Kamis, 20 Maret 2025 15:05 WIB

Akupunktur untuk Kesuburan: Mitos atau Fakta?

Responsive image
18
Herdani Setio Wibowo, A.Md. Akp - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Semua pasangan pasti mendambakan kehadiran si buah hati. Kehadiran buah hati memberi kebahagiaan dan warna baru dalam hubungan rumah tangga, sehingga tidak mengherankan jika banyak orang begitu serius mempersiapkan kehamilan dan kehadiran buah hati. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai mempersiapkannya bersamaan dengan persiapan pernikahan. Namun beberapa pasangan yang telah mempersiapkan kehamilan dalam waktu yang cukup lama belum juga dikaruniai buah hati. Jika hal tersebut terjadi ada kemungkinan kondisi fertilitas masing-masing terganggu atau yang biasa di sebut dengan infertilitas. Infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun  telah melakukan hubungan seksual sebanyak  2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun. Sebagaimana diketahui bahwa infertilitas adalah salah satu penyebab utama dalam sulitnya mendapat keturunan.

Secara global WHO memperkirakan adanya kasus infertil pada 8%-10% pasangan, jika dari gambaran global populasi maka sekitar 5080 juta pasangan (1 dari 7 pasangan) atau sekitar 2 juta pasangan infertil baru setiap tahun dan jumlahnya terus meningkat. Infertilitas pada wanita disebabkan oleh banyak faktor seperti usia, pekerjaan, olahraga, stress, merokok, status gizi, gangguan ovulasi, gangguan tuba dan pelvis, dan lain-lain. Infertilitas tidak hanya merupakan suatu masalah kesehatan, tetapi juga suatu masalah sosial. Masalah infertilitas dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, perkawinan dan sosial, serta dapat menyebabkan gangguan secara emosional dan psikologis.

Berdasarkan hasil Data Surrvei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2021, tingkat infertilitas Indonesia berkisar 12-22 persen dari total usia aktif reproduksi. Adapun tingkat infertilitas di Indonesia mencapai 15% yang berarti terdapat setidaknya 6 juta wanita Indonesia yang mengalami ketidaksuburan yang berkaitan dengan masalah reproduksi.

Akupunktur dikenal sebagai terapi pelengkap untuk meningkatkan kesuburan dan memperbaiki kesehatan reproduksi. Akupunktur dapat membantu menyeimbangkan hormon reproduksi dengan merangsang sistem neuroendokrin. Akupunktur dapat meningkatkan tingkat kehamilan klinis secara signifikan pada wanita yang menjalani program hamil. Akupunktur bekerja dengan menstimulasi titik-titik tertentu di tubuh menggunakan jarum halus, membantu melancarkan aliran darah ke rahim, mengatur hormon, serta meningkatkan kesuburan untuk mendukung program hamil.

Pada wanita, terapi akupunktur ini dapat meningkatkan produksi hormon perangsang folikel (FSH) yang penting untuk pematangan sel telur. Pada pria, akupunktur dapat merangsang produksi sperma dengan mempengaruhi sistem hormonal. Dengan menstimulasi titik-titik tertentu, akupunktur dapat memperbaiki sirkulasi darah ke rahim dan ovarium pada wanita, serta testis pada pria. Peningkatan aliran darah ini membantu menyediakan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk fungsi optimal organ reproduksi. Faktor Stres juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan fungsi reproduksi. Akupunktur membantu mengurangi stres dengan merangsang pelepasan endorfin, hormon yang memberikan efek relaksasi dan menenangkan. Dinding rahim yang tebal dan sehat penting untuk implantasi embrio. Akupunktur dapat membantu menebalkan endometrium dengan meningkatkan aliran darah ke rahim, sehingga menciptakan lingkungan yang optimal untuk kehamilan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi akupunktur dengan prosedur seperti fertilisasi in vitro (IVF) dapat meningkatkan tingkat keberhasilan. Akupunktur dapat membantu mempersiapkan tubuh sebelum dan sesudah transfer embrio, meningkatkan peluang implantasi yang sukses.

Meskipun akupunktur menawarkan berbagai manfaat dalam menangani gangguan kesuburan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai terapi ini. Meskipun bukan pengobatan tunggal untuk infertilitas, akupunktur dapat digunakan bersama dengan pengobatan fertilitas konvensional atau sebagai pendekatan holistik untuk mendukung konsepsi alami. Sebagai pengobatan infertilitas, akupunktur menunjukkan hasil yang sangat baik pada pria maupun wanita. Akupunktur meningkatkan kualitas sperma dan fungsi ovarium dan membantu menyeimbangkan sistem endokrin dan hormon.

 

Referensi:

Pasaribu, Irma Hamdayani dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas pada Wanita Di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang.  Vol. 4 No. 2 (2019): Health Science Growth (HSG) Journal.

HIFERI, PERFITRI, IAUI, POGI. Konsensus penanganan infertilitas. Hendarto H, Wiweko B, Harzif A, editors. Jakarta; 2019. 1–109 p.

Hariani, N. (2022). Peran Genetika Molekuler Dalam Perspektif Konservasi Keanekaragaman Hayati (M. Nasrudin (Ed.); 1st, Novembe Ed.).

Zhu J, Arsovska B, Kozovska K. Acupuncture Treatment for Fertility. Open Access Maced J Med Sci [Internet]. 2018 Sep 19 ;6(9):1685–7

Lin, J.-G., Kotha, P. dan Chen, Y.-H. (2022) ‘Understandings of acupuncture application and mechanisms.’, American journal of translational research, 14(3), pp. 1469–1481