Senin, 08 September 2025 15:25 WIB

Selayang Pandang Blount Disease

Responsive image
9
dr Classidio Primasa Mauly Pamudji SpOT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Penyakit Blount, atau tibia vara, adalah kelainan pertumbuhan pada tulang tibia yang menyebabkan angulasi progresif pada tungkai bawah anak-anak. Kondisi ini dapat menyebabkan deformitas yang signifikan dan memerlukan intervensi medis yang tepat. Makalah ini membahas etiologi, manifestasi klinis, metode diagnosis, dan opsi penatalaksanaan penyakit Blount berdasarkan literatur terkini.

Penyakit Blount pertama kali dideskripsikan oleh Walter Putnam Blount pada tahun 1937 sebagai osteokondrosis deformans tibiae. Kondisi ini ditandai oleh deformitas varus progresif pada tungkai bawah akibat gangguan pertumbuhan pada bagian medial dari lempeng epifisis proksimal tibia. Penyakit ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: tipe infantil yang muncul sebelum usia 4 tahun dan tipe adolesen yang muncul setelah usia 10 tahun.

Etiologi dan Faktor Risiko

Penyebab pasti penyakit Blount belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk obesitas, keturunan Afrika-Amerika, dan onset berjalan yang lebih awal. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan tekanan mekanik pada lempeng pertumbuhan tibia, yang berkontribusi pada perkembangan deformitas.

Pasien dengan penyakit Blount biasanya menunjukkan angulasi varus progresif pada tungkai bawah yang dapat bersifat asimetris. Pada kasus yang parah, deformitas ini dapat menyebabkan ketimpangan panjang tungkai, nyeri, dan gangguan fungsi berjalan. Penting untuk membedakan penyakit Blount dari kondisi lain seperti rakhitis, yang juga dapat menyebabkan deformitas varus tetapi memiliki etiologi dan penatalaksanaan yang berbeda.

Diagnosis

Diagnosis penyakit Blount didasarkan pada evaluasi klinis dan radiologis. Radiografi tungkai bawah menunjukkan angulasi varus yang khas dan perubahan pada lempeng pertumbuhan tibia. Penilaian yang cermat diperlukan untuk membedakan penyakit Blount dari kondisi lain yang menyebabkan deformitas varus, seperti rakhitis atau displasia skeletal.

Pendekatan penatalaksanaan penyakit Blount tergantung pada usia pasien dan derajat deformitas. Pada anak-anak yang lebih muda dengan deformitas ringan, penggunaan ortosis lutut-ankle-foot dapat membantu mengoreksi angulasi. Namun, jika deformitas tidak membaik atau terdeteksi pada usia yang lebih tua, intervensi bedah mungkin diperlukan. Pilihan bedah meliputi osteotomi tibia untuk mengoreksi angulasi dan penggunaan alat fiksasi eksternal seperti bingkai Ilizarov. Studi kasus oleh Zulkarnain et al. menunjukkan bahwa koreksi akut menggunakan bingkai Ilizarov efektif dalam menangani kasus penyakit Blount infantil yang terabaikan dan kompleks.

Jika tidak ditangani, penyakit Blount dapat menyebabkan deformitas progresif yang mengakibatkan disabilitas fungsional. Meskipun intervensi bedah dapat memperbaiki deformitas, risiko kekambuhan tetap ada, terutama pada pasien yang lebih muda. Komplikasi lain termasuk perbedaan panjang tungkai dan masalah terkait alat fiksasi. Oleh karena itu, diagnosis dini dan penatalaksanaan yang tepat sangat penting untuk mencapai hasil klinis yang optimal.

Penyakit Blount adalah kelainan pertumbuhan tibia yang memerlukan perhatian khusus dalam diagnosis dan penatalaksanaan. Faktor risiko seperti obesitas dan onset berjalan yang dini harus diperhatikan dalam evaluasi klinis. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan ortopedi, fisioterapi, dan spesialis terkait lainnya diperlukan untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien.


Referensi:

Zulkarnain, A., Martanto, T. W., Yazid, H., Sari, D. A. P., & Prabowo, M. B. Z. (2021). Severe complex neglected infantile Blount disease acute correction by Ilizarov frame: A case report. International Journal of Surgery Case Reports, 81, 105789.

Maré, P. H., Thompson, D. M., & Marais, L. C. (2016). Predictive factors for recurrence in infantile Blount disease treated with tibial osteotomy. Journal of Pediatric Orthopaedics B, 25(6), 526-530.

Othman, M., AbdelWahab, A., & El-Adl, G. (2010). Treatment of severe early-onset Blount's disease by simultaneous medial hemiplateau elevation and metaphyseal osteotomy using the Ilizarov fixator. Journal of Pediatric Orthopaedics B, 19(5), 385-392.

Delniotis, I., Leidinger, B., Kyriakou, A., & Galanis, N. (2019). Blount's disease: The importance of early diagnosis and early treatment. Clinical Case Reports, 7(7), 1454-1458.

Chapman, P., Dueber, D. M., Stephenson, L. P., Scott, A. C., Lerman, J. A., & Nossov, S. (2020). Guided growth procedures: broken tension band implants in patients with Blount disease. Journal of Pediatric Orthopaedics, 40(6), e513-e518

Sumber gambar:

https://upload.orthobullets.com/topic/4050/images/blounts.jpg

https://andrewlodgeorthotics.co.uk/wp-content/uploads/2019/01/kafoforces.jpg

https://blountsdisease.net/blounts2017/wp-content/uploads/2017/02/blounts-kafo-langone-diagram.png

https://andrewlodgeorthotics.co.uk/wp-content/uploads/2019/01/blountskafo3.jpg