Jumat, 29 Juli 2022 11:51 WIB

Waspadai Kejadian Trombosis dalam Perawatan di Rumah Sakit

Responsive image
1925
dr. Pratiwi Indah Palupi - RSUP Fatmawati Jakarta

Satu dari empat orang diseluruh dunia meninggal akibat kondisi yang disebabkan oleh trombosis [1]. Istilah trombosis merujuk kepada terbentuknya bekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah. Bekuan darah dapat terjadi jika terdapat kondisi yang menyebabkan aliran pembuluh darah terganggu, yaitu hiperkoagulabilitas / kecenderungan darah mengental, stasis vena / melambatnya aliran pembuluh darah, dan cedera pada dinding pembuluh darah [2].

Trombosis dapat dikategorikan berdasarkan tempat terjadinya sumbatan didalam tubuh. Klasifikasi utamanya yaitu trombosis vena atau trombosis arteri. Jika bekuan darah tersebut menyumbat pembuluh darah vena dalam di area kaki, disebut Deep Vein Thrombosis (DVT). Sebagian dari gumpalan tersebut juga dapat terlepas dan mengalir menuju organ lainnya. Jika bekuan darah di kaki tersebut terlepas dan mengalir ke paru-paru, dapat menyebabkan Pulmonary Embolism (PE). Kedua kondisi ini, DVT dan PE, dapat disebut juga sebagai Venous Thromboembolism (VTE). Jika tidak dicegah atau diketahui sedini mungkin, VTE dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, perlu untuk mewaspadai gejala-gejala dari VTE.

Gejala Deep Vein Thrombosis di kaki:

-         Nyeri

-         Bengkak

-         Kemerahan

-         Teraba hangat

Gejala Pulmonary Embolism:

-         Sesak napas tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas

-         Napas cepat

-         Nyeri dada tajam ketika menarik napas

-         Batuk berdahak dapat disertai dengan darah

-         Denyut jantung cepat

-         Terasa ringan seperti mau pingsan

Menjalani perawatan di rumah sakit merupakan faktor risiko utama terjadinya VTE. Faktanya, VTE merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit yang dapat dicegah. Sekitar 60% dari kasus VTE terjadi selama 90 hari masa perawatan di rumah sakit [3]. Beberapa prosedur yang dapat meningkatkan risiko terjadinya VTE adalah:

-         Menjalani operasi dibidang orthopedi (misalnya operasi panggul atau lutut)

-         Menjalani operasi umum mayor (terutama yang melibatkan perut, panggul, atau kaki)

-         Operasi dibidang ginekologi mayor

-         Operasi dibidang urologi

-         Operasi dibidang saraf

-         Operasi kardiotoraks

-         Operasi vaskular perifer mayor

-         Menjalani kemoterapi unutk pengobatan kanker

Pemeriksaan yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk melihat apakah terdapat risiko sumbatan darah adalah D-Dimer. Terkadang pemeriksaan ultrasonografi diperlukan untuk melihat apakah terdapat DVT. Pasien yang masuk kedalam kategori berisiko harus diberikan tindakan pencegahan yang tepat, umumnya diberikan obat anti pembekuan darah / pengencer darah. Jika anda atau keluarga anda menjalani salah satu dari prosedur diatas, anda dapat secara proaktif menanyakan atau konsultasikan kepada dokter terkait pencegahan terjadinya pembekuan darah.

 

Referensi:

Thrombosis. Worldthrombosisday.org 2022.

John CS, Hylton VJ. The Most Common Inpatient Problems in Internal Medicine. WB Saunders 2007; 10; 99-221.

Jha AK, Larizgoitia I, Audera-Lopez C, Prasopa-Plaisier N, Waters H, Bates DW. The Global Burden of Unsafe Medical Care: Analytic Modeling of Observational Studies. BMJ Qual Saf 2013; 22; 809-15.