Rabu, 27 Agustus 2025 09:56 WIB

Malaria Bisa Dihentikan Ayo Bertindak Sekarang

Responsive image
23
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil beberapa hari setelah terinfeksi parasit yang dibawa oleh nyamuk. Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila diatasi dengan tepat. Sebaliknya, jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian. Dalam epidemiologi, ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit malaria, yaitu adanya Host (pejamu), Agent (penyebab penyakit) dan Environment (lingkungan). Proses terjadinya penyakit apabila ketiga faktor tersebut saling berinteraksi. Faktor lingkungan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu lingkungan fisik, biologi dam sosial budaya. Lingkungan fisik melingkupi suhu, kelembaban, curah hujan, keberadaan sawah, genangan air. Lingkungan biologi meliputi jenis tumbuhan air yang ada seperti bakau (Mangroves), lumut, ganggang dan berbagai jenis tumbuhan lain yang dapat mempengaruhi kehidupan larva nyamuk. Lingkungan sosial budaya meliputi kebiasaan keluar rumah pada malam hari, penggunaan kelambu berinsektisida dan penggunaan zat penolak nyamuk / semprotan. Beberapa kelompok populasi memiliki risiko lebih tinggi tertular malaria, dan mengembangkan penyakit parah, dibandingkan kelompok populasi lainnya. Kelompok ini mencakup bayi, anak di bawah usia 5 tahun, wanita hamil dan pasien HIV/AIDS, serta migran yang tidak memiliki imunitas, masyarakat yang berpindah-pindah dan wisatawan.

Jenis Malaria

Malaria dibedakan menurut jenis parasit Plasmodium yang menginfeksi. Namun, hanya lima jenis Plasmodium menginfeksi manusia, yaitu :

1.Malaria falciparum

Malaria jenis ini disebabkan oleh parasite Plasmodium falciparum. Jenis ini paling berbahaya karena menyebabkan malaria berat yang disertai komplikasi. Sebagian besar kasus kematian akibat malaria terkait dengan malaria jenis ini.

2.Malaria vivax

Parasit Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria ini dapat bertahan dalam keadaan tidak aktif di organ hati selama beberapa bulan atau tahun. Malaria ini dapat kambuh ketika parasit aktif kembali.

3.Malaria ovale

Jenis ini disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale. Gejala yang timbul akibat malaria ini tidak parah dan terkadang membaik tanpa pengobatan.

4.Malaria malariae

Malaria jenis ini baru menimbulkan gejala setelah sudah lama terinfeksi parasit Plasmodium malariae. Oleh sebab itu, penderita malaria ini akan mengalami infeksi yang kronis. Malaria ini juga dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal.

5.Malaria knowlesi

Sama dengan Malaria falciparum, malaria akibat Plasmodium knowlesi juga dapat memburuk dengan cepat meski gejala awalnya ringan.

Penyebab Malaria

Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah nyamuk tersebut menggigit, parasit masuk ke dalam tubuh, kemudian tumbuh dan berkembang biak di hati.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan seseorang terpapar malaria adalah :

  1. Menerima transfusi darah.
  2. Berbagi pemakaian jarum suntik.
  3. Menerima donor organ.

Gejala Malaria

Gejala malaria umumnya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk. Namun, pada beberapa kasus, gejala baru timbul setelah beberapa bulan. Hal ini karena parasit penyebab malaria bisa bertahan dalam keadaan tidak aktif di dalam tubuh.

Gejala yang dirasakan penderita malaria antara lain :

  1. Demam
  2. Menggigil
  3. Sakit kepala
  4. Berkeringat banyak
  5. Lemas
  6. Pegal linu
  7. Gejala anemia atau kurang darah
  8. Mual atau muntah
  9. Nyeri perut
  10. Diare
  11. BAB berdarah

Penanganan Malaria

Penyakit malaria bisa disembuhkan dengan penggunaan obat-obatan, dengan lama pengobatannya tergantung dari kapan dan lokasi seseorang terinfeksi, usia, dan kondisi (sedang hamil, komplikasi penyakit lainnya).

1.    Pil Kina

Pil kina atau klorokuin fosfat merupakan obat untuk memerangi infeksi parasit. Namun, di banyak tempat parasit plasmodium sudah resisten terhadap klorokuin fosfat, sehingga bukan lagi merupakan pengobatan yang efektif.

2.Terapi Kombinasi Berbasis Artemisinin (ACT)

Kementerian Kesehatan RI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan Artemisinin-based Combination Therapy (ACT) sebagai pengobatan untuk menyembuhkan penyakit malaria. Terapi ini memadukan dua atau lebih obat untuk melawan parasit malaria dengan cara yang berbeda, seperti artemether-lumefantrine (Coartem) dan artesunate-mefloquine.

Untuk malaria yang parah, pasien akan dirawat di rumah sakit dan diberikan obat melalui suntikan, setidaknya dalam 24 jam pertama. Selanjutnya, obat dapat diganti menjadi tablet.

Pencegahan Malaria

Penularan infeksi malaria bisa dicegah jika kita tahu apa itu malaria dan melakukan berbagai hal berikut ini :

1.    Tingkatkan daya tahan tubuh, dengan

a.    Pola makan sehat dan bergizi seimbang.

b.    Beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

c.     Cukup tidur

d.    Cukup minum air putih.

e.    Tidak merokok

f.      Hindari minuman beralkohol.

2.    Hindari gigitan nyamuk malaria, dengan

a.    Memasang kawat / kasa di jendela dan ventilasi rumah.

b.    Menyemprot ruangan dengan obat anti nyamuk.

c.     Tidur memakai kelambu atau oleskan krim anti nyamuk.

d.    Memakai pakaian tertutup, seperti kemeja lengan panjang dan celana panjang jika keluar rumah di malam hari.

3.    Menjaga kebersihan lingkungan, dengan 

a.    Membersihkan lingkungan dan peralatan rumah tangga secara rutin.

b.    Tidak membiarkan air tergenang di sekitar rumah.

c.     Menutup penampungan air jika sedang tidak digunakan.

d.    Tidak menggantung pakaian atau kain bekas pakai dekat tempat tidur.

 

Referensi :

David Naka Gasong, Dkk. 2024. Faktor Risiko Penyakit Malaria Secara Global : Sebuah Studi Literatur. Jurnal Kesehatan Universitas Satya Wacana Salatiga.

Irma S. 2022. Epidemiologi Penyakit Malaria Menelaah Kejadian & Faktor Risiko pada Anak. Literasi Nusantara Abadi Offset, Malang.

Avicena Ria Anggraeni. 2023. Analisis Penyakit Malaria Akibat Infeksi Plasmodium Sp Terhadap Darah Manusia. Jurnal Penelitian Universitas Negeri Padang.

Victor Palapessi. 2024. Penyuluhan Pencegahan Penularan Penyakit Malaria Kepada Masyarakat di Desa Kampung Baru Kelurahan Galang Baru Kota Batam. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademi Kesehatan Kartini Batam.

Chusniasih D, Putri A, & Sobirin, S. 2019. Penyuluhan Penyakit Malaria di Posyandu Lanjut Usia (Lansia) UPT Puskesmas Rawat Inap Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Jurnal Pengabdian Farmasi Universitas Malahayati.

Sitohang, V., et al. 2018. Malaria Elimination in Indonesia : Halfway There. The Lancet Global Health, 6(6), Pp. E604-E606.

Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI. 2017. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria.