Jumat, 29 Juli 2022 11:03 WIB

Mengenal Autofagi Pada Penyakit Jantung

Responsive image
13667
dr. Aditya Angela Adam, M.Biomed - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Autofagi merupakan konsep yang banyak berkembang di bidang kesehatan belakangan ini. Autofagi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti memakan diri sendiri. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Christian de Duve sekitar 50 tahun yang lalu. Proses autofagi mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan sel dan memperpanjang hidup sel, terutama dalam kondisi stress. Proses autofagi adalah proses yang cukup kompleks, dimana terjadi degradasi organela sel yang rusak oleh enzim lisosom dalam sel tersebut. Sederhananya, sel mencerna bagian dalam dirinya yang rusak atau tidak lagi diperlukan.

Kelainan pada proses autofagi ditemukan terjadi pada beragam penyakit, di antaranya proses penuaan, kanker, penyakit autoimun, dan penyakit jantung. Pada penyakit jantung koroner, peran autofagi masih kontroversial hingga saat ini. Beberapa penelitian menunjukkan adanya efek positif dari autofagi terhadap penyakit jantung koroner. Hal ini dapat terjadi melalui penurunan proses kematian sel di dalam plak aterosklerosis. Di sisi lain, peningkatan lemak teroksidasi dalam tubuh dan gangguan aliran darah dapat mengganggu proses autofagi.  Proses autofagi dapat menstabilkan plak aterosklerosis sehingga mencegah terjadinya serangan jantung koroner. 

Autofagi mempunyai peran yang cukup penting dalam kesehatan dan perkembangan penyakit. Sama pentingnya seperti kita membersihkan rumah kita setiap hari, sel tubuh juga harus membersihkan dirinya dari beragam kerusakan yang terjadi. Beragam aktivitas ditemukan dapat meningkatkan aktivitas autofagi sel, di antaranya olahraga, berpuasa, dan pembatasan konsumsi kalori harian. Dengan melakukan hal-hal ini, diharapkan proses autofagi dapat senantiasa aktif dan tubuh kita menjadi semakin lebih sehat.

 

 

 

 

Referensi:

Tinsley G. 2020. Autophagy: Definition, health effects, fasting, and more (medicalnewstoday.com). https://www.medicalnewstoday.com/articles/autophagy#side-effects-and-risks. Diakses pada 11 Maret 2022. Jam 09.00 WIB.

Glick D, Barth S, Macleod KF. Autophagy: cellular and molecular mechanisms. J Pathol. 2010; 221:3-12.

Cedars-Sinai. Autofagy: recycling is good for your body too. https://www.cedars-sinai.org/blog/autophagy.html. Diakses pada 11 Maret 2022. Jam 09.10 WIB.

Aman, Y., Schmauck-Medina, T., Hansen, M. et al. Autophagy in healthy aging and disease. Nat Aging 1, 634–650 (2021). https://doi.org/10.1038/s43587-021-00098-4

Sumber gambar: canva.com