Jumat, 20 Desember 2024 10:35 WIB
Tatalaksana Diet bagi Pasien HIV
285
Putri Risky Auliani, S.Gz - RSUP Fatmawati Jakarta
HIV ( human immunodeficiency virus menyebabkan AIDS ( acquired immune defeciency syndrome ) sehingga sistem pertahanan tubuh terganggu, menimbulkan sakit diare, pneumonia, herpes, sariawan, atrofi otot, mulut luka, kanker, tuberculosis
Tujuan diet bagi pasien HIV adalah :
- Meningkatkan status gizi dan daya tahan tubuh.
- Memberikan asupan zat gizi makro dan mikro sesuai kebutuhan.
- Mencegah wasting : otot, tulang, darah dan organ.
- Mencapai & mempertahankan BB normal.
- Merubah sikap dan perilaku terhadap pemilihan makanan yang sama.
- Membantu penyembuhan serta malnutrisi .
Jenis – jenis diet HIV :
- Diet AIDS 1 : Panas tinggi, sariawan, kesulitan menelan, sesak nafas, diare akut, kesadaran menurun. Bentuk : cair atau makanan blender .
- Diet AIDS 2 : Bentuk saring atau cincang. Enteral sebagai tambahan .
- Diet AIDS 3 : Tanpa gejala,.Bentuk : lunak/biasa dalam porsi kecil dan sering.
Prinsip diet :
- Kebutuhan kalori, energi tinggi : 40 – 45 kkal/ KgBB.
- Kebutuhan protein tinggi : 2 – 2.5 gr /kgBB atau bertahap dari 1.2 – 1.5 gr/kgBB.
- Kebutuhan lemak : 10 – 25 %.
- Serat cukup dan mudah di cerna.
- Vitamin dan mineral tinggi.
- Cairan dan elektrolit yang cukup.
- Bentuk makanan sesuai dengan kondisi pasien.
- Hindari makanan merangsang.
Bahan makanan yang dianjurkan :
- Sumber Karbohidrat : Semua bahan makanan kecuali yang menimbulkan gas.
- Sumber Protein : Susu, telur, daging, ayam tanpa / rendah lemak dan ikan.
- Sayuran yang tidak menimbulkan gas : sayuran yang tidak menimbulkan gas, seperti labu kuning, wortel, bayam, kangkung, buncis, kacang panjang dan tomat.
- Sumber Lemak : Minyak, margarine, santan encer dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan.
Bahan makanan yang dibatasi :
- Sumber Karbohidrat : Semua bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi jalar, ketan dan makanan bertepung.
- Sumber Protein : Daging / ayam berlemak dan kulit ayam.
- Sayuran yang menimbulkan gas : seperti : kol dan nangka muda.
- Sumber Lemak : Semua makanan yang mengandung lemak tinggi (digoreng tepung/bersantan kental).
Kondisi khusus :
- Saat Mual : memberikan makanan favorit, porsi kecil dan diberikan sering serta pilih makanan dengan densitas tinggi. Hindari makanan dengan aroma menyengat.
- Saat Diare : Banyak minum (air putih, sup dan jus buah ), Porsi sering (makan terus menerus) dan pengolahan makanan dengan di rebus atau tim.
- Saat demam : Perbanyak minum walaupun tidak terasa haus dan Berikan makanan yang kaya akan zat gizi seperti sup ayam.
Referensi :
WHO. 2024. HIV and AIDS. .diakses pada 24 November 2024, https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
Kemenkes RI. 2011. Modul Asuhan dan Dukungan Gizi pada ODHA
Suharyati, et al. 2020. Penuntun Diet dan Terapi Gizi edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Marcy Fenton, Saroj Bahl, 2011. American Dietetition Association, HIV/AIDS Evidence-Based Nutrition Practice Guideline
Referensi gambar :
Freepik (Portrait of woman with cancer eating salad at home) https://www.freepik.com/free-photo/portrait-woman-with-cancer-eating-salad-home_94493939.htm#fromView=search&page=1&position=52&uuid=d86c7708-295a-4431-b0f1-96614eaa74f7&new_detail=true