Rabu, 09 April 2025 11:11 WIB

Mengenal Ulkus Dekubitus

Responsive image
34
Ns. Supriadi, S. Kep - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Ulkus Dekubitus adalah kerusakan terlokalisasi di kulit dan jaringan disebabkan oleh tekanan, geseran atau gesekan atau kombinasi dari ketiganya. Ulkus Dekubitus sebagai kerusakan pada struktur anatomi dan fungsi kulit karena tekanan eksternal yang konstan secara terus menerus di penonjolan tulang. Kondisi ini apabila dibiarkan terlalu lama akan mengakibatkan luka semakin dalam dan berisiko menimbulkan infeksi. Gesekan pada permukaan kulit dan gaya geser merupakan faktor yang berkontribusi pada terbentuknya ulkus dekubitus. Kondisi ini sering terjadi pada saat berbaring miring. Pada saat berbaring miring, gaya gravitasi ke bawah dilawan oleh gaya gesek yang menyebabkan kulit tidak bergeser dari alasnya. Hal ini menyebabkan otot dan tulang yang tidak bersentuhan dengan permukaan luar akan bergeser ke bawah karena gravitasi sehingga pembuluh darah yang terperangkap di antara kulit dan tulang mengalami penekanan dan aliran darah menjadi terganggu.

Gejala

1.  Perubahan warna dan tekstur kulit yang tidak biasa

2.  Bengkak

3.  Muncul cairan nanah

4.  Perubahan suhu kulit dibandingkan bagian normal di sekitarnya, dapat terasa lebih dingin atau lebih hangat

5.  Muncul infeksi pada daerah Dekubitus

6.  Luka terbuka pada kulit

7.  Kulit yang menjadi lebih lunak atau lebih keras dibandingkan jaringan sekitarnya

Risiko tinggi

1. Seseorang yang tidak bisa bergerak

2. Seseorang yang tidak bisa rasakan nyeri 

3. Seseorang yang alami malnutrisi

4. Seseorang dengan kondisi kesehatan tertentu

5. Seseorang dengan gangguan mental

6. Inkontinensiac

Komplikasi

1.  Komplikasi infeksi serius, termasuk bakterimia dan Sepsis

2.  Selulitis

3.  Keracunan darah

4.  Infeksi tulang dan sendi

5.  Gangrene

6.  Kanker

Perawatan

1.  Elemen utama dalam pencegahan Ulkus Dekubitus adalah meningkatkan pergerakan, mencegah tekanan (tipe posisi), memindahkan tekanan (interval posisi) dan distribusi tekanan (bantuan posisi).

2.  Perawatan luka irigasi luka dilakukan dengan larutan normal saline dengan menggunakan spuit, jarum dan angiokateter. Penggunaan bahan-bahan antiseptik harus dihindari karena bersifat sitotoksis terhadap jaringan dan menghambat repitelisasi.

3.  Pengobatan

a.    Diet

b.    Pemberian vitamin C dan zinc

c.     Obat-obatan seperti relaksan otot diberikan untuk mengurangi Spasme otot pada area Ulserasi - lini pertama : Analgetik Non-Opioid penanganan nyeri sistemik, diikuti dengan obat-obatan yang lebih kuat seperti Opioid.

d.    Antibiotik topikal digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi kulit, mengurangi muatan bakteri, mengurangi bau dan penanda inflamasi.

e.    Debridement pembedahan

Penanganan

1.  Sarankan pasien untuk melakukan perubahan posisi setiap 30 menit sekali untuk mencegah timbulnya lesi baru.

2.  Perintahkan agar pasien menjaga lukanya agar tidak basah dan usahakan tetap kering.

3.  Hindari luka terlalu sering kena gesekan baik itu dengan pakaian, tempat tidur maupun benda keras lain.

 

Referensi :

Thalib Syah Herman Abdul, dkk. 2021. Efektifitas Perawatan Luka Decubitus dengan Metode Modern Dressing terhadap Proses Penyembuhan Luka : Literatur Review. Program Studi D-III Keperawatan Akademi Keperawatan Makassar. Jurnal Mitrasehat Volume XI Nomor 1.

Amirsyah Mirnasari, dkk. 2020. Ulkus Dekubitus pada Penderita Stroke. Subdivisi Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala / RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Cehadum. Volume 2 Nomor 3.