Senin, 25 Agustus 2025 11:38 WIB

Machiavellian Personality Apa dan Bagaimana Ciri cirinya

Responsive image
16
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Sifat Machiavellian diperkenalkan oleh seorang ahli filsuf politik dari Itali bernama Niccolo Machiavellian (1469-1527). Nama Machiavellian, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk untuk menghalalkan cara dalam mencapai tujuan. Sifat Machiavellian merupakan suatu keyakinan atau persepsi yang diyakini tentang hubungan antar personal. Persepsi ini akan membentuk suatu kepribadian yang mendasari perilaku dalam berhubungan dengan orang lain. Kepribadian Machivellian dideskripsikan oleh Christie dan Geis (1980) dalam Richmond (2001) sebagai kepribadian yang kurang mempunyai afeksi dalam hubungan personal, mengabaikan moralitas konvensional, dan memperlihatkan komitmen ideologi yang rendah. Individu dengan sifat Machiavellian tinggi cenderung lebih berbohong. Kepribadian Machiavellian mempunyai kecenderungan untuk memanipulasi orang lain, sangat rendah penghargaannya pada orang lain. Machiavellian biasanya dihubungkan dengan individu yang manipulatif, menggunakan perilaku persuasif untuk mencapai tujuan pribadi dan biasanya agresif. Manipulasi adalah cara untuk menyerang orang secara emosional dan mental korban untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sementara itu, orang yang melakukan manipulasi ke orang lain disebut orang yang manipulatif. Orang yang manipulatif biasanya akan menggunakan kelemahan seseorang untuk menyerang sehingga mereka bisa mengontrol dan memanfaatkan korbannya untuk mencapai tujuannya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

Penyebab Machiavellianisme

Machiavellianisme bisa disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan. Seseorang dengan faktor-faktor berikut lebih berisiko menjadi Machiavellian :

  1. Berjenis kelamin laki-laki.
  2. Berusia muda
  3. Diasuh oleh orang tua yang juga memiliki Machiavellianisme.
  4. Sering diabaikan oleh orang tua sejak kecil.
  5. Menerima kekerasan, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis pada masa kecil.
  6. Mengalami putus cinta yang tidak baik-baik.

Gejala Machiavellianisme

Gejala Machiavellianisme dapat ditandai dengan karakteristik dan perilaku di bawah ini :

  1. Menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai.
  2. Hanya memikirkan tujuan dan kepentingan sendiri.
  3. Mendewakan kesuksesan, kuasa, uang, dan ketenaran.
  4. Memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadi.
  5. Tidak ragu-ragu untuk membohongi atau merugikan orang lain asalkan hal itu menguntungkannya.
  6. Berlaku baik dan menyanjung seseorang hanya karena ada maksud tertentu.
  7. Memandang rendah orang lain.
  8. Memandang segala hal dengan negatif.
  9. Merasa dirinya lebih baik dari orang lain.
  10. Tidak memiliki empati terhadap orang lain.
  11. Sulit percaya dengan orang lain.
  12. Tidak mampu mengenali emosi dirinya sendiri.
  13. Sulit mengelola dan mengungkapkan perasaan.
  14. Sering terlihat sendiri dan tidak memiliki interaksi sosial yang dalam.
  15. Menghindari hubungan yang erat dengan orang lain.
  16. Mampu membaca situasi dan kondisi seseorang dan memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingannya.

Berbeda dengan psikopat yang lebih mungkin terlibat tindak kekerasan atau narsistik yang memerlukan perhatian dari orang lain, seorang Machiavellian lebih tertutup dan menarik diri dari situasi sosial.

Ciri-ciri Machiavellianism

Beberapa ciri khas dari orang yang memiliki tingkat Machiavellianism yang tinggi termasuk :

1.    Kecenderungan untuk memanipulasi orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri, bahkan jika itu merugikan orang lain.

2.    Kemampuan untuk memanipulasi informasi dan situasi untuk mengambil keuntungan dari orang lain.

3.    Adanya perasaan sangat berambisi dan berorientasi pada tujuan, sering kali tanpa memperhatikan akibat jangka panjang dari tindakan mereka.

4.    Perasaan yang cederung menggunakan intimidasi atau ancaman untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

5.    Kecenderungan untuk menjadi sangat percaya diri dan sulit tertebak dalam situasi sosial atau politik.

6.    Kecenderungan untuk memperhatikan kelemahan atau kekurangan orang lain dan mengambil keuntungan dari itu.

Seseorang yang Machiavellianism cenderung lebih strategis dalam perencanaan jangka panjang untuk memenuhi tujuan melayani individunya sendiri. Konsisten dengan pandangan jangka panjang ini, Machiavellian memiliki kontrol impuls yang baik.

Sifat Machiavellian Personality

Berikut merupakan beberapa sifat yang dimiliki seseorang dengan kepribdian machiavellian.

1. Ketidakmampuan dalam Empati

Seseorang yang menunjukkan sifat Machiavellian cenderung kesulitan mengenali emosi mereka sendiri. Hal ini mengakibatkan mereka sulit dalam mengenali kebutuhan emosional orang lain, yang pada menyebabkan kurangnya perhatian dan kepekaan terhadap perasaan orang lain.

Studi tahun 2017 menyimpulkan bahwa seseorang dengan kecenderungan Machiavellianisme cenderung terlibat dalam perilaku emosional yang kasar dalam hubungan interpersonal.

2. Sering Berpikir

Selain itu, beberapa individu dengan Machiavellian Personality sering kali gagal karena mereka terlalu banyak menghabiskan waktu untuk merencanakan dan berpikir, daripada melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Berbeda dengan psikopat yang mungkin menggunakan kekerasan atau narsistik yang memerlukan perhatian orang lain. Seseorang dengan kepribadian Machiavellian cenderung lebih tertutup, lebih memilih untuk merancang strategi daripada langsung bertindak.

3. Obsesi dengan Kekuasaan

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat Machiavellianisme yang tinggi erat kaitannya dengan dorongan untuk mencapai kekuasaan dan dominasi atas orang lain.

Ketika menikah dengan orang kepribadian Machiavellian, penting untuk memahami bahwa mereka memiliki logika yang berbeda dari norma sosial.

Di mana kekuasaan dianggap sebagai hasil dari strategi permainan yang licik, bukan dari kejujuran atau kepekaan sosial-emosional.

 

Referensi :

Andi Zafirah Tanisha Usman. 2021. Pengaruh Machiavellianism Personality dan Authoritarian Power Orientation terhadap Kinerja Organisasi Ekstra. Jurnal Psikologi Universitas Bosowa Makasar.

Agus Budi Setiawan. 2020. Pengaruh Sifat Machiavellian dan Perkembangan Moral Terhadap Dysfunctional Behavior. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.

Jean Stepany Matitaputty. 2021. Machiavellianism Dimensions, Religiosity, Social Environment, and Tax Evasion. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satyawacana Salatiga Jawa Tengah.

Asih, N. P. S. M., & Dwiyanti, K. T. 2019. Pengaruh Love of Money, Machiavellian, dan Equity Sensitivity Terhadap Persepsi Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion). Jurnal Akuntansi.

Kishimoto, T., & Kohsaka, N. 2023. The Relationship Between Parental Behavior and The Reproductive Strategy of Daughter is Mediated by the Development of Machiavellianism Personality. Heliyon, 9(3), Article e14672.

Liyanagamage, N., Mario, F., & Belinda, G. 2022. The Emotional Machiavellian : Interactions Between Leaders and Employees. Journal of Business Ethics.