Senin, 06 Oktober 2025 10:23 WIB

Clean Intermittent Catheterization pada Pasien Spinal Cord Injury

Responsive image
17
Ns Sasmito Utomo - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Cedera sumsum tulang belakang sering mengakibatkan gangguan neurogenik  kandung kemih yang memengaruhi penyimpanan, pengosongan urine, atau keduanya. Masalah pengosongan urine menyebabkan retensi urine dan perlunya kateterisasi, sementara masalah penyimpanan mengakibatkan inkontinensia urine yang mengakibatkan kebersihan yang buruk, kerusakan kulit, dan isolasi sosial. Pasien juga dapat mengalami tekanan kandung kemih yang tinggi akibat hiperaktivitas detrusor atau komplians kandung kemih yang rendah, yang dapat menyebabkan kerusakan saluran kemih bagian atas. Tujuan pengobatan adalah untuk memungkinkan penyimpanan bertekanan rendah dan pengosongan yang memadai guna melindungi saluran kemih bagian atas dari kerusakan dan mempertahankan kontinensia urine.

Kateterisasi intermiten bersih (CIC) dianggap sebagai standar emas bagi pasien dengan disfungsi kandung kemih neurogenik dan retensi urin. Prosedur ini sederhana dan cepat, membantu pasien memastikan pengosongan kandung kemih yang adekuat sehingga fungsi ginjal tetap terjaga. Prosedur ini meningkatkan kemandirian pasien dan mengurangi hambatan aktivitas dan fungsi seksual dibandingkan dengan penggunaan kateter uretra indwelling. Selain itu, penggunaan CIC yang efektif membutuhkan kemampuan fungsional dan frekuensi yang konsisten, yang menekankan pentingnya penyesuaian rekomendasi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pasien.

Apa Itu Kateterisasi Mandiri?

Kateterisasi mandiri adalah cara untuk mengosongkan kandung kemih saat Anda kesulitan buang air kecil. Kateterisasi mandiri, juga disebut kateterisasi bersih intermiten (Clean Intermittent Catheterization) atau kateterisasi mandiri intermiten (Intermittent Self Catheterization), melibatkan pemasangan selang tipis berongga ke dalam kandung kemih melalui uretra. Urine (kencing) dialirkan keluar dari kateter ke toilet atau wadah penampung. Ketika kandung kemih kosong, kateter akan dilepas. Langkah-langkah ini diulangi secara berkala beberapa kali sehari (biasanya setiap empat hingga enam jam).

Kapan Seseorang Perlu Melakukan Kateterisasi Mandiri?

Kondisi kesehatan tertentu dapat menyulitkan Anda untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.  Masalah kontrol kandung kemih  yang mungkin memerlukan kateter lebih mungkin terjadi jika Anda memiliki:

  • Operasi kandung kemih.
  • Tumor sistem saraf pusat ( astrocytoma ).
  • Pembesaran prostat atau prostatitis.
  • Sklerosis multipel (MS).
  • Kandung kemih neurogenik akibat  cerebral palsy ,  penyakit Parkinson ,  spina bifida  atau  cedera sumsum tulang belakang.
  • Stroke.
  • Inkontinensia urin,  retensi urin atau uretritis.
  • Sembelit parah.
  • Cedera atau komplikasi pembedahan.

Bagaimana Cara Kerja Kateterisasi Mandiri?

Kateterisasi mandiri adalah cara bagi orang dengan kondisi medis tertentu untuk mengosongkan kandung kemih mereka. Kateterisasi mandiri melibatkan penggunaan kateter (tabung tipis yang dapat ditekuk) untuk mengalirkan urine langsung dari kandung kemih secara berkala sepanjang hari. Urine dialirkan melalui kateter ke toilet atau wadah penampung.

Beberapa orang perlu melakukan kateterisasi sendiri karena inkontinensia urin atau kebocoran urine, sementara yang lain memerlukannya karena pembedahan atau kondisi medis lain yang mencegah mereka mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Tidak mampu menguras kandung kemih dapat menyebabkan:

  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Kerusakan kandung kemih.
  • Kerusakan Ginjal

Bagaimana Saya Harus Mempersiapkan Diri Untuk Kateterisasi Mandiri?

  • Cuci tangan Anda dengan sabun dan air.
  • Cuci alat kelamin Anda dengan sabun dan air atau tisu antiseptik. Langkah ini mengurangi risiko infeksi.
  • Keluarkan kateter dari kemasannya, pastikan selalu bersih. Jangan sentuh apa pun selain kateter setelah mencuci tangan.
  • Oleskan pelumas berbahan dasar air (seperti KY Jelly®) pada ujung dan bagian atas kateter (sekitar 5 cm). Beberapa kateter sudah dilumasi.

Bagaimana Cara Melakukan Kateterisasi Mandiri?

Langkah-langkah untuk melakukan kateterisasi mandiri adalah:

  • Pastikan Anda menggunakan tangan yang bersih.
  • Duduklah di toilet (Anda mungkin lebih suka berdiri atau jongkok di atas toilet). Orang dengan vagina mungkin merasa terbantu pada awalnya dengan menggunakan cermin untuk menemukan lubang uretra tempat keluarnya urine.
  • Gunakan tekanan yang kuat dan lembut untuk memasukkan ujung kateter yang dilumasi ke dalam uretra Anda.
  • Pegang ujung kateter lainnya di atas mangkuk toilet atau wadah penampung.
  • Geser kateter perlahan hingga mencapai kandung kemih dan urine mulai mengalir keluar dari tabung.
  • Teruskan memasukkan kateter satu atau dua inci lagi.
  • Tahan kateter di tempatnya hingga kandung kemih Anda kosong. Anda mungkin perlu menekan perut dengan lembut atau mencondongkan tubuh ke depan untuk memastikan tidak ada urine yang tersisa.
  • Geser kateter keluar secara perlahan dan lembut dengan gerakan ke bawah.
  • Cuci tangan Anda lagi.

Berapa Kali Sehari Saya Harus Melakukan Kateterisasi Mandiri?

kateterisasi bersih intermiten (Clean Intermittent Catheterization) atau kateterisasi mandiri intermiten (Intermittent Self Catheterization) Dilakukan empat hingga enam kali sehari atau setiap empat hingga enam jam.

Apakah Menyakitkan Melakukan Kateterisasi Mandiri?

Mungkin sedikit tidak nyaman. Jika Anda mengalami rasa sakit, hubungi dokter Anda karena bisa jadi itu pertanda infeksi atau masalah lain.

Apa Yang Harus Saya Lakukan Setelah Selesai Melakukan Kateterisasi Mandiri?

Pembersihan merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi. Selalu cuci tangan Anda setelah selesai. Semua kateter hanya sekali pakai, jadi Anda dapat membuangnya di tempat sampah.

Apa Manfaat Dari Kateterisasi Mandiri?

Kateterisasi mandiri adalah cara yang efektif dan aman untuk menjaga kesehatan kandung kemih Anda. Urine perlu dikeluarkan dari tubuh Anda. Kandung kemih yang tidak dikosongkan sepenuhnya dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan seperti infeksi dan kerusakan ginjal. Meskipun mungkin terasa menakutkan pada awalnya, mempelajari kateterisasi mandiri dapat membantu dan bahkan meningkatkan kualitas hidup Anda karena Anda tidak khawatir tentang inkontinensia atau gejala saluran kemih lainnya.

Apa Saja Risiko Atau Komplikasi Potensial Dari Kateterisasi Mandiri?

Meskipun kateterisasi mandiri aman, tetap ada risiko infeksi. Itulah mengapa mengikuti petunjuk perawatan sangat penting. Risiko kateterisasi mandiri meliputi:

  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Infeksi kandung kemih, perforasi atau kejang.
  • Infeksi ginjal .
  • Jaringan parut atau kerusakan uretra.

Kapan Saya Harus Menghubungi Penyedia Layanan Kesehatan?

Anda harus menghubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami:

  • Kejang kandung kemih (kram mendadak yang menyakitkan disertai keluarnya air seni).
  • Darah dalam kencing  (hematuria)
  • Kesulitan memasukkan kateter.
  • Jumlah kencing yang sangat sedikit saat mengosongkan kandung kemih.
  • Buang air kecil yang menyakitkan  (disuria).
  • Tanda-tanda infeksi saluran kemih ( demam , nyeri panggul, kencing bocor).
  • Ruam kulit atau luka di tempat Anda memasukkan kateter.

 

Referensi :

Bladder & Bowel Community (U.K.). Intermittent Self Catheterisation

Saumya, et al. 2024. Adherence of spinal cord injury patients in the community to self-clean intermittent catheterization (CIC) within 12 months of discharge following rehabilitation: A telephone survey. The Jurnal of Spinal  Cord Medicine.

Jacqui, Catherine, Fiona, Mandy. 2021. Intermittent catheter techniques, strategies and designs for managing long?term bladder conditions. Cochrane Database

Royal Devon University Healthcare. 2025. Clean intermittent self-catheterisation (CISC) for females.

Cleveland Clinic.Catheterization (Clean Intermittent Catheterization) (https://my.clevelandclinic.org/health/procedures/15434-clean-intermittent-catheterization). Diaskes 20/09/2025

Sumber gambar:

https://www.rch.org.au/uploadedImages/Main/Content/rchcpg/hospital_clinical_guideline_index/CICGirls.jpg

https://www.rch.org.au/uploadedImages/Main/Content/rchcpg/hospital_clinical_guideline_index/CICboys.jpg

https://wpstaq-ap-southeast-2-media.s3.amazonaws.com/caremmunity/wp-content/uploads/media/2025/06/m-devices-nelaton-standard-40cm.png

https://optimummedical.co.uk/wp-content/uploads/2023/08/c3337248-dadd-4fec-9375-67114fb851bd_HU-banner04_1.jpg