Penuaan merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari yang terjadi sejak lahir dan terus berlangsung sepanjang hidup. Meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam menjaga penampilan, bervariasinya kebutuhan dan kondisi tiap individu, serta beragamnya efek samping yang dapat ditimbulkan dari intervensi yang telah ada, menuntut upaya terus menerus dalam mengembangkan teknik peremajaan kulit.
Semakin banyak perhatian yang ditunjukkan oleh generasi muda terhadap ilmu anti aging menunjukkan pergeseran besar dalam pandangan tentang perawatan kecantikan dan penuaan. Penelitian di Indonesia dan Korea Selatan pada generasi muda (18 dan 30 tahun) tentang dampak teknologi anti-aging medicine terhadap budaya dan kesehatan. Hasil menunjukkan bahwa generasi muda Korea Selatan lebih menyadari dan menggunakan teknologi anti-aging dibandingkan dengan generasi muda Indonesia. Tekanan media sosial dan budaya kecantikan yang kuat di Korea Selatan memengaruhi keputusan mereka untuk menggunakan prosedur dan produk anti-aging canggih. Di sisi lain, di Indonesia, praktik tradisional dan nilai-nilai holistik lebih memengaruhi pendekatan anti-aging, dengan preferensi untuk produk berbasis bahan alami dan perawatan holistik. Perbedaan perspektif ini menunjukkan pengaruh besar dari norma sosial dan budaya dalam melakukan anti-aging.
Salah satu alternatif mengatasi penuaan dengan terapi akupunktur. Akupunktur merupakan salah satu teknik pengobatan cina yang telah diaplikasikan secara klinis selama lebih dari 5000 tahun. Dalam filosofi pengobatan tradisional Tiongkok, penuaan dikaitkan dengan ketidakseimbangan aliran energi vital atau "Qi". Akupunktur bertujuan untuk menyeimbangkan kembali aliran Qi dalam tubuh, yang dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan memperlambat proses penuaan. Penusukan jarum akupunktur pada titik-titik tertentu di wajah dapat merangsang fibroblas di lapisan dermis kulit untuk meningkatkan produksi kolagen( protein utama yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit). Peningkatan produksi kolagen membantu mengurangi kerutan dan garis halus, serta memperbaiki tekstur kulit. Akupunktur dapat memperbaiki aliran darah ke area wajah dengan melebarkan pembuluh darah di bawah kulit. Peningkatan sirkulasi ini memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang lebih baik ke sel-sel kulit, yang mendukung regenerasi sel dan memberikan tampilan kulit yang lebih cerah dan sehat.
Peradangan kronis dapat mempercepat proses penuaan kulit. Akupunktur memiliki efek anti-inflamasi dengan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi dan meningkatkan pelepasan endorfin, yang membantu mengurangi stres dan peradangan. Hal ini berkontribusi pada penurunan kemerahan dan pembengkakan pada kulit. Ketegangan otot wajah dapat menyebabkan pembentukan garis ekspresi dan kerutan. Akupunktur membantu merilekskan otot-otot ini, mengurangi tampilan garis-garis halus, dan mencegah pembentukan kerutan lebih lanjut. Relaksasi otot juga membantu meningkatkan simetri wajah dan memberikan ekspresi yang lebih muda dan segar.
Kualitas tidur yang buruk dan stres kronis dapat mempercepat penuaan kulit. Akupunktur telah terbukti membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi tingkat stres dengan menyeimbangkan sistem saraf dan merangsang pelepasan hormon relaksasi. Dengan demikian, terapi ini mendukung regenerasi kulit dan menjaga keseimbangan hormonal yang penting untuk kesehatan kulit.
Teori biomedis mengatakan bahwa akupunktur dan moksibusi mempengaruhi penuaan melalui berbagai mekanisme, termasuk penghapusan radikal bebas, regulasi kekebalan, neuroendokrin dan metabolisme lipid. Akupuntur anti aging ini dapat mencerahkan kulit, menghilangkan garis-garis halus di wajah, menstimulus pembentukan kolagen dan menjaga tekstur kulit. Akupunktur terbukti efektif dalam proses peremajaan kulit yang bertujuan untuk memulihkan kulit dari berbagai gangguan yang dialami wajah dengan modalitas yang paling banyak digunakan adalah akupunktur manual dan akupunktur tanam benang. Akupunktur dapat menjadi salah satu intervensi pilihan pada proses peremajaan kulit (rejuvenasi) wajah untuk generasi muda.3 Meskipun akupunktur menawarkan berbagai manfaat dalam konteks anti-aging, penting untuk berkonsultasi dengan praktisi akupunktur yang berlisensi dan berpengalaman sebelum memulai terapi. Pendekatan holistik yang menggabungkan akupunktur dengan perawatan kulit lainnya, pola makan sehat, dan gaya hidup seimbang akan memberikan hasil yang lebih optimal dalam upaya peremajaan dan pemeliharaan kesehatan kulit.
Referensi:
Candra, Imelda. (2024). Ilmu Anti-Aging Medicine di Kalangan Generasi Muda Indonesia dan Korea Selatan: Perbandingan Perspektif Budaya dan Kesehatan. Vol 6 No 9 (2024): Syntax Idea, Jakarta.
Teja, Y., Wahdini, S. ., & Jusuf, A. . (2022). Peran Terapi Akupuntur Terhadap Rejuvinasi Wajah . Jurnal Rekonstruksi Dan Estetik, 7(1), 11–17.
Ding, Xue et al. 2024. Potential Effects of Traditional Chinese Medicine in Anti-Aging and Aging-Related Diseases: Current Evidence and Perspectives . Clinical Intervention in Aging Journal. 19:681–693. doi: 10.2147/CIA.S447514
Soekanto, Ayly dkk. 2024. Effectiveness of Facial Acupressure and Acupuncture on Musculus Facei. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijayan Kusuma 13(1):38