindari. Selain pengaturan makanan, konsumsi air yang cukup juga menurunkan risiko serangan gout.
Asupan air minum >2 liter per hari disarankan pada keadaan gout dengan urolithiasis. Sedangkan saat terjadi serangan gout direkomendasikan untuk meningkatkan asupan air minum minimal 8 - 16 gelas per hari. Keadaan dehidrasi merupakan pemicu potensial terjadinya serangan gout akut.
2. Latihan Fisik
Latihan fisik dilakukan secara rutin 3-5 kali seminggu selama 30-60 menit. Olahraga meliputi latihan kekuatan otot, lesibilitas otot dan sendi, dan ketahanan kardiovaskular. Olahraga bertujuan untuk menjaga berat badan ideal dan menghindari terjadinya gangguan metabolisme yang menjadi komorbid gout. Namun, latihan yang berlebihan dan berisiko trauma sendi wajib dihindari.
3. Lain-lain
Disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Rekomendasi Perubahan Gaya Hidup
Pasien yang overweight harus melakukan modifikasi pola makan untuk memiliki berat badan ideal.
Hindari makanan tinggi purin seperti daging merah dan tinggi protein, kaldu, hati, ginjal, kerang dan ekstrak ragi. Demikian pula dengan minuman tinggi purin seperti alkohol dalam bentuk bir dan fortified wines.
Pasien harus terhidrasi dengan baik dengan minum air >2 liter per hari.
Latihan fisik sedang harus dimasukkan dalam upaya penanganan pasien gout, namun latihan yang berlebihan dan berisiko trauma sendi wajib dihindari.
Apakah orang dengan asam urat tetap bisa melakukan olahraga?
Kita disarankan untuk tetap aktif bergerak dengan melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan seperti berjalan, bermain dengan cucu, mencuci, menyapu, berkebun dan lain-lain. Kita juga juga disarankan untuk melakukan latihan fisik seperti senam atau berjalan sekurang-kurangnya 30 menit sebanyak 3 kali seminggu.
Bagaimana cara mencegah penyakit asam urat?
Pencegahan asam urat dengan menerapkan pola hidup sehat. Hal ini dilakukan dengan diet makanan yaitu dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin. Selain itu juga melakukan olahraga secara teratur dan menurunkan berat badan apabila obesitas atau kelebihan berat badan.
Selain itu disarankan juga untuk konsumsi air putih yang cukup dan membatasi konsumsi makanan yang mengandung zat purin yang tinggi serta batasi konsumsi alkohol. Konsumsi cukup air putih bisa membantu pengeluaran kelebihan asam urat sehingga dapat mencegah pengendapan asam urat pada sendi maupun ginjal. Rutin konsumsi air putih yang cukup juga menghindarkan kita dari kekurangan cairan / dehidrasi karena sensitivitas terhadap rasa haus mulai berkurang.
Referensi :
Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D; Fitrina Kusumaningrum, SKM., MPH; Ratri Kusuma Wardani, S.Gz; Annisa Ryan Susilaningrum, S.Kep., Ns; Anisah Ramadhani, S.Kep., Ns. 2020. Buku Saku Pengontrolan Asam Urat di Masyarakat. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penerbit FK-KMK UGM.
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. 2018. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout. Perhimpunan Reumatologi Indonesia Jakarta Pusat, ISBN 978-979-3730-31-8.