Senin, 25 Agustus 2025 14:14 WIB

Apa Itu Gingivitis pada Anak

Responsive image
101
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang disebabkan oleh penumpukan plak di sekitar gigi. Kondisi ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi dapat terjadi pada anak. Meski sering dianggap ringan, Gingivitis pada anak dapat berkembang menjadi gangguan serius bila tidak ditangani dengan tepat. Gingivitis pada anak merupakan masalah kesehatan mulut yang umum dan dapat dicegah dengan perawatan yang baik sejak dini. Peran orang tua sangat penting dalam mengajarkan kebiasaan menyikat gigi, memperhatikan pola makan dan menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter gigi.

Penyebab

Gingivitis pada anak umumnya disebabkan oleh beberapa hal yakni :

1.   Menyikat gigi tidak teratur atau tidak benar.

2.   Konsumsi makanan manis atau lengket berlebihan.

3.   Perubahan hormonal, terutama saat masa pubertas.

4.   Kurangnya asupan vitamin C.

5.   Penggunaan kawat gigi atau alat Ortodontik lain yang menyulitkan pembersihan gigi.

6.   Sistem kekebalan tubuh yang lemah misalnya karena penyakit tertentu.

Gejala

Gejala Gingivitis yang dialami pada anak biasanya mengalami beberapa hal, meliputi : 

1.   Gusi merah, bengkak, mudah berdarah.

2.   Bau napas tidak sedap meski sudah menyikat gigi.

3.   Nyeri ringan saat mengunyah atau menyikat gigi.

4.   Pendarahan saat menyikat atau menggunakan benang gigi.

5.   Dalam kasus lebih lanjut, resesi gusi (gusi tampak turun).

Dampak Bila Tidak Diobati

Bila tidak diobati, Gingivitis dapat berkembang menjadi Periodontitis, yaitu infeksi yang lebih serius yang bisa merusak jaringan penyangga gigi dan menyebabkan gigi tanggal. Hal ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan mulut anak, termasuk pertumbuhan dan susunan gigi permanen.

Pencegahan Gingivitis pada Anak

Gingivitis pada anak harus segera ditangani dan diobati untuk meringankan gejala. Sehingga perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya Gingivitis :

1.   Meningkatkan kebersihan mulut

Mengajarkan anak menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi ber Fluoride (pagi dan malam / sebelum tidur).

Menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut sesuai dengan usia anak.

Mengajarkan dan membantu anak menggunakan benang gigi dengan benar.

2.   Kunjungan rutin ke dokter gigi

Memeriksakan gigi anak setiap 6 bulan sekali.

Pembersihan gigi membantu menghilangkan plak dan tartar / karang gigi yang sulit dibersihkan.

3.   Perbaiki pola makan

Kurangi konsumsi makanan manis dan lengket.

Perbanyak konsumsi buah dan sayur kaya vitamin C untuk menjaga kesehatan gusi.

4.   Penggunaan obat kumur anak (bila direkomendasikan)

Obat kumur antiseptik khusus anak bisa membantu mengurangi bakteri di mulut.

5.   Pantau alat Ortodontik

Bila anak menggunakan Behel, pastikan anak mengetahui cara membersihkan gigi dengan tepat untuk mencegah penumpukan plak di sekitar kawat.

Kapan Harus ke Dokter Gigi?

Pada saat kapan sebaiknya orang tua membawa ke dokter gigi untuk memastikan apakah mengalami Gingivitis?

1.    Gusi berdarah terus-menerus.

2.    Terlihat ada pembengkakan signifikan.

3.    Anak mengeluh nyeri saat makan atau menyikat gigi.

4.    Napas tidak sedap tidak hilang meski sudah menjaga kebersihan mulut.

 

Referensi :

Raga Wida D Antonius, dkk. 2016. Gambaran Kejadian Gingivitis pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus pada Anak Tunagrahita di SLB C di Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Rahmat Fajri Nur Irfan. 2023. Hubungan Kebiasaan Menyikat Gigi pada Anak Kelas V dengan Penyakit Gingivitis di Sekolah Dasar. Jurnal Terapi Gigi dan Mulut Pengurus Cabang Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia Kabupaten Pandeglang.