Rabu, 31 Januari 2024 18:09 WIB

Gejala dan Pemeriksaan Inkotinensia Urin

Responsive image
829
dr. Maulidina Medika Rahmita, SpU - RSUP Fatmawati Jakarta

Inkontinensia urin adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami kebocoran urin yang tidak terkontrol, yang dapat menyebabkan urine keluar secara tidak disadari atau tidak terduga.

Ada 3 komponen penting untuk penyebab inkontinensia, yaitu : otot destrusor, spinter urethra interna dan spinter urethra eksterna. Faktor resiko, seperti :

  1. Bertambahnya usia
  2. Komorbiditas; Seperti depresi, stroke, transient ischaemic attacks, demensia dan gagal jantung
  3. Gangguan fungsi / Hilangnya dukungan dari otot-otot dasar panggul dan jaringan ikat, batuk kronis, obesitas, trauma pada otot dasar panggul setelah melahirkan melalui vagina, kehamilan, menopause, sembelit, angkat berat, dan merokok.

Prevalensi inkontinensia urin stres akan meningkat seiring bertambahnya usia terutama pada masa menopause. Sebuah penelitian menemukan bahwa 41% wanita berusia di atas 40 tahun akan mengalami inkontinensia urin.

Gejala utama adalah Kebocoran Urin/Mengompol dengan Pencetus : Batuk, Bersin, Berolahraga, Tertawa, Mengangkat benda, Perubahan posisi : Duduk - Berdiri - Rukuk - Jongkok.

ANAMNESIS

DIAPPERS

  • D - Delirium
  •  I - Infection
  • A - Athropic Vaginitis / Urethritis
  • P - Pharmacology (diuretics,sedatives)
  • P - Psychology - (depressan)
  • E - Endocrine (diabetes)
  • S - Stool impaction

PEMERIKSAAN FISIK : Pemeriksaan Tanda tanda Vital, Pemeriksaan fisik Head to Toe, Pemeriksaan Khusus yaitu Rectal Exam dan Pelvic exam pada wanita, Pemeriksaan Neurologis.

PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS : Cough Stress Test, Bonney Test, Q-tip Test, Pemeriksaan Estrogen, Methylen Blue Test, Pad Test.

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Pemeriksaan Post Void Residual Urine, Cystometry, Urodinamik, Cystoscopy.

PENATAAN KASUS NON-MEDIKAMENTOSA : Senam Kegel / Pelvic Floor Muscle Exercise, Mengkontrol konsumsi cairan, Perubahan Gaya Hidup, Menurunkan Berat badan, olahrga, mengatur pola makan, Bladder Training.

MEDIKAMENTOSA

  • Anti muskarinik => oxybutynin, tolterodine, fesoterodine, solifenacin, darifenacin, propiverine, dan trospium chloride.
  • Beta Agonist => Mirabegron.

TINDAKAN BEDAH MINIMAL INVASIF : Injeksi intravesika, Sfingterektomi, Dilatasi vesika dengan
balon, Injeksi bulking agents , Bladder neck incision, Stent uretra..

TINDAKAN BEDAH OPERASI TERBUKA : Urethral sling , Augmentasi sistoplasti, Diversi urine.

 

Referensi :

Nagaratnam N, Nagaratnam K, Cheuk G. Advanced Age Geriatric Care. Springer; 2019

Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Inkontinensia Urin [Internet]. IDAI; 2022 [Cited 29 Jul 2023

Perkumpulan Kontinensia Indonesia (Perkina). Panduan Tata Laksana Inkontinensia Urine Pada Dewasa. 2nd Ed. Rahardjo He, Editor. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia; 2018. P 1–109

Sumber Gambar

Freepik ( Free photo front view man dealing with std) https://www.freepik.com/free-photo/front-view-man-dealing-with-std_28694276.htm#query=Inkotinensia Urin&position=0&from_view=author&uuid=50a2a8a3-6d88-47a1-8ffd-1334b4570b38