Kamis, 04 September 2025 10:52 WIB

Mengenal Gigi Impaksi

Responsive image
69
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Gigi Impaksi adalah kondisi ketika satu atau lebih gigi gagal tumbuh atau erupsi secara normal ke dalam rongga mulut karena terhalang oleh struktur lain, seperti tulang rahang atau jaringan lunak gusi. Dalam keadaan normal, gigi akan tumbuh dari dalam gusi dan keluar secara perlahan hingga mencapai posisi fungsional di lengkung rahang. Namun, pada kasus impaksi, proses ini terhambat, sehingga gigi tetap terperangkap sebagian atau sepenuhnya di bawah permukaan gusi. Jenis gigi yang paling sering mengalami impaksi adalah gigi molar ketiga atau gigi geraham bungsu (gigi bungsu atau third molars), yang biasanya mulai tumbuh pada usia remaja akhir hingga awal usia 20 tahunan. Karena pada usia tersebut ruang di rahang sering kali sudah terbatas, gigi bungsu tidak memiliki cukup tempat untuk tumbuh dengan posisi yang benar, sehingga berisiko tinggi mengalami impaksi.

Gigi impaksi bisa terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan arah pertumbuhan dan tingkat keterbenaman gigi yaitu :

1.  Impaksi Horizontal : gigi tumbuh menyamping dan sejajar dengan gigi lainnya.

2.  Impaksi Vertical : gigi tumbuh tegak lurus tetapi tidak berhasil menembus gusi sepenuhnya.

3.  Impaksi Angular / Mesioangular : gigi tumbuh miring ke arah gigi di depannya.

4.  Impaksi Distoangular : gigi tumbuh miring ke arah belakang rahang.

Kondisi ini bisa tidak menimbulkan gejala (impaksi tanpa keluhan), tetapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan mulut seperti nyeri, infeksi, bengkak, bau mulut, kesulitan mengunyah, hingga kerusakan gigi. Maka deteksi dini melalui pemeriksaan Rontgen dan konsultasi ke dokter gigi sangat penting untuk menentukan apakah gigi impaksi perlu dipantau atau harus segera dicabut.

Penyebab

Beberapa faktor yang menyebabkan gigi Impaksi antara lain :

1.   Ruang rahang yang tidak cukup.

2.   Pertumbuhan gigi yang tidak normal.

3.   Ketidakseimbangan struktur rahang dan gigi.

Gejala

Gigi impaksi sering tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan gangguan  bila dibiarkan. Gejalanya meliputi :

1.   Nyeri atau rasa tidak nyaman di area belakang rahang.

2.   Gusi bengkak atau kemerahan.

3.   Bau mulut dan rasa tidak enak di mulut.

4.   Kesulitan membuka mulut.

5.   Sakit kepala atau nyeri yang menjalar ke telinga.

6.   Infeksi berulang di sekitar area gigi bungsu.

Faktor Risiko

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya gigi impaksi :

1.   Kurangnya ruang di rahang.

2.   Pertumbuhan gigi yang tidak normal.

3.   Usia

4.   Faktor genetik

5.   Kepadatan gigi (crowding).

6.   Kebiasaan mulut waktu kecil.

7.   Kondisi kesehatan tertentu.

Penanganan

Penanganan gigi impaksi bergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang muncul. Langkah-langkah yang dilakukan :

1.  Observasi, apabila gigi impaksi tidak menimbulkan gejala, dokter gigi mungkin akan memantau secara berkala dengan Rontgen.

2.  Pemberian obat, untuk meredakan nyeri atau infeksi, dokter dapat memberikan obat penghilang rasa sakit atau antibiotik.

3.  Operasi pencabutan (odontektomi), prosedur ini sering disarankan jika gigi impaksi menyebabkan nyeri, infeksi atau risiko komplikasi. Prosesnya dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut dengan anestesi lokal atau umum.

Komplikasi

Jika tidak ditangani gigi Impaksi dapat menyebabkan :

1.  Infeksi

2.  Kista

3.  Kerusakan gigi sebelahnya.

4.  Penyakit gusi dan karies.

Pencegahan

Meskipun tidak selalu bisa dicegah, anda dapat meminimalkan risiko gigi impaksi dengan :

1.  Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin (setiap 6 bulan).

2.  Melakukan Rontgen gigi di usia remaja untuk melihat potensi Impaksi gigi bungsu.

3.  Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan baik.

Gigi impaksi adalah masalah umum yang bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Dengan pemeriksaan rutin dan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat dicegah atau diatasi dengan baik. Jika anda mengalami gejala yang mengarah ke gigi impaksi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi.

 

Referensi :

Siagian Krista V. 2011. Penatalaksanaan Impaksi Gigi Molar Ketiga Bawah dengan Komplikasinya pada Dewasa Muda. Jurnal Biomedik Kedokteran Gigi Universitas Sam Ratulangi Manado.

Oscar Franky. 2011. Penatalaksanaan Impaksi Gigi Kaninus Dengan Cara Kombinasi Pembedahan dan Ortodontik. Dentofasial Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.